Pendapatan Responden GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebanyak 10 orang responden 33,3 bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan yang mereka cari dengan cara berkeliling. Hasilnya kemudian dikumpulkan untuk kemudian akan disetorkan kembali kepada perusahaan daur ulang atau kepada individu yang ingin membeli barang-barang tersebut. Responden yang bekerja sebagai pedagang makanan dan bekerja serabutan memiliki jumlah yang sama yaitu lima orang responden 16,7. Jumlah yang sama juga ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai tukang sampah dan ibu rumah tangga yaitu sebanyak tiga orang responden 10,0. Jumlah yang sama juga ditunjukkan oleh responden yang bekerja sebagai tukang es balok, kernet bis, penjual pulsa dan pengangguran dimana jumlahnya masing-masing adalah satu orang 3,3. Responden yang menganggur adalah Tnt 27 tahun. Pada awalnya Tnt bekerja sebagai pegawai kontrak disalah satu kantor swasta sebagai office girl, akan tetapi saat ini kontraknya habis dan tidak diperpanjang lagi. Saat ini beliau belum menemukan pekerjaan baru sehingga pendapatan rumah tangga hanya diperoleh dari suami.

5.6. Pendapatan Responden

Pendapatan responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Responden dikatakan memiliki pendapatan rendah jika pendapatan responden per bulan Rp 1.000.000,00; sedang dengan pendapatan per bulan Rp 1.000.000,00-Rp 2.500.000,00 dan tinggi jika pendapatan per bulannya Rp 2.500.000,00. Pengelompokkan tersebut dibuat setelah penelitian selesai dilakukan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya menentukan pengelompokkan terhadap pendapatan sebelum mengetahui berapa rata-rata pendapatan responden. Tentunya penggolongan pendapatan tersebut berdasarkan hasil temuan di lapangan emik yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat diketahui penghasilan individu maupun rumah tangga responden di permukiman liar setiap bulannya. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendapatan, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Juli 2009 Tingkat Pendapatan Responden Pendapatan Individu Pendapatan Rumah Tangga Jumlah Persen Jumlah Persen Rendah 21 70,0 10 33,3 Sedang 9 30,0 16 53,3 Tinggi 4 13,3 Total 30 100,0 30 100,0 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar atau sebanyak 21 orang responden 70,0 memiliki pendapatan individu dengan jumlah kurang dari Rp 1.000.000,00. Bahkan empat orang responden atau sekitar 19 persen dari jumlah responden yang berpendapatan kurang dari Rp 1.000.000,00 tidak memiliki pendapatan. Keempatnya sama sekali tidak memiliki pendapatan setiap bulannya untuk menunjang kehidupan mereka kedepannya. Empat orang tersebut terdiri dari tiga orang ibu rumah tangga dan satu orang perempuan yang menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan yang baru setelah dipecat dari tempat keja sebelumnya. Untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga, mereka hanya mengandalkan pendapatan dari suami mereka saja. Pendapatan rumah tangga yang dimiliki responden sebagian besar berada antara Rp 1.000.000,00-Rp 2.500.000,00 yaitu sebanyak 16 keluarga 53,3. Tetapi masih ada juga rumah tangga dengan pendapatan perbulan kurang dari Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 10 keluarga 33,3. Untuk tingkat pendapatan lebih besar dari Rp 2.500.000,00 terdiri dari empat keluarga 13,3. Hanya ada satu keluarga yang memiliki tingkat pendapatan lebih besar dari Rp 5.000.000,00. Keluarga tersebut adalah keluarga Bapak Erw dan Ibu Van yang menjadi bos barang rongsokan dengan penghasilan bersih rata-rata per bulan Rp.8.000.000,00. Pendapatan yang dimiliki oleh responden sebagian besar dihabiskan untuk konsumsi makanan sehari-hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari 30 orang responden sebanyak 25 orang responden 83,3 mengatakan bahwa sebagian penghasilan mereka lebih dititikberatkan untuk konsumsi makanan sehari-hari. Dengan demikian banyak responden yang tidak memiliki uang simpanan untuk konsumsi kesehatan. Responden akan mengeluarkan uang untuk kesehatan hanya pada saat responden sakit. Tidak sedikit dari responden terkadang mengalami kesulitan ekonomi pada saat dirinya atau keluarga mereka ada yang sakit. Berdasarkan data yang terkumpul hanya terdapat tujuh orang responden 23,3 saja yang menyisihkan pendapatan mereka untuk konsumsi kesehatan. Responden merasa tidak perlu mengeluarkan uang untuk investasi kesehatan. Responden merasa bahwa cukup dengan makan saja tubuh mereka sudah sehat sehingga mereka tidak memerlukan suplemen atau vitamin untuk menjaga kondisi tubuh. Oleh karena itu responden lebih mementingkan menjaga konsumsi makanan dibandingkan konsumsi untuk kesehatan seperti membeli vitamin, suplemen dan lainnya.

5.7. Akses Migran di Permukiman Liar Terhadap Pelayanan Kesehatan Gratis atau Bersubsidi