seseorang semakin dipercaya untuk mendapatkan kredit. Pada dasarnya setiap calon debitur mengajukan kredit bertujuan untuk menambah modal usaha dalam
upaya melakukan pengembangan usahanya. Pada pemberian kredit tidak semua pembiayaan atau modal akan sepenuhnya diberikan oleh pihak perbankan.
Besarnya kemampuan modal calon debitur dapat diketahui dari laporan keuangannya. Semakin besar usaha calon debitur maka semakin mudah untuk
memperoleh data tentang modal usaha calon debitur.
4. Agunan Collateral
Manfaat dari collateral yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab lain dimana debitur tidak dapat
melunasi kreditnya. Jaminan juga dapat sebagai alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada kurun waktu yang akan datang pada
saat kredit tersebut harus dilunasi. Penilaian terhadap jaminan harus ditinjau dari dua sudut, yaitu sudut
ekonomis dari barang-barang yang menjadi jaminan, serta nilai yuridisnya yaitu apakah barang-barang yang menjadi jaminan telah memenuhi syarat-syarat yuridis
untuk digunakan sebagai barang jaminan. Sedangkan untuk penilaian jaminan yang tidak berwujud kebendaan, tentu harus dilihat dari bonafiditas dari pemberi
pinjaman, reputasi bisnis, dan juga perlu diperhatikan intensitas dari keterkaitan si pemberi jaminan bila kredit tersebut benar-benar mengalami kegagalan.
Jaminan yang dapat diajukan oleh debitur adalah sebagai berikut : a. Jaminan benda berwujud, seperti tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-
mesin atau peralatan, tanamankebunsawah. b. Jaminan benda tidak berwujud, merupakan surat-surat yang bisa dijadikan
jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, promes dan wesel.
c. Jaminan orang, jaminan yang diberikan oleh seseorang kepada calon debitur perorangan maupun badan usaha terhadap kredit yang diajukan dan apabila
kredit itu macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung risiko