Sistem Tradisional dan Balanced Scorecard

diperhitungkan adalah kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang andal. 3. Produksi dan operasi Kegiatan produksi dan operasi perusahaan memperlihatkan keteguhan dalam efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan, pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses produksi dan pengendalian mutu. 4. Sumber daya manusia Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam perusahaan. Setiap perusahaan harus mengupayakan terwujudnya perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan sistem imbalan. 5. Sistem Informasi Manajemen Aspek-aspek yang perlu dikaji dalam sistem informasi manajemen adalah software, brainware dan hardware, selain input, proses, dan output informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi setiap jenjang manajemen. Semua aspek ini akan sangat berpengaruh dalam penentuan rencana BSC, baik sasaran strategik, indikator yang digunakan dan inisiatif strategik yang dijalankan.

2.2.4. Sistem Tradisional dan Balanced Scorecard

Perspektif keuangan seringkali dianggap sebagai satu- satunya alat evaluasi kinerja perusahaan yang ideal, sehingga walaupun perusahaan melakukan evaluasi terhadap perspektif lainnya namun tetap saja hasil kinerja secara keuangan yang diperhatikan, hal ini sering disebut sistem kinerja tradisional, karena perusahaan umumnya pada saat ini tidak lagi menggunakan sistem seperti ini. Teori ini diperkuat oleh Niven 2002, metode pengukuran ini sistem tradisional tidak konsisten dengan realita bisnis saat ini, karena harus mengandalkan bukan hanya tangible assets tetapi juga intangible assets. Ini dikarenakan rujukan finansial merupakan gambaran keadaan masa lalu dan tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan masa depan. Sistem ini dapat membawa perusahaan pada beberapa masalah, diantaranya ketidak-sensitifan perusahaan pada perspektif-perspektif lain seperti pelanggan, proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan perkembangan, karena tujuan strategik perusahaan tidak disejalankan dengan sasaran strategik di tingkat fungsional. Disinilah dibutuhkan sebuah sistem manajemen baru yang lebih komprehensif, koheren, seimbang dan dapat diukur. BSC merupakan sistem manajemen baru yang memiliki semua kebutuhan perusahaan dalam menjalankan sistemnya Tabel 1. Tabel 1. Keunggulan BSC Yuwono dkk, 2002 Tradisional Balanced Scorecard Fokus pada finansial Komprehensif mencakup perspektif finanasial, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran Tidak koheren Koheren Seimbang Terukur a. Komprehensif BSC merumuskan sasaran strategik, tidak hanya terbatas pada perspektif keuangan, namun meluas ke perspektif pelanggan, proses bisnis internal, juga pembelajaran dan pertumbuhan, sehingga fokus perusahaan bukan hanya pada keuangan, tetapi juga fungsi-fungsi perusahaan yang lain. b. Koheren Pada BSC keempat perspektif ini memiliki hubungan sebab akibat yang oleh Kaplan dan Norton disebut strategy map. Adanya hubungan ini membuat semua sasaran strategik pada perusahaan saling terkait dan terintegrasi, yang akhirnya memudahkan dalam pemantauan dan evaluasi yang dilakukan perusahaan. c. Seimbang Dalam BSC terdapat empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Jika diamati, maka perspektif pelanggan dan pembelajaran pertumbuhan merupakan perspektif yang condong pada orang people-centric, sementara keuangan dan proses bisnis internal berfokus pada proses produksi, sehingga BSC merupakan jawaban akan keseimbangan antara fokus pada proses dan pembelajaran dan pertumbuhan. d. Terukur BSC menghasilkan sasaran strategik yang ditentukan ukurannya untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sasaran strategik yang telah dirumuskan dan untuk mengukur faktor yang memacu pencapaian sasaran strategik tersebut.

2.2.5. Critical Success Factor