Toksisitas ekstrak kasar keong mata lembu

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Keong mata lembu mempunyai ciri fisik yaitu cangkang berwarna coklat dan hijau dengan pola lurik-lurik halus serta tekstur yang tebal dan keras. Daging berwarna coklat dengan tekstur kenyal. Keong mata lembu jantan memiliki gonad berwarna putih hingga putih susu dan keong mata lembu betina memiliki gonad berwarna hijau sampai hijau tua. Hasil morfometrik keong mata lembu yaitu panjang cangkang 59,210 mm dan lebar cangkang 31,264 mm. Jika dilihat dari komposisi kandungan gizi keong mata lembu dapat digolongkan sebagai hasil perikanan tinggi protein 50 yaitu 63,37 , karbohidrat 20 yaitu 27,01 , mineral K; Mg; Fe; Zn, asam amino arginin; asam glutamat, dan rendah lemak 5 yaitu 0,08 berdasarkan berat kering. Aktivitas antioksidan terbaik daging keong mata lembu adalah menggunakan pelarut etil asetat. Kandungan fitokimia pada ekstrak etil asetat daging keong mata lembu yang berperan sebagai antioksidan adalah flavonoid dan triterpenoid. Hasil identifikasi senyawa aktif dari fraksi 7 IC 50 2078,43 ppm adalah senyawa kahalalide F yang memiliki aktivitas antitumor dan antikanker. Kandungan gizi dan aktivitas antioksidan dalam keong mata lembu diduga memiliki interaksi sinergis untuk meningkatkan kesehatan manusia termasuk pengalaman empiris masyarakat tentang mengkonsumsi keong mata lembu dapat meningkatkan stamina dan vitalitas.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah bahwa keong ini dikonsumsi dalam bentuk rebus dan sate maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh perebusan dan pengolahan terhadap kandungan gizinya. Selain itu perlu dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode lain, demikian juga pengembangan penelitian tentang kandungan senyawa bioaktif yang berasal dari protein, karbohidrat, dan mineral keong mata lembu. DAFTAR PUSTAKA Abulude FO, Lawal LO, Ehikhamen G, Adesanya WO, Ashafa SI. 2006. Chemical composition and functional properties of some prawns from the coastal area of Ondo State, Nigeria. Elect J Environ Agric Food Chem. 51: 1235-1240. Adebayo-Tayo BC, Ogunjobi AA. 2008. Comparative effects of oven drying and sundrying on the microbiological, proximate nutrient and mineral composition of Tympanotonus spp. periwinkle and Crassostrea spp. oyster. Elect J Environ Agric Food Chem. 74: 2856-2862. Ademolu KO, Idowu AB, Mafiana CF, Osinowo OA. 2004. Performance, proximate, and mineral analyses of African giant land snail Archachatina marginata fed different nitrogen sources. African J Biotechnol. 38: 412- 417. Alam G. 2002. Brine Shrimp Lethality Test BSLT sebagai bioassay dalam isolasi senyawa bioaktif dari bahan alam. MFF. 62:432-436. Albuntana A, Yasman, Wardhana W. 2011. Uji toksisitas ekstrak 4 jenis teripang suku Holothuridae dari Pantai Penjaliran Timur, Kepulauan Seribu, Jakarta menggunakan BSLT. JITKT. 31: 65-72. Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta ID: PT.Gramedia Pustaka Utama. Amir I, Budiyanto A. 1996. Mengenal spons laut Demospongiae secara umum. Oceana. 212:15-31. Anand P, Chellaram C, Kumaran S, Shantini F. 2010. Biochemical composition and antioxidant activity of Pleuroploca trapezium meat. J Chem Pharm Res. 24:526-535. Andayani R, Yovita L, Maimunah. 2008. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total dan likopen pada buah tomat Solanum lycopersicum l. JSTF. 131:31-37. Ando K, Matsui H, Fujita M, Fujita I. 2010. Protective effect of dietary potassium against cardiovascular damage in salt-sensitive hypertension: posible role of antioxidant action. Nutrition. 81: 59-63. Arifin Z. 2008. Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. JLP. 273: 99-105. Ariffin F, Heong Chew S, Bhupinder K, Karim A, Huda N. 2011. Antioxidant capacity and phenolic composition of fermented Centella asiatica herbal teas. J Sci of Food and Agric. 9115:2731-2739. [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2005. Official Methods of Analysis 18 Edn. Mayland USA: Association of Official Analytical Chemist Inc. Babu A, Kesavan K, Annaduri D, Rajagopal S. 2010. Bursa spinosa A mesogastropod fit for human consumption. Adv J Food Sci Technol. 21:79-83. Bassey SCO, Eteng MU, Eyong EU, Ofem OE, Akunyoung EO, Umoh IB. 2011. Comparative nutritional and biochemical evaluation of Ergeria radiata clams and Pomecia palludosa gastropods. Res J Agric Biol Sci. 71: 98- 104. Bello BK. 2013. Effect of processing method on the proximate and mineral composition of prawn Penaeus notialis. J Global Biosci. 22: 42-46. Belleville-Nabet F. 1996. Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam sistem biologis. Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan: Reaksi Biomolekuler, Dampak terhadap Kesehatan dan Penangkalan. CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Prancis-Jakarta. Bernasconi G, Gerster H, Hauser H, Stauble H, Schneifer E. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. Handojo L. Pradnya Paramita, penerjemah; Jakarta ID. Hal 177-185. Bhakuni DS, Rawat DS. 2005. Bioactive Marine Natural Products. New YorkUSA: Springer Bonnet JC, Sidwell VD, Zook EG. 1974. Chemical and nutritive values of several fresh and canned finfish, crustaceans and molluscs: Part II. Fatty acid composition. Mar Fish Rev. 36:8-14. Carballo JL, Hernadez-Inda ZL, Perez P, Garcia-Gravalos MD. 2002. A comparison between two brine shrimp assay to detect in vitro cytotoxicity in marine natural product methodology article. Bioorganic Mar Chem Biotech. 21:1-5. Cat B. 2006. Amino acid protein suplemen. Dietary Amino Acids Benefits. www.newslettertrulyhuge.com [14 Juli 2012]. Chandran B, Rameshkumar G, Ravichandran S. 2009. Antimicrobial activity from the gill extraction of Perna viridis Linnaeus 1758. Glob J of Biotechnol Biochem. 42:88-92.