Registrasi Vital Registrasi Penduduk

a. Minta surat keterangan tidak mampu dari RT, RW, disahkan oleh Kelurahan dan Kecamatan. b. Setelah lengkap dibawa ke Dinkesos dengan dilampiri foto copy Kartu C1.

2.1.6. Sistem Pencatatan Penduduk di Indonesia

Sistem pencatatan atau sistem registrasi di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu registrasi vital catatan peristiwa-peristiwa penting seperti kelahiran, kematian dan perkawinan; registrasi penduduk dan statistik migrasi internasional Lucas et al. 1984.

2.1.6.1. Registrasi Vital

Statistik vital merupakan sumber utama untuk mengetahui perubahan penduduk karena statistik ini dikumpulkan secara kontinu dalam berbagai buku registrasi yang biasanya meliputi kematian, kelahiran dan perkawinan Lucas et al. 1984. Menurut Rusli 1995 sistem registrasi kejadian-kejadian vital bertalian dengan registrasi seperti kelahiran, kematian, kematian janin, abortus, perkawinan dan perceraian. Negara yang memelihara sistem registrasi kejadian-kejadian vital biasanya mewajibkan para warganya untuk segera atau dalam jangka waktu tertentu melaporkan kejadian-kejadian vital seperti kelahiran dan kematian Rusli, 1995. Akan tetapi, banyak negara berkembang tidak dapat menyelenggarakan suatu sistem registrasi dengan baik dikarenakan biaya yang harus dikeluarkan sangat besar Lucas et al. 1984. Menurut Rusli 1995 secara resmi telah dikeluarkan sertifikat yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dengan dilengkapi bukti-bukti seperti umur, status perkawinan, dan sebagainya. Informasi didaftar isian formulir registrasi kelahiran antaranya berkisar pada nama dan jenis kelamin anak, tempat dan tanggal lahir, lahir hidup atau lahir mati; berbagai karakteristik orang tua seperti nama, umur, tempat lahir dan pekerjaan orang tua, dan nama-nama dan umur- umur dari anak-anak yang dilahirkan sebelumnya oleh ibu dari anak yang bersangkutan. Daftar isian registrasi kematian biasanya mencatat informasi dari yang mengalami kematian meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, tanggal dan tempat lahir, dan sebab kematian.

2.1.6.2. Registrasi Penduduk

Sistem registrasi kejadian-kejadian vital dibedakan dari sistem registrasi penduduk Rusli, 1995. Menurut Rusli 1995 sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian, adopsi, perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan tempat tinggal. Menurut PBB dalam Lucas. et al 1984, catatan penduduk yang baik seharusnya dilakukan secara kontinu mencatat ciri-ciri setiap individu maupun keterangan tentang semua peristiwa penting yang dialaminya. Menurut Rusli 1995, di Indonesia sejarah registrasi penduduk dapat dikatakan mulai dalam masa “pemerintahan antara” Raffles yang memerintahkan di tiap desa harus diadakan suatu registrasi. Sayang rencana Raffles tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Bahkan setelah pemerintahan kolonial Belanda berkuasa kembali, sistem registrasi tersebut semakin lama semakin tidak dapat dipercaya. Sampai kini, di Indonesia seperti halnya dikebanyakan negara-negara berkembang lain, di samping sistem registrasi penduduk belum dilaksanakan secara menyeluruh, data dari registrasi penduduk jumlah kelahiran, kematian dan migrasi sering tidak lengkap dan kurang dapat dipercaya Rusli, 1995.

2.1.6.3. Statistik Migrasi Internasional