Analisis taurin AOAC 997.05 Analisis

sampel yang telah dipreparasi A diinjeksikan. Waktu retensi dan puncak masing-masing komponen diukur, jika rekorder dilengkapi dengan integrator, waktu retensi dan luas puncak langsung diperoleh dari integrator dan membandingkan waktu retensinya dengan standar untuk mendapatkan informasi mengenai jenis dari komponen-komponen dalam contoh. Metode internal standar, jumlah dari masing-masing komponen dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Keterangan : C x = kosentrasi komponen x C s = kosentrasi standar internal A x = luas puncak komponen x A s = luas puncak standar internal R = respon detektor terhadap komponen x relatif terhadap standar Pada metode standar, dilakukan preparasi yang sama, hanya contoh dan standar dilakukan secara terpisah, tidak ada penambahan larutan standar ke dalam contoh. Jumlah kandungan komponen dalam contoh dihitung sebagai berikut: x s standar contoh Gram contoh Kondisi alat kromatografi gas pada saat dilakukan analisis : Merek : shimadzu 2010 plus Kolom : cyanopropil methylsil capilary column Dimensi kolom : p=60m,ø dalam = 0,25 mm, 25 µm Film Tickness Laju alir N 2 : 20 mLmenit Laju alir H 2 : 30 mLmenit Laju alir udara : 200 – 250 mLmenit Suhu injektor : 200 o C Suhu detektor : 240 o C Temperatur : terprogram Suhu oven : awal 125 o C diam 5 menit akhir 225 o C diam 7 menit rata-rata 3 o Cmenit Ratio : 1 : 80 Volume injeksi : 1 µ L Linier velocity : 20 cmsec Nama standar : FAME Mix 37 components produksi Supelco

3.4.8 Analisis kolesterol AOAC 994.10

Analisis kolesterol menggunakan metode kromatografi gas. Analisis ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penyabunan, ekstraksi, dan tahap derivatisasi. Analisis kolesterol dimulai dari tahap penyabunan yaitu dengan cara menimbang 2-3 g sampel kemudian dimasukkan ke erlenmeyer dan ditambah 40 mL etanol 95 dan 8 mL KOH 50 , kemudian sampel distirrer dan direfluks dengan suhu 70 °C selama kurang lebih 10 detik. Sampel selanjutnya ditambahkan 60 mL etanol 95 melalui atas kondensor dan didiamkan sampai suhu ruangan. Tahap ekstraksi yaitu dimulai dengan hasil dari penyabunan ditambah 100 mL toluene, distirrer selama 30-60 detik. Hasil saringan ditambah 110 mL KOH 1 M lalu dikocok, fase air dibuang dan ditambah 40 mL KOH 0,5M dikocok lagi, fase air dibuang dan diulangi pencucian dengan air 3 kali. Lapisan toluene disaring melalui glass wool dan dimasukkan ke erlenmeyer yang berisi 20 g Na 2 SO 4 anhidrat kemudian dikocok dan didiamkan selama 15 menit. Ekstrak dipipet sebanyak 25 mL kemudian dilarutkan residu dalam 3 mL DMF. Tahap derivatisasi yaitu dimulai dengan memipet sebanyak 1 mL larutan standar dan sampel, masing-masing ditambahkan 0,2 mL HMDS+0,1 mL TMCS dikocok selama 30 menit, didiamkan selama 15 menit sampai tidak keruh kemudian ditambah 1 mL 5α-cholestane internal standar + 10 mL H 2 O dikocok selama 30 detik. Lapisan heptanes lapisan atas diambil kemudian diinjeksikan ke GC. Perhitungan banyaknya kolesterol dalam sampel sebagai berikut: mg kolesterol100 g sampel spl I spl std I std std toluene ekstrak M g sampel