kepesertaan Departemen Kesehatan menunjuk PT Askes Persero, dengan kewajiban melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Data peserta yang telah ditetapkan Pemda, kemudian dilakukan entry oleh PT Askes Persero untuk menjadi database kepesertaan di KabupatenKota.
b. Entry data setiap peserta. c. Berdasarkan database tersebut kemudian kartu diterbitkan dan didistribusikan
kepada peserta. d. PT Askes Persero menyerahkan kartu peserta kepada yang berhak, mengacu
kepada penetapan BupatiWalikota dengan tanda terima yang ditanda tanganicap jempol peserta atau anggota keluarga peserta.
e. PT Askes Persero melaporkan hasil pendistribusian kartu peserta kepada BupatiWalikota, Gubernur, Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Kabupaten Kota serta rumah sakit setempat. Kartu Jamkesmas dapat digunakan di puskesmas, rumah sakit pemerintah
atau swasta yang sesuai kontrak di seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut merupakan kelebihan yang dimiliki kartu Jamkesmas dibandingkan kartu Gakin
yang hanya dapat digunakan di wilayah DKI Jakarta.
2.1.5.2. Kartu Keluarga Miskin Gakin
Selain kartu Jamkesmas pemerintah kota DKI Jakarta juga mengeluarkan kartu Gakin dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat
miskin. Akan tetapi kurangnya sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kota DKI Jakarta, membuat sebagian besar masyarakatnya belum mengetahui cara membuat
kartu Gakin keluarga miskin. Padahal, kartu Gakin sangat vital bagi keluarga
miskin untuk keperluan berobat gratis baik ke Puskesmas maupun rumah sakit Bian, 2008. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang tidak mengerti tetap
dikenai biaya rumah sakit meski mereka tergolong tidak mampu. Program Gakin adalah program jaminan pemeliharaan kesehatan untuk
keluarga miskin yang merupakan program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta Badan Informasi Daerah, 2007. Masyarakat yang berhak
menerima kartu Gakin adalah yang memenuhi kriteria seperti tingkat ekonominya rendah, keadaan rumahnya buruk, dan belum memiliki penghasilan tetap Bian,
2008. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang mengaku miskin dan mendaftar sebagai keluarga miskin sehingga kartu gakin menyebar tak merata ke
masyarakat. Peserta program Gakin adalah masyarakat DKI Jakarta yang mempunyai
Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta dan memenuhi kriteria miskin menurut kriteria miskin yang dikeluarkan oleh BPS yaitu Yayasan Ginjal Diatrans
Indonesia, 2008: 1. Luas huni 8 M2 per kapita
2. Jenis lantai rumah terluas tanah atau papan 3. Tidak memiliki sumber air minum
4. Tidak memiliki fasilitas jamban 5. Tidak mampu mengkonsumsi makanan berprotein atau bervariasi
6. Tidak mampu membeli pakaian satu stel setahun sekali untuk setiap anggota rumah
7. Tidak punya asset rumah tangga, seperti : tanah, motor, warung, bengkel, perhiasan berharga dan lain-lain
Dinas Kesehatan DKI mengeluarkan dua macam kategori miskin yaitu pasien miskin gakin dan pasien kurang mampu SKTM Ariane, 2007. Apabila
pasien dinyatakan miskin dan mempunyai kartu gakin atau surat pembebasan biaya dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta maka yang bersangkutan berhak
mendapatkan pembebasan biaya. Bagi pasien yang dikategorikan kurang mampu, maka yang bersangkutan akan dikenakan iur biaya cost sharing yang besarannya
ditentukan oleh Dinas Kesehatan DKI. Masyarakat sebagai peserta Gakin sebelum mendapatkan kartu Gakin
maka harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur pengurusan kartu Gakin, antara lain Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia, 2008:
1. Peserta Gakin memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta. 2. Peserta Gakin mengajukan Surat Keterangan Miskin SKM pada RT RW.
3. Peserta Gakin ke Kelurahan dan Kecamatan dengan membawa SKM untuk dilegalisir.
4. Peserta Gakin datang ke Puskesmas setempat dengan membawa SKM yang telah dilegalisir. Pihak Puskesmas akan memverifikasi dengan melakukan
survey ke rumah pasien. Setelah survey dilakukan, akan ditentukan apabila pasien berhak untuk mendapatkan surat Gakin.
5. Setelah mendapat Hasil Laporan Verifikasi yang menyatakan pasien berhak mendapatkan surat Gakin, selanjutnya semua berkas diserahkan ke
Koordinator Gakin untuk dibuatkan Surat Keterangan. 6. Pasien datang ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta Jl. Kesehatan No. 10 Jakarta
Pusat dengan membawa seluruh berkas KTP, KK, SKM, SKTM LurahCamat, Rujukan Puskesmas, Laporan Hasil Verfikasi, Surat
Keterangan, untuk memperoleh Surat persetujuan untuk memperoleh perawatan dan pengobatan serta tindakan lainnya SJP.
7. Pasien menyerahkan Surat persetujuan untuk memperoleh perawatan dan pengobatan serta tindakan lainnya SJP ke Koordinator JPK Gakin rumah
sakit bersangkutan. 8. Untuk selanjutnya pasien diharuskan memperpanjang SJP tersebut setiap
bulannya dengan mengurus sendiri ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan di lengkapi seluruh berkas KTP,KK,SKM,RTRW,SKTM LurahCamat,
Rujukan Puskesmas, Laporan Hasil Verifikasi.
2.1.5.3. Surat Keterangan Tidak Mampu SKTM