dari daerah dan tidak memiliki kenalan lain di kota Jakarta. Pendatang baru tersebut mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Akan tetapi sebelum mendapatkan
pekerjaan biasanya mereka ikut membantu pekerjaan saudaranya. Biasanya tempat tinggal mereka berdekatan antara saudara yang satu dengan saudara yang
lain akan tetapi setiap keluarga tinggal dalam satu bedeng. Tentunya responden masih memiliki harapan untuk dapat hidup di tempat yang lebih layak. Hal
tersebut dapat terwujud jika responden sudah memiliki penghasilan yang cukup.
5.4. Keberadaan Keluarga Responden
Keluarga responden ada yang ikut serta tinggal bersama responden dan ada juga yang tinggal terpisah dengan responden. Biasanya keluarga responden
yang tidak tinggal bersama dengan responden berada atau menetap dikampung halaman. Alasan ekonomi kembali menjadi kendala dimana biaya hidup di Jakarta
yang sangat besar menjadi dasar. Hal tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi responden untuk memutuskan hidup secara terpisah dengan anak dan
isterinya. Seperti dikatakan oleh salah satu responden:
“keluarga saya tinggal dikampung. Kalau semua keluarga ikut perlu biaya yang lebih besar lagi untuk makan, rumah dan
kebutuhan lainnya. Kalau saya sendirian kan seperti ini saja sudah cukup. Saya bisa tidur dimana saja. Kalau ada anak dan
istri, saya mana tega membiarkan mereka tinggal di gubuk begini. Seenggaknya harus ngontrak rumah yang lebih baik.
Kalau dikampungkan enak. Mereka bisa tinggal dirumah orang tua” Bapak Anw, 28 tahun.
Berdasarkan data yang terkumpul maka dapat dilihat bahwa jumlahnya tidak menunjukkan hasil yang jauh berbeda. Sebanyak 18 orang responden
60,0 mengajak keluarganya untuk tinggal bersama sedangkan sebanyak 12
orang responden 40,0 lebih memilih meninggalkan keluarganya di kampung. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Responden Menurut Tempat Tinggal Keluraga, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Juli 2009
Keluarga Responden Jumlah
Persen Tinggal bersama responden
18 60,0
Tinggal di daerah asal 12
40,0 Total
30 100,0
5.5. Pekerjaan Responden
Pekerjaan yang dilakukan oleh responden berbeda-beda. Melalui pekerjaan-pekerjaan tersebut responden menggantungkan hidupnya. Responden
mendapatkan uang yang dapat digunakan untuk membiayai hidupnya dan keluarga melalui pekerjaan-pekerjaan tersebut. Akan tetapi pekerjaan tersebut
semuanya bergerak disektor informal. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5:
Tabel 5. Jumlah Responden Menurut Pekerjaan, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Juli 2009
Pekerjaan Jumlah
Persen Pengumpul barang rongsokan
10 33,3
Berdagang makanan 5
16,7 Serabutan
5 16,7
Tukang es balok 1
3,3 Kernet bis
1 3,3
Tukang sampah 3
10,0 Penjual pulsa
1 3.3
Ibu rumah tangga 3
10,0 Pengangguran
1 3,3
Total 30
100,0
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebanyak 10 orang responden 33,3 bekerja sebagai pengumpul barang
rongsokan yang mereka cari dengan cara berkeliling. Hasilnya kemudian dikumpulkan untuk kemudian akan disetorkan kembali kepada perusahaan daur
ulang atau kepada individu yang ingin membeli barang-barang tersebut. Responden yang bekerja sebagai pedagang makanan dan bekerja serabutan
memiliki jumlah yang sama yaitu lima orang responden 16,7. Jumlah yang sama juga ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai tukang sampah dan
ibu rumah tangga yaitu sebanyak tiga orang responden 10,0. Jumlah yang sama juga ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai tukang es balok,
kernet bis, penjual pulsa dan pengangguran dimana jumlahnya masing-masing adalah satu orang 3,3. Responden yang menganggur adalah Tnt 27 tahun.
Pada awalnya Tnt bekerja sebagai pegawai kontrak disalah satu kantor swasta sebagai office girl, akan tetapi saat ini kontraknya habis dan tidak diperpanjang
lagi. Saat ini beliau belum menemukan pekerjaan baru sehingga pendapatan rumah tangga hanya diperoleh dari suami.
5.6. Pendapatan Responden