serta jangkauan pemasaran. Pagandeng motor memperjualbelikan dengan bandeng dalam jumlah 100 ekor dan mampu menjangkau daerah pegunungan. Kabupaten
pangkep secara geografis terbagai menjadi 3 yaitu daerah daratan, daerah lautan dan daerah pegunungan. Pagandeng motor dengan jangkauan ke daerah
pegunungan kecamatan Tondong Tallasa membutuhkan biaya transportasi berupa BBM. Setiap perjalanan memerlukan 1-2 liter. Pagandeng sepeda biasanya
dilakukan oleh orang yang sudah berumur tua sekitar 50-70 tahun. Jumlah ikan yang dibawa sebanyak 50 dan jangkauan sekitar kecamatan Pangkajene.
Pagandeng sepeda dalam aktivitas pemasarannya dibantu oleh pemerintahan daerah dengan pemberian kredit tanpa bunga melalui Bank Perkreditan Rakyat
BPR Citra Mas yang baru diresmikan tahun 2007.
e. Pemerintahan Daerah
Retribusi yang dikenakan pada pelelangan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah merupakan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah.
Penarikan retribusi dilakukan oleh penagih retribusi kepada pungawa. Jumlah penagih retribusi di pelelangan sebanyak 3 orang. Jumlah penagih ditentukan oleh
kepala pasar. Kepala pasar berwenang untuk memilih atau memberhentikan penangih retribusi. Dinas Pendapatan Daerah memberikan Dana Intensifikasi bagi
Penagih Retribusi sebagai pendapatan bagi penagih. Penagih bekerja di malam hari pada jam 21.00-01.00 sesuai dengan waktu
terjadinya pelelangan. Penagih harus mengawasi setiap ikan yang masuk ke pelelangan melalui pungawa. Bentuk pengawasan yang biasanya dilakukan berupa
catatan kecil pada secarik kertas untuk setiap ikan yang masuk ke pelelangan. Penagih menarik retribusi melalui pungawa. Besarnya retribusi disesuaikan
dengan jumlah ikan yang diterima pungawa per basket. Basket adalah tempat penampungan bandeng. Per basket dikenakan tarif retribusi sebesar Rp 1000.
Semakin banyak basket yang terkumpul di pungawa maka retribusi yang dikenakan akan semakin besar. Tarif retribusi pelelangan berdasarkan Perda
No.22 Tahun 2000 sebesar 2 dua perseratus dari nilai produksi ikan.
f. Pendukung
Pelaksanaan pelelangan tidak terlepas dari dukungan pihak yang tidak terlibat langsung dalam proses pelelangan. Keberadaannya ada yang terdapat di
sekitar pelelangan bahkan jauh dari pelelangan. Beberapa pendukung pelelangan yang terdapat di sekitar pelelangan adalah warung nasi, pabrik es, toko box
stereofoam. Sedangkan pendukung yang letaknya jauh dari pelelangan adalah Bank Perkreditan Rakyat BPR Citra Mas dan jasa transportasi.
5.2.10 Landasan Hukum Pelelangan
Landasan hukum pelelangan diberlakukan untuk mengatur dan menjamin keberlangsungan pelelangan. Pelelangan bandeng yang terjadi di Pangkep diatur
melalui Perda No.22 Tahun 2000 Tentang Perubahan Pertama Perda Kabupaten Pangkep No.4 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan.
Peraturan ini sebagai tambahan beberapa peraturan pada Perda No.4 Tahun 1999. Perda No.22 Tahun 2000 menyebutkan dengan jelas bahwa adanya struktur tarif
khusus untuk pelelangan bandeng. Tempat pelelangan berdasarkan Perda No.4 pasal 1 adalah tempat penjual
dan pembeli melakukan transaksi jual beli secara lelang. Perda No.4 Tahun 1999 mengalami perubahan pada pasal 2, pasal 6 dan pasal 8 setelah pemerintah daerah
tmembayar biaya rekonstruksi pembangunan Developer Swasta PT Wahana. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa retribusi merupakan
pembayaran atas pelayanan penyedia fasilitas berupa tempat dan jasa pada pasar grosir termasuk pelelangan ikan. Tingkat penggunaan jasa fasilitas tempat
dihitung berdasarkan luas, dan waktu penggunaan fasilitas pasar grosir dan atau pertokoan serta berdasarkan volume atau nilai jual barang. Adapun struktur tarif
berdasarkan jenis pelayanan fasilitas tempat dan jasa pada pasar grosir dan atau pertokoan untuk pelayanan jasa pelelangan bandeng pasal 8 ayat 7d sebesar 2
dua perseratus dari nilai ikan.
5.2.11 Mekanisme Pelelangan
Pembahasan mekanisme pelelangan dilakukan untuk memberikan gambaran tentang kegiatan yang dilakukan pada pelelangan bandeng. Pada
pelelangan bandeng terdapat urutan kegiatan yang terdiri dari kegiatan pra lelang, kegiatan lelang, kegiatan pasca lelang.
a. Kegiatan Pra Lelang
Pelelangan dimulai pukul 21.00 WITA dimana para bos ikan bersiap di los pelelangan. Aktivitas awal mempersiapkan buku catatan dan peralatan pencatatan
seperti nota, pulpen dan stampel. Dalam pelaksanaan pelelangan Pungawa dibantu oleh anggota keluarga atau sanak saudara. Anggota keluarga yang terlibat
berperan sebagai juru tulis, juru keuangan atau juru lelang. Gambaran umum kerja Pungawa biasanya sebagai juru lelang, istri, anak atau keluarga dekat sebagai juru
tulis atau juru keuangan. Ketika pungawa melakukan persiapan pelelangan, anggota lainnya merapikan dan membersihkan los pelelangan.
Sekitar pukul 22.00 WITA pembeli dan petani pembudidaya berdatangan ke pelelangan. Pembudidaya membawa bandeng ke pelelangan dengan alat
transportasi. Alat transportasi yang digunakan yaitu mobil angkot pete-pete bahasa bugis, bentor beca motor. Rata-rata jumlah pembudidaya yang
bertransaksi di pelelangan setiap harinya berjumlah 84,7 oranghari atau sekitar 5,3 orangpungawa. Rata-rata jumlah bandeng yang dibawa pembudidaya di
pelelangan sebanyak 22,7 tonhari atau 1,4 tonpembudidaya. Setelah tiba di pelelangan, pembudidaya langsung menghubungi pungawa,
sedangkan juru hitung yang berada di pelelangan.melakukan pembongkaran. Pembongkaran bandeng dimulai dengan mengeluarkan bandeng dari mobilbentor
lalu dilakukan proses sortasi, penghitungan. Sortasi bandeng dilakukan berdasarkan ukuran jari. Perhitungan ikan dilakukan dengan metode per sepuluh
ikan. Sortasi atau pemisahan tidak berdasarkan kualitas. Proses sortasi
dilakukan berdasarkan ukuran untuk menentukan tingkat harga. Hal ini akan memudahkan juru lelang untuk penentuan harga. Seluruh proses ini dilakukan di
los pelelangan. Penyusunan dan perapian ikan dilakukan di lantai tanpa alas. Apabila jumlah bandeng yang tedapat di los pelelangan banyak, maka pungawa
menggunakan basket untuk menyimpan ikan.
Pembeli berdatangan sekitar pukul 22.00 WITA. Pertemuan antara pembeli dan pembudidaya melalui pungawa adalah awal puncak aktivitas di
pelelangan. Pembeli yang datang ke pelelangan memiliki kebebasan untuk memilih pungawa. Pembeli yang terdapat di pelelangan terbagi 2 yaitu pembeli
langganan dan pembeli nonlangganan. Pembeli langganan biasanya mempunyai hubungan saudara dengan bos ikan dan harus memenuhi permintaan bandeng
untuk kebutuhan industri maupun penjualan kembali restore.
b. Kegiatan Lelang