Pendapatan usaha per bulan

lebih tinggi 10 hingga 15 tahun menunjukkan jumlah responden yang lebih sedikit, yakni 10 debitur saja. Hal tersebut dipengaruhi oleh sedikitnya debitur dengan lama usaha diatas 10 tahun yang mengajukan kredit BTU pada UKC cabang Karawang. Dilihat dari rata-rata besarnya kredit BTU yang direalisasikan, kelompok nasabah dengan lama usaha 10 – 15 tahun memperoleh rata-rata kredit paling besar direalisasikan, yakni sebesar 244 juta. Hal ini menunjukkan bahwa secara deskriptif pihak UKC Cabang Karawang memperhatikan faktor lama usaha sebagai faktor yang berpengaruh terhadap besarnya realisasi kredit yang disalurkan. Semakin lama usaha berjalan, maka realisasi kredit BTU yang akan diberikan kepada nasabah akan semakin besar. Semakin lama usaha maka akan terlihat bagaimana perkembangan usaha dari calon debitur, sehingga dapat meminimalisasikan dampak terburuk berupa kerugian dari usaha yang dijalankan. Hal tersebut berkorelasi terhadap proses pengembalian angsuran pinjaman kredit BTU yang telah diperoleh. Maka dari itu lama usaha menjadi pertimbangan yang dapat menentukan realisasi kredit BTU pada UKC cabang Karawang. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk usaha yang belum lama berdiri untuk dapat direalisasikan kredit BTU. Nilai kredit yang direalisasikan akan disesuaikan dengan kapasitas usaha tersebut.

b. Pendapatan usaha per bulan

Jumlah pendapatan usaha per bulan merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses realisasi kredit BTU. Jumlah pendapatan yang diperoleh dari setiap nasabah, dapat menunjukkan kapasitas daripada nasabah tersebut untuk dapat melakukan pembayaran angsuran kredit yang biasa disebut sebagai RPC. Semakin tinggi pendapatan usaha setiap bulan, maka kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dibiayai dengan kredit akan semakin besar. Dalam hal ini BNI menerapkan kebijakan besarnya RPC untuk masing-masing debitur berada pada kisaran 40 – 50 persen dari total pendapatan bersih usaha per bulan. Penerapan kebijakan besar RPC yang berkisar pada 40 – 50 persen berpengaruh terhadap besarnya kredit yang akan diterima oleh setiap calon debitur. Tujuan lain penerapan kebijakan tersebut adalah untuk meminimalkan risiko akan terjadinya tunggakan oleh debitur BTU. Jumlah pendapatan per bulan nasabah UKC Cabang Karawang sangat beragam, hal tersebut di pengaruhi oleh jenis pekerjaan ataupun usaha yang dijalankan. Tabel 10 menunjukkan bahwa responden terbanyak penerima kredit BTU berada pada kelompok kisaran pendapatan Rp 4.700.000 – 6.900.000,- atau yang berjumlah 13 debitur. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa penyaluran kredit BTU pada UKC cabang Karawang juga memeperhatikan usaha- usaha yang berpenghasilan rendah. Akan tetapi para pelaku usaha yang berpenghasilan rendah tersebut tentunya telah melengkapi segala persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak UKC dalam proses pengajuan kredit. Besar kredit yang direalisasikan disesuaikan dengan tingkat pendapatan usahanya. Pada dasarnya kredit BTU itu sendiri memang diperuntukkan bagi sektor UMKM, dimana pada umumnya sektor UMKM memiliki penghasilan yang rendah. Banyaknya debitur dengan pendapatan yang rendah yang direalisasikan kredit BTU-nya juga tidak terlepas dari banyaknya para pelaku usaha kecil yang ingin memanfaatkan kredit tersebut untuk dapat mengembangkan usahanya. Tabel 10. Rata-rata Realisasi Kredit BTU Menurut Pendapatan Usaha Per Bulan 2010 Besar Pendapatan Usaha Rp Jumlah Responden Orang Rata-rata Realiasi Kredit BTU Rp 4.700.000 – 6.900.000 6.900.001 – 9.100.000 9.100.001 – 11.300.000 11.300.001 – 13.500.000 13.500.001 – 15.700.000 15.700.001 – 17.900.000 17.900.001 – 20.700.000 13 10 10 8 6 6 4 58.923.000 67.500.000 120.500.000 167.500.000 168.125.000 238.333.000 343.750.000 Total 57 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa rata-rata realisasi kredit terendah berada pada kisaran pendapatan usaha Rp 4.700.000 – 6.900.000 dan tertinggi pada pendapatan usaha kisaran Rp 17.900.001 – 20.700.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan setiap calon debitur, maka semakin besar nilai kredit BTU yang akan direalisasikan. Pendapatan usaha sangat berpengaruh terhadap besarnya realisasi kredit BTU yang disalurkan pada UKC cabang Karawang. Nilai kredit yang direalisasikan di sesuaikan dengan tingkat pendapatan usaha yang dijalankan. Pihak UKC cabang Karawang tidak akan mencairkan kredit di luar batas kemampuan dari pada nasabahnya. Hal tersebut akan mempengaruhi pada tingkat pengembalian kredit dan berdampak pada NPL dari Bank itu sendiri. Secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa faktor pendapatan usaha per bulan menjadi penentu besaran kredit yang akan direalisasikan pada UKC cabang Karawang.

c. Sektor Usaha