makan lebih menyukai bandeng yang berukuran besar ukuran 4. Pada umumnya masyarakat lebih menyukai ukuran 3 jari.
5.2.4 Jumlah Bandeng
Pelelangan Bandeng Pangkep dilaksanakan setiap hari dan sepanjang tahun. Stok bandeng yang terdapat di pelelangan dibedakan menurut ukuran jari.
Jumlah bandeng berukuran 3 jari memiliki berat sekitar 0.22 kgekor merupakan jenis ukuran yang terbanyak. Hampir 45 bandeng di pelelangan berukuran 3
jari. Total rata-rata bandeng yang terdapat di pelelangan terdapat sebanyak 976 ton per bulan Juli 2007 Lampiran 18. Bandeng disuplai dari Pangkep dan
luar Pangkep. Bandeng yang berasal dari Pangkep disuplai dari beberapa kecamatan seperti Ma’rang dan Labakkang. Sedangkan bandeng yang besaral dari
luar Pangkep berasal dari beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Pinrang dan Wajo, bahkan dari luar Sulawesi Selatan seperti Kalimantan Timur.
5.2.5 Harga Bandeng
Penawaran harga bandeng di pelelangan berfluktuasi dipengaruhi oleh ukuran ikan, banyaknya pembeli, banyaknya ikan dan harga ikan laut. Hubungan
tinggi rendahnya harga tergantung dari ukuran bandeng, harga ikan laut, jumlah pembeli, dan jumlah ikan.
Semakin besar ukuran bandeng akan semakin besar pula harganya. Semakin banyak pembeli di pelelangan maka akan semakin besar harga bandeng
yang ditawarkan. Berbeda halnya dengan semakin banyaknya bandeng terdapat di pelelangan maka akan semakin rendah harganya. Semakin tinggi harga ikan laut
harga bandeng akan mahal. Harga rata-rata bandeng per Juli 2007 sebesar Rp 8856,03kg
Lampiran 18 . Harga ini didapatkan dari harga rata-rata dari 16 pungawa yang terdapat di pelelangan untuk ukuran 3 jari. Harga umum yang berlaku di pasar
lokal menggunakan satuan ekor per ukuran ikan. Harga terendah ikan ukuran 3 jari senilai Rp 1850ekor dan harga tertinggi dicapai senilai Rp 3600ekor.
sebesar Rp 10.000 3-4 ekor.
5.2.6 Lokasi dan Fasilitas Pelelangan
Pelelangan perlu didukung oleh fasilitas dan lokasi pelelangan. Pelelangan bandeng pangkep mengalami beberapa kali relokasi, namun lokasi tetap berada di
Desa Mappasile, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep. Pada awalnya pelelangan ini berada di pinggir Jalan Utama Poros Makasar, dekat jembatan
Pangkajene di Pusat Kecamatan Pangkajene. Kemudian berpindah karena adanya pelebaran jalan dan jauhnya akses sungai maka berpindah ke dekat sungai. Pada
tahun 1997 terjadi pembangunan ruko-ruko di sekitar tempat pelelangan, akhirnya kembali terjadi relokasi. Relokasi ini mengakibatkan pelelangan bandeng
berpindah ke dalam pasar, dekat Masjid Mujahiddin di desa yang sama. Keberadaannya masih berdekatan dengan sungai.
Gambar 3. Denah Lokasi Pelelangan Bandeng
Lokasi Pelelangan Bandeng Pangkep dibangun di atas tanah seluas 30 x 10 m
2
memanjang dan terbagi menjadi 6 los besar di deretan terdepan dan Ja
la n
P or
os -
P ar
e Pelelangan
Bandeng
Sungai Pangkajene
Los Pasar Grosir Pertokoan
Los Pasar Grosir Pertokoan
Los Pasar Grosir Pertokoan
L os
P a
sa r
G r
o si
r
P er
tok oan
L o
s P a
sa r
G r
o si
r P
er tok
oan
Maros-Makassar Barru-Pare-Pare
Kec. Pangkajene Kec. Bungoro
6 los besar di deretan belakang. Setiap pungawa memiliki luas los yang berbeda- beda. Selain lokasi tempat pelelangan, terdapat area parkir khusus.
Pada tahun 2000 pemerintah daerah dengan Developer Swasta PT Wahana bekerjasama untuk merekonstruksi bangunan pelelangan bandeng. Pada tahun
2007 pemerintah berencana merelokasi kembali pelelangan bandeng dengan pembangunan terminal dan pasar di kecamatan Bungoro. Hal tersebut umumnya
ditolak Pungawa pelelangan. Jauhnya jarak dengan sungai menjadi alasan utama. Prinsip lokasi pelelangan harus berdekatan dengan sungai Sungai Pangkajene
sebagai sungai terbesar di Kabupaten Pangkep. Berdasarkan prinsip lokasi yang dipegang oleh pelaku pelelangan. Pemerintah telah mempermudah arus
transportasi ke sungai dengan pembuatan sarana jalan khusus dari Sungai Pangkajene ke Kecamatan Bungoro.
Fasilitas pelelangan merupakan sarana dan prasarana yang terdapat di pelelangan. Fasilitas ini berfungsi dalam menunjang penyelenggaraan pelelangan.
Penyelenggaraan pelelangan bandeng dilakukan oleh 16 pungawa. Setiap pungawa memiliki los lelang tersendiri. Setiap pungawa rata-rata memiliki 1-2 los
lelang. Namun ada juga yang memiliki 3-4 los lelang. Los pelelangan ini dibangun oleh pemerintah melalui Developer Swasta PT Wahana tahun 1999.
Fasilitas yang terdapat di pelelangan difasilitasi oleh pemerintah maupun swasta. Sarana dan prasarana yang difasilitasi oleh pemerintah berupa tempat
pelelangan Dinas Cipta Karya, petugas kebersihan, tenaga keamanan, jasa parkir dan beberapa box ikan dari Dinas Kelautan Perikanan. Sedangkan sarana dan
prasarana yang difasilitasi dan dikelola pribadi berupa warung kopi, warung nasi, pabrik es curahbalok dan toko. Keberadaan fasilitas di pelelangan berpengaruh
baik langsung maupun tidak langsung pada pelaksanaan pelelangan. Berbeda dengan pelelangan ikan lainnya, Pelelangan Bandeng Pangkep
belum memiliki kantor pelelangan. Akses pembeli, pungawa, pembudidaya, dan dsb dilakukan secara terbuka. Setiap orang bebas keluar masuk pasar.
5.2.7 Waktu Pelelangan