Key Performance Indicator Insiatif Strategik

CSF sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang dimengerti oleh semua kalangan perusahaan, atau speak in one language. Menurut Kaplan dan Norton 2001, jumlah CSF yang efektif pada suatu perusahaan adalah 25 faktor. Dengan penjabarannya termuat dalam Tabel 2. Tabel 2. Jumlah CSF pada perusahaan Kaplan dan Norton, 2001 Perspectives CSF unit Finansial 5 Customer 5 Internal Business Process 10 Learning and Growth 5

2.2.6. Key Performance Indicator

Menurut Niven 2002, Key Performance Indicators KPI are tools we use to determine whether we are meeting our objectives and moving forward the successful implementation of our strategy. Specifically we may describe measures as quantifiable normally, but not always standard used to evaluate and communicate performance against expected results. KPI juga merupakan ukuran untuk menilai tercapai atau tidaknya CSF yang sudah ditentukan sebelumnya. Ada dua ukuran yang perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategik : 1 Ukuran Hasil outcome measurelag indicators dan 2 Ukuran Pemacu Kinerja performance driver measurelead indicators. Menurut Mulyadi 2001, ukuran hasil adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pancapaian sasaran strategik, sementara ukuran pemacu kinerja adalah ukuran yang menunjukan penyebab dicapainya ukuran hasil. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3. Niven 2002 berpendapat bahwa BSC sebaiknya terdiri dari gabungan antara lag indicators dan lead indicators, karena lag indicators tanpa lead indicators akan berakhir dengan kegagalan untuk menginformasikan perkembangan lag indicator yang diharapkan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan akan terlambat dalam mengambil tindakan korektif saat ada hambatan. Adapun indikator-indikator yang umumnya digunakan oleh perusahaan pada penerapan BSC Niven, 2002 dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.2.7. Insiatif Strategik

Inisiatif strategik Mulyadi, 2001 merupakan action program yang bersifat strategik untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategik. Menurut Luis dan Biromo 2007, inisiatif strategik adalah inisiatif-inisiatif bersifat strategik, yang disusun dan perlu dilaksanakan untuk mencapai target. Pada dasarnya setiap inisiatif strategik yang dicanangkan merupakan sebuah proyek, karena ada periode pelaksanaannya. Selain itu, inisiatif strategik perlu didukung oleh pelaksana yang kelak akan mengeksekusi proyek tersebut. Agar pelaksanaanya efektif, tentu diperlukan penanggung jawab inisiatif strategik, rincian jadwal pelaksanaan, spesifikasi dan rencana anggaran. 2.2.8. Hubungan Sebab Akibat Hubungan sebab akibat atau yang disebut Strategy Map oleh Kaplan dan Norton 1996, diperkenalkan untuk melengkapi BSC yang sudah diperkenalkan terlebih dahulu oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. Menurut Kaplan dan Norton 2001, a strategy map is a high-level view of the components making up the strategy of an organization. Tujuan dari strategy map ini adalah : a. Details plan for conversion of assets and resources into desired outcomes. Ukuran Strategik Sasaran Strategik Ukuran Hasil Lag Indicators Ukuran Pemacu Kinerja Lead Indicators Shareholder Value S1 Pertumbuhan ROI ROI Revenue Mix S2 Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan Pendapatan S3 Berkurangnya Biaya Penurunan Biaya Cycle Effectiveness Firm Equity F1 Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan Presentase Pendapatan dan Pelanggan Baru Bertambahnya Pelanggan Baru F2 Kecepatan layanan Throughput Time Berkurangnya Nonvalue- added Time F3 Quality Relationship dengan pelanggan Costumer Retention Depth of Relationship Organizational Capital O1 Meningkatnya proses layanan kepada Pelanggan Service Error Rate Berkurangnya Service Error O2 State-of-the-art-technology Perbandingan Nilai perlatan Mutakhir dengan Peralatan Lama Investasi dalam Peralatan Baru O3 Terintegrasinya Proses Layanan kepada Pelanggan Respond Time Cycle Effectiveness Human Capital H1 Meningkatnya Kapabilitas Karyawan Revenue Per Employee Strategic Job Coverage Ratio H2 Meningkatnya Komitmen Karyawan Kepuasan Karyawan Survei Kepuasan Karyawan Tabel 3. Ukuran hasil dan pemacu kinerja untuk setiap sasaran strategik Mulyadi, 2001 a. Show the cause and effect linkages by which critical objectives create desired outcomes. b. Gives employees line of sight into how their job are linked to the overall objectives of the organization. Contoh Strategy Map yang pada umumnya dipakai pada perusahaan dapat dilihat Lampiran 2.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Pratama 2006 pada Perum Perhutani, dengan judul ”Analisis Manajemen Strategik dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perum Perhutani”. Secara umum, penelitian ini adalah menghasilkan rancangan BSC untuk sebuah perusahaan Badan Umum Milik Negara BUMN, yang selain dituntut secara ekonomi berkontribusi terhadap penerimaan kas negara, juga memiliki tanggungjawab kepada masyarakat secara sosial dan ekologi. Oleh karena itu, keseimbangan antara aspek-aspek strategik finansial dan non-finansial yang ditawarkan oleh metode BSC menjadi sebuah alternatif yang tepat bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan Indonesia tersebut. Kekhususan penelitian “Perancangan Metode Balanced Scorecard pada Kantor Cabang Utama Roa Malaka PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk” adalah bagaimana perusahaan melakukan cascading sistem BSC sampai pada tingkat cabang, adapun hasil yang diharapkan adalah sebuah rancangan BSC yang tidak hanya berfokus pada visi dan misi perusahaan, tetapi juga tujuan cabang itu sendiri.