Tempat Pelelangan Hasil Tambak

kualitas ikan hingga konsumen akhir. Sedangkan pelelangan dalam konteks perangkat pengelolaan perikanan menuntut adanya unit manajemen perikanan dengan menggunakan dinamika data harga dan volume lelang. Pelelangan tidak hanya berfungsi secara administratif tetapi juga ekonomis penerimaan retribusi.

2.2.6 Lelang Efektif

Menurut Muelenberg 1992 beberapa kondisi yang harus dipenuhi dalam pembentukan harga efektif pada saat lelang diantaranya : pembeli harus benar- benar mengetahui karakteristik barang yang dijual, pembeli benar-benar minat dengan lelang, lelang mempunyai pangsa pasar yang besar dan berpengaruh pada pembentukan harga yang optimal, tidak ada persengkokolan antarpembeli dalam lelang. Hal ini akan dapat diatasi dengan banyaknya pembeli dalam pelelangan, dan transparansi pasar secara geografis, walaupun adanya pebedaan hanya terjadi karena perbedaan mutu dan biaya pemasaran.

2.3 Tempat Pelelangan Hasil Tambak

Tempat Pelelangan Hasil Tambak TPHT merupakan transaksi lelang yang terjadi untuk produk hasil budidaya tambak. TPHT ini atau disebut pula TPI Hasil Tambak TPIHT mulai dikembangkan sejak tahun 1974 di Kampung Mangun Jaya, Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Luas lahan yang dimiliki TPHT Karawang seluas 25x25 meter dengan Gedung lelang seluas 7x15 meter. Gedung tersebut dibagi pula menjadi beberapa ruangan untuk manajer, tata usaha, dan bagian administrasi yang mencatat sirkulasi keuangan dan keluar masuknya ikan dalam frekuensi harian. Akses transportasi jalan darat dan sungai penting sebagai prasarana yang memperlancar pemasaran hasil tambak PR dan Tempo 2007 Mekanisme yang terjadi di TPHT biasanya pembudidaya datang membawa bakul-bakul berisi udang segar produk hasil tambak di Karawang untuk segera ditimbang. Beragam jenis ikan laut dan tambak biasanya terlihat menggunduk di atas lantai lelang, seperti ikan sembilang, kakap merah, cumi- cumi, pari, rajungan, kepiting, udang, mujaer, atau bandeng. Sebagian besar ikan yang terkumpul di lelang, dijual kepada para pedagang eceran yang biasa berkeliling antar kampung menggunakan sepeda motor. Selain pengecer, ikan dari lelang tersebut sudah ditunggu beberapa perusahaan di Karawang sebagai bahan katering yang dikonsumsi para karyawan perusahaan. Salah satu bentuk TPIHT yaitu Pelelangan bandeng. Pelelangan dengan objek lelang berupa bandeng di Indonesia diselenggarakan salah satunya di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Pangkep. Pelelangan bandeng di Sidoarjo dilaksanakan satu tahun sekali dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW salah satu hari besar umat Islam. Pelelangan ini berkembang sejak tahun 1962. Pada awalnya pelelangan dilakukan secara gotong royong untuk mendapatkan dana sosial Yayasan Bakti Muslim Sidoarjo Yabamsi. Perkembangan selanjutnya pelaksanaan lelang dilakukan untuk menggali dan mencari usaha mendapatkan dana dari pihak swasta, serta mendorong pembudidaya bandeng untuk meningkatkan hasil produksi tambak dengan melelang bandeng yang memiliki ukuran terbesar. Berbeda halnya dengan pelelangan bandeng Sidoarjo, pelelangan bandeng Gresik dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri, bentuknya seperti pasar musiman bersifat perayaan. Pelelangan bandeng Gresik dilakukan sejak zaman Belanda. Sama halnya dengan pelelangan bandeng Sidoarjo, pelelangan gresik dijadikan sarana untuk mengumpulkan dana sosial.

2.4 Saluran Pemasaran