c. Hambatan pada manajemen
Para manajer pada umumnya terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan operasional sehingga jarang sekali
meluangkan waktunya untuk membahas kebijakan-kebijakan perusahaan yang sifatnya strategik. Riset ini menunjukan
bahwa 85 dari pihak manajemen hanya menghabiskan waktu kurang dari 1 jam per bulan untuk membahas strategi.
d. Hambatan pada sumber daya
Hambatan terakhir adalah sumber daya perusahaan, yang dalam hal ini adalah anggaran perusahaan. Riset ini menunjukan
bahwa 60 perusahaan tidak mengaitkan anggaran dengan strategi. Akibatnya pelaksanaan strategi menjadi tersendat
karena membutuhkan anggaran. Untuk menghindari kendala-kendala tadi, maka sebuah
organisasi, entitas bisnis ataupun perusahaan perlu menjadi sebuah organisasi yang berfokus pada strategi. Untuk mewujudkannya,
Kaplan dan Norton 2001 menyebutkan 5 prinsip yang harus dijalankan, yaitu :
1 Menerjemahkan Strategi ke Dalam Bentuk Operasional.
2 Hubungkan dan Selaraskan Organisasi dengan Strateginya.
3 Jadikan Strategi Sebagai Pekerjaan Rutin Tiap Pegawai.
4 Jadikan Strategi Sebuah Proses Yang Berkelanjutan
5 Kepemimpinan Eksekutif untuk Memobilisasi perubahan.
Untuk membantu mewujudkan sebuah organisasi yang berbasis strategi, sebuah perusahaan membutuhkan alat. BSC
merupakan alat manajemen yang tepat karena dapat memonitor dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi agar sesuai dengan
strategi yang telah ditetapkan perusahaan.
2.2.3. Analisis Lingkungan Bisnis Analisis SWOT
Lingkungan bisnis dapat dibagi atas dua lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan
eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lingkungan jauh dan
lingkungan industri. Sedangkan lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan Umar, 2005.
Lingkungan jauh dapat dikaji melalui faktor-faktor PEST Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi, sedangkan lingkungan
industri dapat dikaji dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam Konsep Strategi Bersaing Michael R.Porter.
Lingkungan internal dapat dikaji dengan beberapa pendekatan, salah satunya adalah pendekatan fungsional. Hubungan antara
lingkungan internal perusahaan dan kedua lingkungan eksternal diperlihatkan oleh Gambar 6.
Gambar 6. Hubungan lingkungan internal dan eksternal perusahaan
Umar, 2003
A. Lingkungan Jauh
Menurut Umar 2003, lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari
perusahaan. Lingkungan jauh memberikan kesempatan dan hambatan kepada perusahaan untuk memajukan perusahaan. Faktor
yang dikaji dalam lingkungan jauh adalah : 1. Faktor Politik
Instrumen faktor politik berupa faktor politik, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah. Situasi politik yang tidak
kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, demikian sebaliknya.
2. Faktor Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. Perekonomian yang buruk berkorelasi positif dengan iklim berbisnis. Beberpa
faktor kunci yang perlu diperhatikan adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga
produk dan jasa, produktifitas dan tenaga kerja. 3. Faktor Sosial
Kondisi sosial
menuntut perusahaan
untuk mengantisipasi perubahan sosial yang ada. Faktor kunci yang
diperhatikan adalah kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan, dan etnis.
4. Faktor teknologi Kajian teknologi tidak hanya mencakup penemuan-
penemuan yang baru, melainkan meliputi cara pelaksanaan dan metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Teknologi memberikan gambaran luas, yaitu mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan.
B. Lingkungan Industri
Kajian aspek lingkungan industri lebih diarahkan pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Analisis faktor
eksternal perusahaan mencakup ancaman-ancaman dan kekuatan-
kekuatan eksternal yang mempengaruhi kondisi persaingan.
Porter dalam Umar 2003 mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis
berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing. Sedangkan R.E. Freeman menambahkan satu variabel
terakhir yaitu pengaruh kekuatan stakeholders lainnya. Enam kekuatan bersaing tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Ancaman masuk pendatang baru Masuknya perusahaan baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang ada. Implikasi yang timbul berupa perebutan pangsa pasar, penambahan kapasitas, dan
perebutan sumber daya produksi. Beberapa faktor yang menghambat masuknya pendatang baru adalah skala ekonomi,
diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen dan
peraturan pemerintah. 2. Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Tingkat persaingan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas
dan hambatan keluar. 3. Ancaman produk pengganti
Keberadaan perusahaan dalam pasar suatu industri mengindikasikan
persaingan dengan
produk pengganti.
Meskipun barang pengganti mempunyai karakteristik yang berbeda dan barang substitusi memiliki fungsi yang sama.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli Pembeli memiliki kekuatan dalam mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok Pemasok
dapat mempengaruhi
industri lewat
kemampuannya menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk dan pelayanan.
6. Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya merupakan
kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara
lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang memiliki
kepentingan lain dan pemegang saham. C. Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal perusahaan berguna untuk memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Menurut Umar
2003, aspek internal perusahaan dapat dilihat dari fungsional perusahaan yaitu :
1. Pasar dan Pemasaran Pasar dan pemasaran membahas posisi yang ingin
dicapai suatu produk di pasar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah pangsa pasar, pelayanan purna jual,
kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, kegiatan promosi, harga jual
produk, komitmen manajemen puncak, loyalitas pelanggan, dan kebijakan produk baru.
2. Keuangan dan akuntansi Keuangan merupakan inti keberlangsungan perusahaan
karena berhubungan dengan dana yang dibutuhkan dalam operasional
perusahaan. Faktor-faktor
yang perlu
diperhitungkan adalah kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul
sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang saham, pengelolaan
keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang andal.
3. Produksi dan operasi Kegiatan
produksi dan
operasi perusahaan
memperlihatkan keteguhan dalam efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah
hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang tepat,
organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan
terjadinya terobosan dalam proses produksi dan pengendalian mutu.
4. Sumber daya manusia Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam
perusahaan. Setiap
perusahaan harus
mengupayakan terwujudnya perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan
motivasi kerja, produktivitas dan sistem imbalan. 5. Sistem Informasi Manajemen
Aspek-aspek yang perlu dikaji dalam sistem informasi manajemen adalah software, brainware dan hardware, selain
input, proses, dan output informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi setiap jenjang manajemen.
Semua aspek ini akan sangat berpengaruh dalam penentuan rencana BSC, baik sasaran strategik, indikator yang digunakan dan
inisiatif strategik yang dijalankan.
2.2.4. Sistem Tradisional dan Balanced Scorecard