Strategi dan hubungannya dengan BSC

2.2.2. Strategi dan hubungannya dengan BSC

Menurut Marbun 2003, strategi didefinisikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam hal waktu dan ukuran. Strategi perusahaan didefinisikan sebagai rentetan pernyataan yang menyatakan a tujuan tiap unit, b metode yang akan digunakan untuk mencapainya, c alternatif, d pengalokasian sumber daya dan e metode mengukur keberhasilannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert S. Kaplan dan David R. Norton dalam Luis 2007, diketahui bahwa hanya 10 dari perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang dapat mengeksekusi strategi dengan baik. Dari studi itu pula diketahui bahwa ada empat hal yang menghambat eksekusi strategi, yaitu : a. Hambatan pada visi Hambatan pada visi terjadi karena kurangnya sosialisasi dari visi yang telah dibangun. Kaplan dan Norton menemukan bahwa pada umumnya hanya 5 dari total jumlah karyawan yang tahu dan memahami visi organisasi tempatnya bekerja. Ini terjadi karena visi dan misi organisasi dirasakan terlalu tinggi oleh para karyawan sehingga sulit diimplementasikan. Sementara strategi yang dibuat terlalu detail dengan bahasa yang sulit dicerna. b. Hambatan pada pelaku Seluruh kayawan perusahaan di semua jenjang dalam struktur organisasi adalah pelaku dari visi, misi, dan strategi yang telah dibangun. Untuk memotivasinya agar efisien dan efektif dalam menerapkan strategi, penting sekali mengaitkan strategi itu dengan insentif yang bisa diterima oleh karyawan. Hal ini sendiri belum banyak dilakukan, riset ini menunjukan bahwa perusahaan pada umumnya hanya mengaitkan 25 dari insentif pada strategi. c. Hambatan pada manajemen Para manajer pada umumnya terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan operasional sehingga jarang sekali meluangkan waktunya untuk membahas kebijakan-kebijakan perusahaan yang sifatnya strategik. Riset ini menunjukan bahwa 85 dari pihak manajemen hanya menghabiskan waktu kurang dari 1 jam per bulan untuk membahas strategi. d. Hambatan pada sumber daya Hambatan terakhir adalah sumber daya perusahaan, yang dalam hal ini adalah anggaran perusahaan. Riset ini menunjukan bahwa 60 perusahaan tidak mengaitkan anggaran dengan strategi. Akibatnya pelaksanaan strategi menjadi tersendat karena membutuhkan anggaran. Untuk menghindari kendala-kendala tadi, maka sebuah organisasi, entitas bisnis ataupun perusahaan perlu menjadi sebuah organisasi yang berfokus pada strategi. Untuk mewujudkannya, Kaplan dan Norton 2001 menyebutkan 5 prinsip yang harus dijalankan, yaitu : 1 Menerjemahkan Strategi ke Dalam Bentuk Operasional. 2 Hubungkan dan Selaraskan Organisasi dengan Strateginya. 3 Jadikan Strategi Sebagai Pekerjaan Rutin Tiap Pegawai. 4 Jadikan Strategi Sebuah Proses Yang Berkelanjutan 5 Kepemimpinan Eksekutif untuk Memobilisasi perubahan. Untuk membantu mewujudkan sebuah organisasi yang berbasis strategi, sebuah perusahaan membutuhkan alat. BSC merupakan alat manajemen yang tepat karena dapat memonitor dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi agar sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan perusahaan.

2.2.3. Analisis Lingkungan Bisnis Analisis SWOT