keempat perspektif BSC. Setelah sasaran beserta indikatornya ditentukan, maka dirumuskan inisiatif strategis yang perlu dilakukan perusahaan.
Hasil dari perumusan sasaran, penentuan ukuran dan inisiatif strategis akan disajikan dalam bentuk strategy map dan matriks BSC.
Sasaran strategik dan indikator hasil kinerja kemudian diberi pembobotan berdasarkan metode paired comparison. Hal ini dimaksudkan
untuk merumuskan matriks pengukuran kinerja perusahaan yang mengidentifikasi target, realisasi dan tingkat pencapaian kinerja
perusahaan pada masing-masing indikator hasil.
3.2. Lokasi, Waktu dan Biaya Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk wilayah 12 Jalan Lada No. 1 Jakarta Kota. Pengumpulan
data penelitian dimulai pada awal Juni sampai Juli 2008. Biaya penelitian termuat dalam Lampiran 3.
3.3. Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif.
3.3.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari pengamatan langsung pada PT Bank Negara Indonesia persero, Tbk tentang aspek-aspek yang
berkaitan dengan konsep BSC dalam proses manajemen perusahaan. Data ini diperoleh dari wawancara dengan pihak
perusahaan dan pengisian kuesioner. Pemilihan narasumber dilakukan secara sengaja dengan
pertimbangan bahwa narasumber adalah orang yang ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh mengenai keadaan usaha yang berkaitan dengan topik penelitian.
Visi dan misi Bank Negara Indonesia Persero, Tbk
Tujuan Utama Bank BNI KCU Roa Malaka
Analisis Internal Aspek Fungsional
Analisis Eksternal Lingkungan Jauh
Lingkungan Industri
Analisis SWOT
Perspektif Pembelajaran
dan pertumbuhan
Perspektif Keuangan
Perspektif Proses Bisnis
Internal Perspektif
Pelanggan
Sasaran, indikator,
dan inisiatif strategik
Sasaran, indikator,
dan inisiatif strategik
Sasaran, indikator,
dan inisiatif strategik
Sasaran, indikator,
dan inisiatif strategik
Strategy Map Pembobotan dengan
Paired Comparison Rancangan BSC Untuk
Bank BNI KCU Roa malaka
Gambar 7. Kerangka pemikiran penelitian
Pengisian kuesioner untuk metode paired comparison, nara sumber yang dipilih terdiri dari 4 wakil pihak manajemen.
Pertimbangannya adalah bahwa 4 orang dari pihak manajemen ini mewakili setiap perspektif yang digunakan dalam BSC.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan perusahaan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Data
sekunder juga diperoleh dari studi pustaka, media massa, artikel, internet dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan perlu diolah terlebih dahulu, bertujuan untuk menyederhanakan data-data yang terkumpul dari hasil
wawancara dan pengisian kuesioner dengan narasumber yang
bersangkutan. Analisis data pada tahap pertama akan mempergunakan metode SWOT. Sedangkan analisa data pada tahap kedua dilakukan
dengan mempergunakan empat perspektif BSC dan metode pembobotan paired comparison. Hasil pengolahan ini kemudian akan dianalisis dan
disajikan dalam bentuk uraian, gambar dan tabel.
3.4.1. Analisis SWOT
Analisis SWOT dipergunakan untuk menyusun BSC dengan mempertimbangkan tujuan dan pernyataan visi misi.
Pertama, pada setiap perspektif yang ada dibuat tujuan-tujuan yang merupakan sasaran bisnis. Sasaran bisnis yang dibuat harus
merupakan angka konkrit dan bisa diukur. Kedua, kita mendefinisikan kekuatan dan kelemahan berdasarkan faktor
internal perusahaan. Selanjutnya, faktor eksternal perusahaan dikaji untuk mengetahui peluang dan ancaman perusahaan.
Tahap selanjutnya, dianalisa bagaimana hubungan faktor internal dan eksternalnya.
Tabel 4. Model penjabaran strategi ke dalam empat perspektif BSC Sasaran Strategi
Ukuran Inisiatif Strategi
Hasil Lag Indicator
Pemicu Kerja Lead Indicator
Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis
Internal Perspektif
Perumbuhan dan Pembelajaran
3.4.2. Balanced Scorecard
Setelah dilakukan perumusan strategi, selanjutnya strategi yang telah ditetapkan dijabarkan dalam empat perspektif BSC
untuk mendapatkan sasaran strategi, ukuran dan inisiatif strategi berdasarkan masing-masing perspektif dengan memperhatikan visi,
misi dan tujuan perusahaan. Ukuran pencapaian perlu dipilih dan ditetapkan agar
sasaran strategi yang dirumuskan untuk mewujudkan tujuan BNI KCU Roa Malaka melalui strategi yang dipilih dapat dicapai.
Terdapat dua jenis ukuran, yaitu ukuran hasil lag indicator dan ukuran pemicu kerja lead indicator. Inisiatif strategi merupakan
program aksi yang bersifat strategis untuk mewujudkan sasaran strategi.
3.4.3. Metode Paired Comparison
Metode Paired Comparison Kinnear and Taylor, 1996 digunakan untuk menentukan bobot setiap indicator pada keempat
perspektif BSC berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruhnya terhadap perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan
mengajukan identifikasi terhadap pihak manajemen atau ahli. Metode ini menunjukan nilai perbandingan antar indikator
horizontal-vertikal dalam skala 1, 2, 3, 4 atau 5, dengan keterangan berikut :
Nilai 1 = faktor horizontal tidak penting daripada faktor vertikal Nilai 2 = faktor horizontal kurang penting daripada faktor vertikal
Nilai 3 = faktor horizontal sama penting daripada faktor vertikal Nilai 4 = faktor horizontal lebih penting daripada faktor vertikal
Nilai 5 = faktor horizontal sangat penting daripada faktor vertikal Dengan asumsi :
a. Jika perbandingan indikator A terhadap B = 5, maka
perbandingan indikator B terhadap A = 1, yaitu indikator A sangat penting daripada indikator B atau indikator B tidak
penting daripada A. b.
Jika perbandingan indikator A terhadap B = 4, maka perbandingan indikator B terhadap A = 2, yaitu indikator A
lebih penting daripada indikator B atau indikator B kurang penting daripada A.
c. Jika perbandingan indikator A terhadap B = 3, maka
perbandingan indikator B terhadap A = 3, yaitu indikator A dan B sama penting.
Tabel 5. Penilaian bobot indikator Kinnear and Taylor, 1996
Indikator A
B C
Total A
B C
Total
Bobot setiap indikator diperoleh dengan menentukan nilai setiap indikator terhadap nilai jumlah keseluruhan berdasarkan
ketentuan rumus berikut :
a : bobot indikator ke-i
X
i
: nilai indikator ke-i i
: 1, 2, 3,…, n n
: jumlah indikator Hasil dari pembobotan terhadap keempat perspektif,
sasaran-sasaran strategis dan indikator hasil akan membentuk bagan pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan BSC
Lampiran 4.
a
i
=
X
i
X
i
Σ
n i = 1
...................................................... 1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk 4.1.1. Sejarah Perusahaan
Berdiri sejak 1946, BNI 46 yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan
Pemerintah Indonesia, yakni Oeang Republik Indonesia ORI pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan
sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang
jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan
warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai
bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia ditetapkan sebagai bank pembangunan dan kemudian diberikan hak untuk
bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik
pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara
Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46.
Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun
1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi
perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya dan teknologi dicerminkan
melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI
terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui
mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit.
Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian - 46 - digunakan dalam logo perusahaan untuk
meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik
bagi negeri dan senantiasa menjadi kebanggaan negara.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Bank Negara Indonesia adalah menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan dalam layanan dan
kinerja. Hal ini dijabarkan lewat pernyataan visi menjadi bank kebanggan nasional yang menawarkan layanan terbaik dengan harga
kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer. Sedangkan
misi yang
diemban oleh
Bank BNI
adalah memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi
keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer.
4.1.3. Budaya Perusahaan
Budaya kerja BNI 46 merupakan Tuntutan Perilaku Insan BNI, budaya ini terdiri dari :
a. 4 empat nilai budaya kerja
1 Profesionalisme
2 Integritas
3 Orientasi Pada Pelanggan
4 Perbaikan Tiada Henti
b. 6 enam nilai perilaku utama insan BNI 46
1 Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
2 Jujur, Ikhlas dan Tanggungjawab
3 Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
4 Memberikan Layanan Terbaik melalui Kemitraan yang
Sinergis 5
Senantiasa melakukan Penyempurnaan 6
Kreatif dan Inovatif Setiap nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama yang
merupakan acuan bertindak bagi seluruh insan BNI Tabel 6. Tabel 6. Matriks Budaya Kerja BNI
PT. BNI 46
4 nilai budaya kerjaBNI 6 perilaku utama insan BNI
Profesionalisme Meningkatkan Kompetensi
dan Memberikan Hasil Terbaik
Integritas Jujur, Tulus dan Ikhlas
Disiplin Konsisten dan BertanggungJawab
Orientasi Pelanggan Memberikan
Layanan Terbaik melalui Kemitraan
yang Strategis Perbaikan Tiada Henti
Senantiasa melakukan Penyempurnan
Kreatif dan Inovatif
4.1.4. Bidang Usaha BNI
Bank BNI mempunyai berbagai bidang usaha yang secara garis besar dapat dibagi tiga, yaitu usaha simpanan, pinjaman dan
jasa bank lainnya. a. Bidang Simpanan
Produk-produk jasa di bidang simpanan meliputi BNI Taplus, BNI Taplus Utama, BNI Tapenas, BNI Haji, BNI Dollar,
BNI Deposito, BNI Giro dan BNI Simponi b. Bidang Pinjaman
Produk-produk jasa di bidang Pinjaman Kredit meliputi, BNI INstan, Kartu Kredit, BNI Griya, BNI Griya Sehat PMI dan
BNI OTO PM, BNI Fleksi, BNI Multiguna, BNI Cerdas dan BNI OTO. Di samping itu, terdapat pula kredit investasi BNI
Wirausaha, BNI Instan dan KUK Mikro dan Kredit Modal Kerja KUKM dan BNI Wirausaha
c. Usaha Jasa Bank Usaha Jasa BNI yang lain adalah, BNI ATM, BNI
PhonePlus, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, Cek Multiguna, Inkaso, Kiriman Uang Domestik, Kiriman Uang
Internasional, BNI Prima, BNI olusi, Pembayaran, Private Banking, Referensi Bank, Safe Deposit Box, Trans Plus,
Traveller’s Cheque dan Uang Kertas Asing.
4.2. Keadaan Kantor Cabang Utama Roa Malaka
BNI Kantor Cabang Utama KCU Roa Malaka Menempati bangunan 2 lantai yang beralamat di Jl. Roa Malaka Selatan No. 23-25
Jakarta Barat. Kantor ini membawahi 8 Kantor Layanan Nasabah KLN yaitu, KLN Muara Karang, KLN Pluit Kencana, KLN Jembatan Lima, KLN
Pelindo II, KLN Mangga Dua, KLN Lokasari, KLN Pangeran Jayakarta dan KLN Pasar Pagi. BNI KCU Roa Malaka ini merupakan salah satu dari 12
dua belas KCU yang dibawahi oleh Kantor Wilayah 12.
Pada dasarnya, tujuan umum dari BNI KCU Roa Malaka ini adalah sebagai sarana BNI dalam usaha memperoleh dana pihak ketiga. Hal ini
dapat terlihat dari scorecard cabang yang ditetapkan oleh BNI sendiri untuk kantor cabangnya. Indikator-indikator dari scorecard cabang, yaitu :
1. Unit Direct Cost vs Budget
2. Customer Service Satisfaction Based on IKP
3. Outstanding Balanced Expansion for DJK Time Deposit
4. Outstanding Balanced Expansion for DJK Giro
5. Number Account Expansion for DJK giro
6. Outstanding Balanced Expansion for DJK Tapenas
7. Number Account Expansion for DJK Tapenas
8. Outstanding Balanced Expansion for DJK Taplus and Derivatives
9. Number Account Expansion for DJK Taplus and Derivatives
10. Outstanding Balanced Expansion for JDI Time Deposit
11. Number Account Expansion for JDI Giro
12. Outstanding Balanced Expansion for JDI Giro
13. Acquirement Fee Based Income
14. Forex Transaction Volume Solid Through Domestic Branches
15. Forex Transaction Volume Sales Through Domestic Branches
16. Percentage of ITR advice printed by branch at H+1
17. Outstanding balance expansion for syariah office channeling
Dari indikator-indikator dapat dilihat bahwa tidak ada indikator yang menilai sisi perkreditan dari kantor cabang. Hampir semuanya merupakan
indicator yang menunjukan jumlah atau nilai tabungan yang ada di BNI pada tingkat kantor cabang. Hal ini karena untuk penyaluran kredit, BNI KCU
Roa Malaka perlu menunggu persetujuan dari Kantor Wilayah 12. Hasil dari pengukuran kinerja ini diawasi oleh Divisi Pelatihan dan
Pengembangan BNI untuk kemudian diolah dan mengeluarkan overall score atau nilai umum yang diperoleh cabang tersebut. Nilai ini menjadi acuan
untuk memberikan kebijakan-kebijakan yang menyangkut BNI KCU Roa Malaka. Hasil scorecard selama satu tahun tersaji di Lampiran 5.
4.3. Analisis Lingkungan Perusahaan