Definisi Operasional PENDEKATAN TEORITIS

3. Fasilitas kesehatan gratis atau bersubsidi adalah bantuan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat menengah kebawah dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

2.5. Definisi Operasional

1. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh responden yang berasal dari pekerjaan pokok dan sampingan yang digunakan untuk membiayai konsumsi sehari-hari biasanya dihitung per bulan. Harta yang dimiliki responden di daerah asal tidak diikutsertakan dalam penilaian pendapatan responden. Penilaian terhadap pendapatan digolongkan menjadi tiga. Kategori tersebut ditentukan berdasarkan pendapatan rata-rata responden yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan emik. 1 Rendah jika pendapatan per bulan ≤ Rp 1.000.000,00 = skor 1 2 Sedang jika pendapatan per bulan Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.500.000,00 = skor 2 3 Tinggi jika pendapatan per bulan ≥ Rp 2.500.000,00 = skor 3 2. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti oleh responden. Pendidikan digolongkan menjadi lima, yaitu: 1 Tidak Sekolah = skor 1, 2 Tidak Tamat SDSederajat = skor 2, 3 Tamat SDsederajat = skor 3, 4 Tamat SMPsederajat = skor 4, 5 Tamat SMAsederajat = skor 5. 3. Status kependudukan adalah kondisi kependudukan responden di wilayah DKI Jakarta, yang akan dibedakan menjadi: 1 Penduduk resmi adalah responden yang memiliki KTP DKI Jakarta 2 Penduduk tidak resmi adalah responden yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta atau tidak memiliki KTP daerah manapun 4. Akses terhadap pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi adalah suatu keadaan dimana responden mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi yang disediakan oleh pemerintah yang dibedakan menjadi: 1 lemah jika responden tidak memiliki ketiga kartu kesehatan gratis atau bersubsidi = skor 1, 2 sedang jika responden memiliki 1 atau 2 kartu kesehatan gratis atau bersubsidi = skor 2, dan 3 kuat jika responden memiliki ketiga kartu kesehatan gratis atau bersubsidi = skor 3. 5. Kartu pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi adalah kartu yang dapat digunakan untuk membantu meringankan beban biaya masyarakat miskin. Kartu tersebut dikelompokkan menjadi 1 Jamkesmas, 2 Gakin dan 3 SKTM. 6. Tingkat pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh responden mengenai kartu kesehatan gratis atau bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah. 1 Responden dikatakan memiliki pengetahuan yang baik jika responden dapat dengan tepat menjelaskan konsep dan prosedur mendapatkan ketiga kartu kesehatan gratis atau bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah. 2 Responden dikatakan memiliki pengetahuan yang kurang baik jika responden tidak dapat dengan tepat menjelaskan konsep dan prosedur mendapatkan ketiga kartu kesehatan gratis atau bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Berdasarkan pendekatan yang digunakan maka data utama yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif dengan didukung oleh data kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden, keadaan kesehatan responden dan keluarga, serta bagaimana akses responden terhadap pelayanan kesehatan yang ada disekitar wilayah tempat tinggal mereka. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei, yaitu dengan menggunakan pertanyaan terstruktursistematis kuesioner, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis Prasetyo dan Jannah, 2006. Data kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dimana data tersebut akan digunakan untuk menunjang dalam melakukan interpretasi data kuantitatif. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Peneliti ingin memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena kependudukan. Pada penelitian ini peneliti ingin menganalisis sejauhmana pengetahuan responden mengenai bantuan kesehatan yang diberikan pemerintah dalam bentuk kartu pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akses migran di permukiman liar terhadap pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi tersebut.