Analisis toksisitas metode Brine Shrimp Lethality Test BSLT Carballo

3 Rendemen daging keong mata lembu Hasil pengukuran rendemen daging keong mata lembu menunjukkan bahwa daging keong mata lembu segar setelah preparasi diperoleh 3.602 g 11,02 dari 32.679 g keong mata lembu utuh, kemudian mengalami penurunan setelah proses pengeringan menjadi 589.449 g 1,80 dengan kadar air sekitar 10,15 . Penurunan rendemen pada daging keong mata lembu disebabkan adanya penguapan kandungan air selama proses pengeringan. Rendemen daging segar keong mata lembu yang dihasilkan pada penelitian ini lebih kecil 11,02 , jika dibandingkan dengan rendemen daging segar kerang pokea sebesar 21,63 Yenni 2012. Hal ini disebabkan keong mata lembu memiliki cangkang lebih besar dan tebal namun daging yang dihasilkan sedikit. Penurunan rendemen pada daging keong mata lembu disebabkan adanya penguapan kandungan air selama proses pengeringan dengan menggunakan oven.

4.1.2 Karakteristik kimia

Karakterisasi kimia bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada keong mata lembu. Karakteristik kimia meliputi: 1 Kandungan proksimat Komposisi proksimat menggambarkan persentase komposisi lima unsur dasar meliputi air, protein, lemak, karbohidrat, dan abu. Penghitungan kandungan gizi dari daging keong mata lembu berdasarkan berat basah. Kandungan gizi daging keong mata lembu dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kandungan proksimat daging keong mata lembu Proksimat Segar Kering Protein 15,97±0,02 70,34±0,13 Lemak 0,02±0,00 2,20±0,01 Abu 0,82±0,03 6,87±0,12 Karbohidrat 6,81±0,01 10,06±0,04 Air 74,81±0,18 10,15±0,69 Nilai ditunjukkan sebagai rata-rata±standar deviasi dengan pengujian dua kali ulangan Kandungan gizi dari daging keong mata lembu secara umum tidak jauh berbeda dengan kandungan gizi dari jenis moluska lainnya. Jenis gastropoda tanah memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan jenis gastropoda laut meskipun dari masing-masing jenis gastropoda ini memiliki perbedaan dalam hal