Antioksidan Nutrition content and antioxidant compound of the rough turban snails (Turbo setosus Gmelin 1791).

3 METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 - November 2012. Sampel diambil dari Perairan Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Identifikasi keong mata lembu dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Cibinong; preparasi, ekstraksi dan uji antioksidan di Laboratorium Bahan Baku Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan THP; uji fitokimia dan BSLT di Laboratorium Kimia Analitik Institut Pertanian Bogor IPB. Analisis asam amino, taurin, kolesterol, dan vitamin dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech; analisis proksimat, mineral, asam lemak, EPA, DHA, dan triptofan di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor; KLT Preparatif di Laboratorium Biofarmaka Institut Pertanian Bogor IPB serta identifikasi senyawa antioksidan dilakukan di Balai Pengkajian Bioteknologi Biotech Center-BPPT Serpong.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin penepung Dreadmill, TLC alumunium sheets silica gel 60 Fe 254 , rotary evaporator merek Heidolph WB2000, spektrofotometer UV-VIS merek Hitachi U-2800, AAS model varian AA-30, HPLC merek Waters Coorporation USA, Camag Linomat 5 dan GC merek Shimadzu 2010 plus. Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa keong mata lembu Turbo setosus. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis kimia yaitu: n-heksana p.a, etil asetat p.a dan metanol p.a, kloroform p.a, asam format glacial, dan DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini terbagi atas tiga tahap, yaitu 1 pengambilan, preparasi dan analisis komponen kimia keong mata lembu. 2 ekstraksi bahan aktif keong mata lembu. 3 Identifikasi bahan aktif keong mata lembu. Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. Pelepasan cangkang Analisis proksimat, mineral K, Ca, Mg, Fe, Zn, dan Se, asam amino,taurin, asam lemak, kolesterol, dan vitamin Pemisahan cangkang, jeroan dan daging Ekstraksi bertingkat Gambar 6 Analisis rendemen, fitokimia, uji antioksidan, dan toksisitas Identifikasi LC-MS Fraksinasi: KLT KLT preparatif Gambar 4 Diagram alir penelitian. Keong Mata Lembu Daging Kering Segar Ekstrak kasar Antioksidan terbaik Antioksidan fraksi terbaik Senyawa aktif

3.3.1 Pengambilan dan preparasi sampel

Tahap pertama penelitian ini dimulai dari pengambilan dan preparasi sampel serta persiapan bahan dan alat untuk pengujian kandungan gizi dan ekstraksi senyawa aktif. Sampel diambil dari Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi Gambar 5. Sampel selanjutnya diidentifikasi dan ditentukan morfometriknya. Tahap preparasi sampel dimulai dengan proses pencucian keong mata lembu dan pemisahan dari cangkangnya. Setelah itu daging keong mata lembu dikeringkan selama 33 jam pada suhu 50-60 °C dengan oven. Setelah kering daging keong mata lembu dihaluskan menggunakan mesin penepung Dreadmill dengan saringan sebesar 60 mesh selama 45 menit. Gambar 5 Peta lokasi penelitian di Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 3.3.2 Ekstraksi bahan aktif