a. Pembudidaya
Pembudidaya adalah supplier pelelangan bandeng. Pembudidaya Pangkep telah berpengalaman dalam mengembangkan budidaya tambak. Budidaya tambak
di Sulawesi Selatan menurut Jamandre dan Rabanal 1975 lebih maju dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Teknologi tambak diwariskan secara
turun menurun. Hal ini mengakibatkan pelatihan yang ditawarkan Dinas Kelautan dan Perikanan Dislatkan Pangkep kurang mendapat respon dari pembudidaya.
Pada tahun 2000, udang windu diketahui mudah terserang penyakit. Pembudidaya mengalihkan lahan tambak udang windu untuk budidaya bandeng.
Alih fungsi lahan tambak mengakibatkan produksi bandeng Kabupaten Pangkep meningkat Pembudidaya Pangkep berasal dari kecamatan Labbakng, kecamatan
Ma’rang, kecamatan Bungoro, kecamatan Segeri dan kecamatan Mandalle. Setiap kecamatan di Pangkep memiliki tambak yang luas. Kecamatan Ma’rang dan
kecamatan Labakkang memiliki luas lahan tambak dan produksi yang terbesar Pembudidaya bandeng yang bertransaksi di pelelangan berasal dari dalam
dan luar Pangkep. Kualitas Bandeng pangkep diakui memiliki kualitas yang baik. Hal ini menyebabkan Pembudidaya di luar Pangkep yang bertransaksi di
pelelangan. Beberapa pembudidaya diluar Pangkep diantaranya berasal Kabupaten Wajo, Siwa, dan Maros, bahkan Kabupaten Tarakan Kalimantan
Timur. Pembudidaya yang bertransaksi di pelelangan ada pula yang berprofeasi
ganda sebagai pemilik serta penggarap tambak. Sifat kepemilikan tambak terbagi menjadi 5 bagian yaitu
1. Milik sendiri, dimana seluruh biaya produksi dan pemasaran dilakukan di tanggung sendiri
2. Milik sendiri dengan sebagian biaya produksi ditanggung pihak lain pungawa. Biaya yang ditanggung biasanya biaya pembelian pupuk.
3. Milik sendiri dengan seluruh biaya produksi ditanggung pihak lain pungawa 4. Milik pihak lain pungawa, pembudidaya sebagai penggarap.
5. Sewa pada pihak lain. Konsekuensi pembudidaya dengan sifat kepemilikan ini berpengaruh pada
keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan lelang. Konsekuensi sifat
kepemilikan poin 2, 3, dan 4 pembudidaya harus menjual hasil tambak ke pungawa yang telah membantunya. Sedangkan untuk poin 1 dan 5 pembudidaya
memiliki kebebasan untuk memilih. Dalam upaya peningkatan produksi bandeng disamping pelatihan,
pemerintah Pangkep memberikan bantuan modal melalui Koperasi Serba Usaha Peduli,. Perusahaan industri yang berkembang di Pangkep seperti Semen Tonasa
memberikan program Corporate Social Responsibility CSR untuk pengembangan budidaya tambak. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud
kepedulian perusahaan yang telah berkembang di Pangkep. Jumlah rata-rata Pembudidaya yang berpartisipasi di pelelangan bandeng
setiap harinya sekitar 85 oranghari pada Bulan Juli 2007 Rata-rata jumlah bandeng yang dibawa ke pelelangan sebanyak 0,38 tonpembudidaya Lampiran
17. Keuntungan yang diterima pembudidaya sebesar 80 dari total penjualan bandeng yang dilelang oleh Pungawa. Setiap pembudidaya berdasarkan
banyaknya bandeng yang dibawa ke pelelangan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 2.676.520, 362 pembudidaya per hari Lampiran 22
Gambar 5. Peran Pembudidaya dan Pacatto di Pelelangan Bandeng b. Pungawa
Pungawa merupakan pemilik los lelang. Los lelang merupakan tempat transaksi pelelangan. Berbeda halnya dengan pelelangan di TPI, Pelelangan
Bandeng Pangkep tidak terkoordinasi oleh satu juru lelang. Setiap setiap los lelang yang ditempati pungawa memilki juru lelang sendiri. Keadaan ini seperi
Pelelangan Bandeng
Pangkep Pembudidaya
Pacatto
Tambak Bandeng
1. Aliran Ikan 2. Aliran pembayaran
1 1
2 2
Pungawa
pasar lelang. Pasar lelang terdiri dari banyak pembeli dan banyak penjual yang melelang.
Pungawa yang terlibat di pelelangan berjumlah 16 orang. Setiap pungawa memiliki luas los lelang yang berbeda-beda. Perbedaan luas los lelang tergantung
dari kekuatan modal yang dimilki pungawa. Secara umum berdasarkan standar Deperindang, pungawa tergolong pengusaha besar. Pengusaha besar adalah
pengusaha yang mempergunakan modal diatas Rp 500 juta. Pungawa berkewajiban memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP. Namun
berdasarkan hasil wawancara dengan Deperindag, tidak ada satu pun Pungawa yang melakukan prosedur izin dan memilki SIUP. Padahal Pungawa yang
memilki SIUP berhak mendapat layanan browsing untuk mengetahui informasi pasar secara nasional.
Pungawa berperan sebagai penghubung pembudidaya dan pembeli bandeng. Peranannya ini sebagai penanggung jawab pelaksanakan lelang. Adapun
rincian tugas yang dilakukan pungawa diantaranya : 1. memimpin dan mengkoordinasi kegiatan lelang
2. mengatur dan mengambil keputusan keuangan dan pembiyaan pelelangan. 3. mengontrol sistem pencatatan sebagai laporan harian transaksi lelang
Dalam proses penyelenggaraan transaksi lelang, pungawa memberikan kesempatan bekerja bagi penduduk di sekitar pelelangan. Kepemilikan status
Pungawa ini merupakan staus yang turun menurun. Pungawa mengajak anggota keluarga dalam penyelenggaraan transaksi lelang. Pungawa membagi tugas
anggota keluarga sebagai juru tulis, juru lelang, juru keuangan.
Juru Tulis Juru tulis berperan sebagai pencatatan dan pelaporan transaksi yang
meliputi jumlah ikan yang masuk, nama pembudidaya, harga, pembeli. Juru tulis biasanya pun menuliskan total pendapatan yang akan diterima. Juru tulis pun
memberikan tanda khusus bagi para pembeli yang menunda pembayaran. Pembuatan nota pembayaran dilakukan oleh juru tulis dan ditandatangai oleh
pungawa. Biasanya yang mendapat tugas sebagai juru tulis adalah orang terdekat seperti anak atau saudara pungawa. Juru tulis mendapat bagian yang berbeda
tergantung kebijakan pungawa.
Juru Lelang
Juru lelang bertugas melaksanakan lelang secra terbuka dan mengumumkan pemenang lelang. Juru lelang pun sebelumnya menata bandeng
yang telah dirapikan juru sortir dan hitung. Setelah pemenang lelang diumumkan juru lelang memerintahkan kepada pemenang lelang untuk membayar harga ikan
yang besarnya telah disepakati bersama.
Juru Sortir dan Hitung Mensortir dan menghitung bandeng merupakan tugas yang pertama kali
dilakukan setelah ikan sampai di pelelangan. Juru sortir dan hitung telah mengetahui klasifikasi bandeng berdasarkan ukuran. Juru sortir dan juru hitung
berasal dari masyarakat sekitar yang mencari penghasilan tambahan. Penghasilan yang diterima juru sortir dan hitung sebesar Rp 15.000 per bongkar muat bandeng
pembudidaya. Penghasilan ini ditambah dengan bandeng yang dapat dibawa tidak lebih dari 10 ekor.
Juru Keuangan
Tugas utama juru keuangan yaitu menghitung uang yang masuk dan keluar. Biasanya juru keuangan dipercayakan pada keluarga dekat misalnya
istrinya yang membantu di pelelangan. Semua aktivitas keuangan ini terkontrol oleh pungawa.
Pungawa di Pelelangan Bandeng Pangkep umumnya memiliki satu los pelelangan. Namun ada pula yang memiliki 2 los. Pemilik los terbesar yaitu Haji
Baha pemrakarsa pelelangan bandeng. Setiap harinya pembudidaya yang menyimpan bandeng di los Haji Baha hingga 77 orang dengann jumlah ikan yang
dibawa rata-rata berjumlah 2,53 tonhari relatif lebih kecil dibandingkan pemilik los lainnya. Kebanyakan pungawa mendapatkan 4,25 ton hari dari 12 orang
pembudidaya. Setiap pungawa berdasarkan banyaknya bandeng yang dilelang ke pelelangan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 2.900.676,13 harinya.
c. PacattoPembeli Besar