Permukiman liar yang kedua sebagian besar penghuninya bekerja sebagai pedagang makanan. Dagangan yang mereka jual juga bermacam-macam, ada yang
berjualan nasi goreng, rujak buah keliling, otak-otak, es buah, tukang es balok bahkan ada juga yang membuka warung makan seperti warteg di sekitar
permukiman tersebut. Pada permukiman liar yang kedua semuanya bekerja secara individu dimana mereka bekerja untuk diri mereka masing-masing.
5.2. Pendidikan Terakhir Responden
Berdasarkan data yang terkumpul dengan menggunakan kuesioner dapat diketahui bahwa pendatang yang tinggal di permukiman liar di wilayah penelitian
memiliki tingkat pendidikan yang beragam. Hanya sebanyak 6,7 atau dua orang yang dapat menyelesaikan pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah
Atas SMA dan 20,0 atau enam orang hanya menyelesaikan pendidikan mereka sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP. Paling banyak
46,7 atau sebanyak 14 orang telah menyelesaikan pendidikan mereka di tingkat sekolah dasar SD, kemudian sebanyak 23,3 atau sebanyak tujuh
orang tidak dapat menyelesaikan pendidikan mereka di SD. Bahkan ada yang sama sekali tidak menikmati bangku sekolah, sebanyak 3,3 atau satu orang.
Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 2: Faktor ekonomi keluarga yang rendah merupakan kendala yang
rensponden alami sehingga tidak dapat meneruskan pendidikan ketingkat yang
lebih tinggi lagi. Keadaan ekonomi yang serba kekurangan memaksa sebagian besar dari mereka berhenti dari sekolah dan tidak melanjutkan sekolah. Akhirnya
mereka membantu perekonomian keluarga dengan cara ikut bekerja mencari
nafkah. Awalnya mereka hanya bekerja di kampung membantu orang tua. Akan tetapi penghasilan yang mereka peroleh di kampung tidak juga mencukupi
kemudian mereka memutuskan mencari pekerjaan di Jakarta dengan harapan dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Tabel 2. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Juli 2009
Pendidikan Jumlah
Persen Tidak Sekolah
1 3,3
Tidak Tamat SDSederajat 7
23,3 Tamat SDSederajat
14 46,7
Tamat SMPSederajat 6
20,0 Tamat SMASederajat
2 6,7
Total 30
100,0
5.3. Daerah Asal Responden
Pendatang yang tinggal di permukiman liar di wilayah Kelurahan Lenteng Agung berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan data yang
terkumpul, sebagian besar pendatang berasal dari beberapa wilayah di pulau jawa. Paling banyak 16,7 atau lima orang responden berasal dari Karawang,
kemudian berasal dari Pati dan Tegal masing-masing berjumlah empat orang 13,3. Responden yang berasal dari Cikarang berjumlah tiga orang 10,0.
Jumlah responden yang sama ditunjukkan pula oleh responden yang berasal dari Rangkas, Bogor dan Banten dengan jumlah dua orang responden 6,7.
Responden yang berasal dari Ponorogo, Aceh, Ngawi, Riau, Ciledug, Bekasi, Surabaya dan Madura memiliki jumlah yang sama dimana masing-masing terdiri
dari satu orang responden 3,3.
Tabel 3. Jumlah Responden Menurut Daerah Asalnya, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Juli 2009
Daerah Asal Jumlah
Persen Cikarang
3 10,0
Karawang 5
16,7 Pati
4 13,3
Ponorogo 1
3,3 Aceh
1 3,3
Ngawi 1
3,3 Rangkas
2 6,7
Tegal 4
13,3 Riau
1 3,3
Ciledug 1
3,3 Bogor
2 6,7
Bekasi 1
3,3 Surabaya
1 3,3
Banten 2
6,7 Madura
1 3,3
Total 30
100,0
Alasan mereka tinggal dipermukiman ini sebagian besar dikarenakan faktor ekonomi. Pekerjaan responden yang tergolong dalam sektor informal
dimana penghasilan yang diperoleh masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari memaksa responden memilih tinggal dipermukiman liar.
Responden merasa berat jika setiap bulannya harus membayar kontrakan rumah yang mahal.
Berdasarkan data yang diperoleh alasan lain responden tinggal dipermukiman liar tersebut karena ajakan dari saudara-saudara mereka yang telah
lebih dulu tinggal ditempat tersebut. Responden yang mengikuti ajakan saudaranya untuk tinggal dipermukiman liar adalah responden yang baru datang
dari daerah dan tidak memiliki kenalan lain di kota Jakarta. Pendatang baru tersebut mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Akan tetapi sebelum mendapatkan
pekerjaan biasanya mereka ikut membantu pekerjaan saudaranya. Biasanya tempat tinggal mereka berdekatan antara saudara yang satu dengan saudara yang
lain akan tetapi setiap keluarga tinggal dalam satu bedeng. Tentunya responden masih memiliki harapan untuk dapat hidup di tempat yang lebih layak. Hal
tersebut dapat terwujud jika responden sudah memiliki penghasilan yang cukup.
5.4. Keberadaan Keluarga Responden