Berdasarkan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang merupakan perubahan dari undang-undang nomor 7 tahun 1992, menyatakan kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, kesepakatan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan phak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dendawijaya, 2005.
Menurut Suyatno, dkk 2007 menyatakan bahwa dalam transaksi kredit terdapat unsur-unsur kredit, yaitu :
1. Kepercayaan
Merupakan keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Kepercayaan ini timbul karena sebelumnya si pemberi kredit telah melakukan
penyelidikan dan analisa terhadap kemampuan dan kemauan calon nasabah dalam membayar kembali kredit yang telah disalurkan.
2. Waktu
Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur
waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan
datang.
3. Degree of risk
Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang
akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit semakin tinggi pula tingkat risiko dikemudian hari, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari
depan tersebut, maka masih terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya unsur risiko dan
oleh karena itu dalam pemberian kredit timbul adanya jaminan.
4. Prestasi
Pemberian kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat diberikan dalam bentuk barang atau jasa, yang dapat dinilai dalam bentuk
uang. Dalam prakteknya transaksi kredit umumnya adalah menyangkut uang. Sebagai agent of development, bank umum khususnya bank pemerintah
memiliki tujuan dalam pemberian kredit, yakni : 1. Turut
mensukseskan program
pemerintah dibidang
ekonomi dan
pembangunan. 2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna
menjamin kebutuhan masyarakat. 3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat
memperluas usahanya.
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu