C. Sosial
Aspek sosial yang mempengaruhi BNI KCU Roa Malaka adalah adanya loyalitas yang tinggi dan semakin
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BNI KCU Roa Malaka. Ini terbukti dari peningkatan jumlah rekening
pada tahun 2006 sebesar 1.769 rekening menjadi 1.781 pada akhir tahun 2007 atau berarti mengalami kenaikan 8,22.
Namun para pebisnis kawasan mangga dua cenderung memiliki lebih dari satu rekening di bank yang berbeda,
sehingga dapat memindahkan dana mereka dengan mudah.
D. Teknologi
Perkembangan teknologi yang ada memicu setiap perbankan untuk mengimplementasikan teknologi dalam
kegiatan operasional perusahaan. Hasil dari teknologi yang digunakan perbankan dalam rangka peningkatan kualitas
layanan adalah mesin Anjungan Tunai Mandiri ATM yang bisa dipergunakan untuk berbagai macam kepentingan, BNI
card baik debit maupun kredit, BNI PhonePlus, BNI SMS Banking dan fasilitas Internet Banking. Teknologi tersebut
diterapkan dalam mengantisipasi persaingan yang semakin ketat.
Peran teknologi dalam operasional BNI KCU Roa Malaka adalah pencatatan transaksi, link komunikasi antar
pegawai, link ke kantor wilayah dan akses informasi BNI.
4.3.3. Lingkungan Industri
Lingkungan industri yang dianalisis berdasarkan pada model Porter yang terdiri dari persaingan dalam industri, daya
tawar pembeli, daya tawar pemasok, ketersediaan barang substitusi dan hambatan masuk.
A. Persaingan dalam Industri
Peta persaingan bank yang ada di sekitar Roa Malaka masih diwarnai oleh bank-bank besar yang cukup mapan.
Seperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Permata dan bank- bank lainnya. Berdekatannya letak bank-bank ini disebabkan
oleh adanya pusat-pusat perbelanjaan di sekitar Roa Malaka sendiri, yaitu Mangga Dua.
Potensi pasar ini telah menarik bank-bank lain dan mungkin akan lebih banyak lagi bank untuk membuka
cabangnya di daerah sekitar Mangga Dua.
B. Daya Tawar Pembeli
Pembeli dalam hal ini adalah debitur. Bagi BNI KCU Roa Malaka, debitur memiliki daya tawar yang cukup kuat,
dimana para debitur dan calon debitur mempunyai banyak pilihan dalam peminjaman dana dari lembaga keuangan yang
dinilai paling menguntungkan. Hal ini dapat menjadi ancaman karena sampai saat ini BNI belum mempunyai keuntungan
kompetitif yang nyata.
C. Daya Tawar Pemasok
Pemasok dalam hal ini adalah penabung, deposan, dan pihak lain yang menyalurkan dananya melalui BNI KCU Roa
Malaka baik individu maupun korporat. Pemasok ini pun memiliki daya tawar yang tinggi, karena bebas memilih
dimana akan menyalurkan uangnya, kemungkinan besar yang dipilih adalah yang memberikan nilai bunga yang paling
tinggi. Namun demikian, nama besar BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia memberikan nilai lebih kepada
masyarakat.
D. Ketersediaan Barang Substitusi
Kehadiran lembaga-lembaga keuangan non perbankan di daerah sekitar Roa Malaka menyediakan alternatif produk
perbankan diantaranya reksadana, pasar modal, asuransi,
leasing, dan lain-lain. Namun demikian, masyarakat cenderung memilih bank sebagai tempat penyaluran uangnya
ataupun peminjaman akibat adanya regulasi dan proses yang lebih jelas, sehingga lembaga keuangan non perbankan ini
bukanlah ancaman serius bagi BNI KCU Roa Malaka.
E. Hambatan Masuk
Keluarnya Pakto 88 mengakibatkan mudahnya untuk mendirikan sebuah bank. Tetapi dalam perkembangannya
ancaman yang masuk tergantung pada besar kecilnya hambatan masuk seperti skala ekonomis, diferensiasi produk,
kebutuhan modal, dan kebijakan pemerintah. Namun tetap saja nama besar yang dibangun BNI
selama puluhan tahun menjadi semacam jaminan bahwa BNI dapat dipercaya dan dapat menjadi pilihan utama nasabah.
4.4. Analisis SWOT
Berdasarkan uraian lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor
strategik BNI KCU Roa Malaka. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan rencana jangka panjang BNI KCU Roa Malaka, beberapa hal
utama yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maupun hal-hal yang menjadi peluang ataupun ancaman bagi perusahaan adalah :
4.4.1. Kekuatan Perusahaan
1. Posisi KCU Roa Malaka beserta KLN-KLN yang berada di pusat-pusat bisnis membuat para nasabah mudah menjangkau
kantor dan melakukan transaksi. 2. Sistem penilaian dengan scorecard cabang membuat para
pegawai terpacu dalam bekerja. 3. Implementasi teknologi yang lengkap dari mulai SMS Banking,
BNI PhonePlus, Internet Banking dapat menjadi pertimbangan nasabah dan calon nasabah untuk memilih bank.