Critical Success Factor Konsep BSC

a. Komprehensif BSC merumuskan sasaran strategik, tidak hanya terbatas pada perspektif keuangan, namun meluas ke perspektif pelanggan, proses bisnis internal, juga pembelajaran dan pertumbuhan, sehingga fokus perusahaan bukan hanya pada keuangan, tetapi juga fungsi-fungsi perusahaan yang lain. b. Koheren Pada BSC keempat perspektif ini memiliki hubungan sebab akibat yang oleh Kaplan dan Norton disebut strategy map. Adanya hubungan ini membuat semua sasaran strategik pada perusahaan saling terkait dan terintegrasi, yang akhirnya memudahkan dalam pemantauan dan evaluasi yang dilakukan perusahaan. c. Seimbang Dalam BSC terdapat empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jika diamati, maka perspektif pelanggan dan pembelajaran pertumbuhan merupakan perspektif yang condong pada orang people-centric, sementara keuangan dan proses bisnis internal berfokus pada proses produksi, sehingga BSC merupakan jawaban akan keseimbangan antara fokus pada proses dan pembelajaran dan pertumbuhan. d. Terukur BSC menghasilkan sasaran strategik yang ditentukan ukurannya untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sasaran strategik yang telah dirumuskan dan untuk mengukur faktor yang memacu pencapaian sasaran strategik tersebut.

2.2.5. Critical Success Factor

Menurut Wikipedia, Critical Success Factor CSF is a business term for an element which is necessary for an organization or project to achieve its mission , atau unsur yang penting bagi organisasi untuk mencapai misinya adalah CSF. Menurut Niven 2002, CSF will describe what you must do well in order to execute strategy, it’s a concise statements that describe the specific things you must perform well if you are to successfully implement your strategy. Dari pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa CSF adalah unsur penting dalam strategi yang harus dilakukan dengan baik agar strategi yang sudah ditetapkan dapat berjalan dengan baik dan target dapat tercapai. Niven 2002 menambahkan bahwa CSF harus memiliki kriteria berikut : a. Linked to Strategy CSF yang ditentukan haruslah mempunyai kontribusi pada strategi perusahaan. b. Quantitative CSF ini harus dapat dikuantifikasi agar pengukuran pada CSF ini dapat dilakukan. c. Accessibility CSF yang biaya investasinya tinggi sebaiknya dihindari, karena dikhawatirkan biaya investasinya lebih tinggi dari hasil yang akan didapat. d. Easily Understood CSF sebaiknya mampu memotivasi tindakan yang diterapkan, atau dengan kata lain dapat dengan mudah dimengerti. e. Counter Balanced CSF sebaiknya terhindar dari trade off dengan bagian lain dari perusahaan, misalnya CSF pada divisi keuangan harus mengorbankan divisi pemasaran. f. Relevan CSF haruslah relevan, dalam hal ini berarti dapat dilakukan perusahaan. g. Common Definition CSF sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang dimengerti oleh semua kalangan perusahaan, atau speak in one language. Menurut Kaplan dan Norton 2001, jumlah CSF yang efektif pada suatu perusahaan adalah 25 faktor. Dengan penjabarannya termuat dalam Tabel 2. Tabel 2. Jumlah CSF pada perusahaan Kaplan dan Norton, 2001 Perspectives CSF unit Finansial 5 Customer 5 Internal Business Process 10 Learning and Growth 5

2.2.6. Key Performance Indicator