a. Show the cause and effect linkages by which critical objectives
create desired outcomes. b.
Gives employees line of sight into how their job are linked to the overall objectives of the organization.
Contoh Strategy Map yang pada umumnya dipakai pada perusahaan dapat dilihat Lampiran 2.
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Pratama 2006 pada Perum Perhutani, dengan judul ”Analisis Manajemen Strategik dengan
Pendekatan Balanced Scorecard pada Perum Perhutani”. Secara umum,
penelitian ini adalah menghasilkan rancangan BSC untuk sebuah perusahaan Badan Umum Milik Negara BUMN, yang selain dituntut
secara ekonomi berkontribusi terhadap penerimaan kas negara, juga memiliki tanggungjawab kepada masyarakat secara sosial dan ekologi.
Oleh karena itu, keseimbangan antara aspek-aspek strategik finansial dan non-finansial yang ditawarkan oleh metode BSC menjadi
sebuah alternatif yang tepat bagi perusahaan yang bergerak di bidang
industri kehutanan Indonesia tersebut.
Kekhususan penelitian “Perancangan Metode Balanced Scorecard pada Kantor Cabang Utama Roa Malaka PT. Bank Negara Indonesia
Persero, Tbk” adalah bagaimana perusahaan melakukan cascading sistem BSC sampai pada tingkat cabang, adapun hasil yang diharapkan
adalah sebuah rancangan BSC yang tidak hanya berfokus pada visi dan misi perusahaan, tetapi juga tujuan cabang itu sendiri.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya dibagi atas 2 dua tahapan. Tahap pertama yaitu proses analisis lingkungan perusahaan dan yang kedua
adalah proses perumusan strategi. Lingkungan perusahaan menurut Umar 2003, dibagi atas 2
bagian, lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan eksternal sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
Pada lingkungan internal penelitian akan menganalisis dengan pendekatan fungsional, dimana pengkategorian didasarkan berdasarkan fungsional
manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, produksi-operasi, struktur organisasi dan manajemen, serta keuangan.
Pada lingkungan eksternal, lingkungan jauh akan dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari
perusahaan, dalam hal ini adalah faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Sementara lingkungan industri, analisis akan didasarkan pada
faktor-faktor yang lebih mengarah pada aspek persaingan. Sehingga digunakanlah model Porter untuk menganalisis persaingan industri.
Selanjutnya hasil analisis di lingkungan internal, lungkungan jauh dan lingkungan industri ini dijabarkan dalam bentuk analisis Strength,
Weaknesess, Opportunity dan Threats SWOT untuk menerjemahkan visi, misi, dan sasaran strategik perusahaan dalam hal ini BNI KCU Roa
Malaka kepada keempat perspektif BSC, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Pada tahap perumusan strategi, hasil dari SWOT akan menjadi
dasar untuk menentukan sasaran-sasaran strategis yang akan dipakai dalam keempat perspektif BSC. Hal ini ditujukan agar strategi perusahaan dan
keadaan aktual
berkesinambungan. Langkah
selanjutnya adalah
menentukan indikatorukuran, baik indikator hail maupun indikator pemicu kinerja, yang relevan dengan sasaran-sasaran strategik pada