Analisis rendemen daging keong mata lembu Hustiany 2005 Analisis proksimat AOAC 2005

Keterangan : W contoh = bobot cuplikan g V 1 = volume HCl 0,01 N yang digunakan pada penitrasan contoh mL V 1 = volume HCl 0,01 N yang digunakan pada penitrasan blanko N HCl = normalitas HCl fk = faktor konversi untuk protein 6,25 untuk produk perikanan fb = faktor pengenceran 5 Analisis kadar karbohidrat Karbohidrat dalam sampel dihidrolisis dengan HCl menjadi gula monomernya. Gula monomer bereaksi dengan fenol membentuk kompleks fenol- gula monomer yang berwarna merah dan diukur dengan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 490 nm. Analisis sampel dilakukan dengan cara menimbang 0,05-0,1 g cuplikan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 mL H 2 SO 4 pekat lalu didiamkan. Larutan ditera ke labu 100 mL kemudian disaring. Larutan sampel dipipet 1 mL, kemudian ditambahkan 1 mL air akuades, 1 mL larutan fenol 5 , lalu divortex. Selanjutnya 5 mL asam sulfat pekat ditambahkan kedalamnya dengan cepat dispenser dan didiamkan selama 10 menit, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 490 nm. karbohidrat konsentrasi ppm P mg sampel

3.4.3 Analisis Vitamin AOAC 2005

Kandungan vitamin yang dianalisis pada daging keong mata lembu segar dan kering meliputi vitamin A, B 12 , D dan E. 1 Vitamin A, D, dan E AOAC 985.27 Sebanyak 2 g contoh dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse 50 mL, kemudian ditambah 5 mL larutan ethanol-ascorbic acid 0,1 dan 2 mL KOH 50 . Selanjutnya dipanaskan pada suhu 70 o C selama 30 menit, dan divortex tiap 10 menit setelah itu didinginkan dengan air mengalir. Setelah larutan dingin, ditambah dengan 7 mL dd H 2 O, 5 mL n-heksana lalu dikocok selama 5 menit dan didiamkan sampai terpisah. Lapisan n-heksana dipisahkan, dimasukkan ke dalam sentrifuse dan dikocok selama 5 menit. Lapisan n-heksana dipisahkan lagi dan digabungkan ke gelas kimia. Larutan yang telah terpisahkan, kemudian diuapkan sampai kering dalam lemari asam gelap. Setelah kering, dilarutkan dengan metanol HPLC grade dan dipindahkan ke labu ukur 50 mL, dihimpitkan dengan metanol HPLC grade sampai tanda tera, disaring dengan penyaring 0 45 μm lalu dimasukkan ke vial autosampler dan siap untuk diinjeksi ke HPLC. Penyiapan larutan fase gerak dilakukan dengan menyiapkan metanol gradien grade, larutan disaring dengan penyaring 0,45 µm lalu dilakukan ultrasonik selama 15 menit dan siap dipakai untuk HPLC. Perhitungan kadar vitamin A, D, dan E: Keterangan: Csp = konsentrasi contoh, dinyatakan dalam µgg ppm Asp = area contoh Ast = area standar Cst = konsentrasi standar, dinyatakan dalam µgmL ppm Vsp = volume pelarutan sampel, dinyatakan dalam mL Wsp = bobot contoh, dinyatakan dalam g Kondisi alat HPLC saat berlangsungnya analisis vitamin A, D, dan E: Merek : waters coorporation, USA Kolom : Oktadesilsilana RP-18 Fase gerak : Metanol:dapar fosfat 4:96 Laju alir : 0,7 mLmenit Panjang gelombang : vitamin A 325 nm, vitamin D 264 nm, dan vitamin E 292 nm Nama standar : vitamin A Retinyl palmitate produksi Supelco; vitamin D Ergocalcipherol produksi Sigma; vitamin E = Tocopherol produksi Sigma. 2 Vitamin B12 AOAC 2011.10 Sebanyak 1 g contoh dimasukkan ke dalam tabung ulir 25 mL A, ditambah 5 mL H 2 SO 4 0,1 M lalu dikocok. Selanjutnya campuran dipanaskan dalam penangas air pada suhu 100 o C selama 30 menit, divortex setiap 10 menit dan didinginkan. Larutan yang telah dingin, dimasukkan dalam labu ukur 10 mL B. Pada tabung A ditambah 1,4 mL CH 3 COONa 2 M, lalu divortex dan dimasukkan ke dalam labu B kemudian ditambah 2 mL papain 0,1 untuk contoh berprotein tinggi lalu divortex. Campuran dimasukkan ke dalam labu B ditambahkan dengan akuades hingga tanda tera kemudian disaring dengan Whatman No 42 dan membran 0,45 µm, setelah itu disuntikkan ke HPLC. Perhitungan vitamin B12: Keterangan: Csp = konsentrasi contoh, dinyatakan dalam mgkg Asp = luas area contoh Ast = luas area standar Cst = konsentrasi larutan standar dalam mgL Vsp = volume pelarutan sampel, dinyatakan dalam mL Wsp = bobot contoh, dinyatakan dalam g Fp = faktor pengenceran Kondisi alat HPLC saat berlangsungnya analisis vitamin B 12 : Merek : waters coorporation, USA Kolom : oktadesilsilana C18 Laju alir : 0,7 mLmenit Fase gerak : air : acetonitril : TFA 0,025 gradient Panjang gelombang : 361 nm Nama standar : Cyanocobalamine produksi Supelco

3.4.4 Analisis mineral dan logam berat SNI 01-2891-1992

Mineral yang dianalisis pada sampel keong mata lembu Turbo setosus meliputi: kalsium, kalium, magnesium, besi, selenium, seng, kadmium, merkuri dan timbal yang dianalisis dengan metode spektrofotometer serapan atom. 1 Analisis mineral kalsium, magnesium, kalium, dan seng Prosedur analisis kadar mineral kalsium adalah sebagai berikut: sampel yang telah kering ditimbang sebanyak 1-2 g, kemudian dihancurkan dan dimasukkan ke dalam gelas beaker 100 mL yang telah dibilas dengan HCl 1 N. Sampel ditambahkan dengan 25 mL HCl 1 N dan disimpan selama 24 jam. Setelah penyimpanan, sampel dikocok dengan shaker dan disaring dengan kertas whatman no 1. Ekstrak sampel dipipet sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL larutan lantanium oksida dan ditambahkan HCl 1 N sampai volume menjadi 10 mL, kemudian ditera dengan penambahan akuades sampai volume menjadi 50 mL. Larutan diukur absorbansinya dengan AAS masing-masing pada panjang gelombang 422,7 nm untuk kalsium; 285,2 untuk magnesium; 766,5 nm untuk kalium dan 213,9 nm untuk seng. 2 Analisis mineral besi Prosedur analisis mineral besi adalah sebagai berikut: sampel yang telah kering ditimbang sebanyak 1-2 g, kemudian dihancurkan. Larutan asam campuran disiapkan yang dibuat dari HNO 3 , H 2 SO 4 , dan HClO 4 dengan perbandingan 5:1:2. Sampel yang telah hancur ditambah 10 mL larutan asam campuran, kemudian dipanaskan di dalam ruang asam menggunakan api kecil selama 2 jam. Kemudian api dibesarkan sampai larutan menjadi jernih dan didinginkan. Larutan ditambahkan akuades sampai volume 50 mL dan disaring dengan kertas saring pencucian asam whatman no 1. Ekstrak dipipet sebanyak 10 mL, ditambah 1 mL hidrokuinon dan 1 mL orto-phenatrolin kemudian ditambah sodium sitrat sampai pH 3,5. Larutan diencerkan dengan akuades sampai volume 50 mL dan dipanaskan dalam water bath selama 1 jam. Larutan deret standar diperlukan dengan pereaksi yang sama dengan ekstrak sampel. Absorbansinya diukur dengan AAS pada panjang gelombang 248,3 nm.