6.5. Ikhtisar
Pemerintah memiliki program yang bertujuan untuk menunjang kesehatan masyarakatnya. Program tersebut memiliki berbagai macam nama antara lain
adalah Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dulunya lebih dikenal dengan Askes, Gakin Kartu Keluarga Miskin dan SKTM Surat Keterangan
Tidak Mampu. Ketiganya memiliki fungsi untuk membantu meringankan beban yang harus ditanggung oleh keluarga miskin termasuk dalam bidang kesehatan.
Fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dalam bentuk kartu kesehatan tidak sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat miskin kebanyakan,
termasuk di permukiman liar di Kelurahan Lenteng Agung. Kurangnya pengetahuan penghuni di permukiman liar mengenai adanya bantuan dari
pemerintah menjadi salah satu faktor rendahnya akses terhadap fasilitas kesehatan gratis atau bersubsidi. Disebabkan antara lain tidak adanya sosialisasi yang
dilakukan oleh aparat desa baik dari pihak kelurahan atau kecamatan dan dari RT atau RW.
Berdasarkan hasil uji dapat diketahui bahwa ada hubungan yang cukup berarti antara pengetahuan dengan akses terhadap fasilitas kesehatan gratis atau
bersubsidi p0,05. Nilai koefisien kontingensi yang diperoleh 0,523. Hasil uji juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
akses terhadap fasilitas kesehatan gratis atau bersubsidi. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai P0,05 dengan nilai koefisien korelasi 0,284.
Faktor ekonomi merupakan faktor dasar yang menyebabkan responden tidak mampu memiliki kartu pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi. Selain itu
status kependudukan juga menjadi syarat mutlak dalam memperoleh kartu
pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi tersebut. Responden yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta tidak mungkin memiliki kartu pelayanan kesehatan
gratis atau bersubsidi yang terdaftar di wilayah DKI Jakarta. Responden yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta tetapi memiliki kartu pelayanan kesehatan,
biasanya kartu tersebut terdaftar di daerah asal responden.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN