Kondisi Ekonomi Condition of Economy
ANALISIS KREDIT PROPOSAL KREDIT
Kelengkapan Berkas
DOKUMENTASI PENCAIRAN DANA
PEMANTAUAN KREDIT
Gambar 3. Mekanisme Kegiatan Penyaluran Kredit 3.2.
Kerangka Pemikiran Operasional
BNI merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar milik pemerintah yang mempunyai komitmen fokus terhadap pelayanan dan bisnis. Pembiayaan
dalam upaya pengembangan sektor UKM merupakan salah satu bentuk bisnis yang dijalankan oleh BNI. BNI memiliki komitmen untuk membantu dan
mengembangkan para usaha kecil dengan menyediakan produk kredit kecil yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha. Hal tersebut tercermin dengan
diluncurkannya produk kredit BNI Tunas Usaha BTU yang merupakan penerapan program Kredit Usaha Rakyat KUR dari pemerintah. Pelaksanaan
program kredit BTU tersebut jaminannya dijamin oleh pemerintah dimana pemerintah yang bekerjasama dengan Perum Sarana Pengembangan Usaha SPU
dan Asuransi Kredit Indonesia Askrindo. BTU yang diluncurkan pada November 2007 diharapkan dapat membantu
menggerakkan dan mengembangkan para pengusaha Kecil dan Menengah UKM dengan memberikan bantuan pinjaman modal sampai dengan 500 juta rupiah.
Produk pembiayaan untuk usaha kecil ini telah didesain dan diperuntukkan bagi usaha kecil dengan proses aplikasi yang lebih mudah dan cepat. Kemudahan
aplikasi ini, di antaranya berupa persyaratan umur usaha yang hanya 1 tahun untuk bisa dibiayai dan izin usaha yang cukup dari kantor kecamatan setempat.
Dalam penyaluran kredit usaha kecil dan menengah, BNI telah didukung dengan jaringan yang tersebar di seluruh pelosok, yaitu 51 Sentra Kredit Kecil
SKC, 112 Unit Kredit Kecil UKC, 20 Sentra Kredit Menengah SKM, 63 kantor cabang stand alone, 54 cabang syariah dan didukung 1040 kantor layanan.
Salah satu UKC yang ditunjuk untuk menyalurkan kredit BTU adalah UKC cabang Karawang. Kenyataan yang terjadi adalah proporsi kredit BTU yang
telah direalisasikan relatif rendah dari pengajuan kerdit yang ada. Nilai kredit yang direaliasaikan hanya 71 persen dari pengajuannya. Rendahnya realisasi
kredit BTU tersebut menjadi masalah yang harus diketahui mengapa hal tersebut bisa terjadi, sehingga perlu diketahui mekanisme penyaluran yang akan dianalisis
secara deskriptif. Dari analisis deskriptif tersebut dapat diketahui karakteristik debitur kredit BTU. Karakteristik debitur sangat penting untuk diidentifikasi
karena terkait dengan karakter nasabah maupun keberhasilan nasabah dalam menjalankan usahanya serta kemampuan dalam pengembalian kreditnya.
Pemilihan variabelfaktor yang diduga berpengaruh terhadap realisasi kredit BTU tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen UKC
cabang Karawang serta didukung oleh referensi penelitian sebelumnya terdahulu. Variabel yang digunakan untuk menduga pencairan kredit BTU ini
berdasarkan karakteristik rumah tangga, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Secara rinci mengenai pengaruh yang diduga berasal dari ketiga
karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Karakteristik individu, meliputi variabel usia, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga dan pengalaman kredit. a. Usia nasabah mempengaruhi keberanian pengusaha dalam mengambil
keputusan secara rasional, karena peningkatan usia pada umumnya akan mempengaruhi kemampuan berfikir dalam memanfaatkan kredit. Oleh
karena itu usia diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit. Semakin tinggi usia debitur maka kebijaksanaan bertindak akan lebih baik
dan tanggung jawab yang dimiliki akan semakin tinggi dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit.
b. Tingkat pendidikan seseorang tercermin dalam tindakan dan perilakunya sehari-hari, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
akan semakin berdisiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya. Untuk itu, tingkat pendidikan diduga berpengaruh positif
dalam meningkatkan kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman berserta bunganya.
c. Jumlah tanggungan keluarga diduga berpengaruh negatif terhadap realisasi kredit. Semakin banyak tanggungan dalam keluarga maka akan semakin
besar pengeluaran untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari sehingga lebih besar proporsinya dalam menghabiskan pendapatan keluarga. Dengan
demikian, semakin besar jumlah tanggungan keluarga maka semakin kecil peluang direalisasikan kreditnya mengingat pengeluaran untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga yang semakin besar. d. Pengalaman kredit diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit.
Semakin sering orang meminjam, maka debitur tersebut akan lebih memahami bagaimana pola kredit yang diajukan dan bagaimana
memanfaatkannya, sehingga meningkatkan kepercayaan bank untuk menyalurkan kredit yang lebih besar. Adanya pengalaman kredit dapat
dilihat karakter orang tersebut, apakah punya itikad yang baik di dalam pengajuan kreditnya atau tidak. Orang yang telah memiliki pengalaman
kredit dapat dilihat sejarah perkreditan yang telah dilakukannya. 2. Karakteristik usaha meliputi lama usaha berjalan, pendapatan usaha per
bulan, sektor usaha dan current ratio CR. a. Lama usaha debitur diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit.
Semakin lama suatu usaha berjalan maka dapat dikatakan usaha tersebut dapat menjamin keberlangsungan usahanya, dan usaha tersebut layak
untuk dibiayai dan dikembangkan. Disamping itu, pengalaman usaha yang semakin lama dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola usaha
sehingga mendukung keberhasilan usaha yang dijalankan. b. Pendapatan usaha per bulan diduga berpengaruh positif terhadap realisasi
kredit. Hal tersebut terkait dengan kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar angsuran dan bunga setiap bulannya.
Variabel pendapatan usaha per bulan merupakan salah satu variabel yang diteliti oleh Lubis 2009, Hutagaol 2009, Mulyarto 2007, dan Safitri
2007. Variabel pendapatan usaha per bulan berpengaruh signifikan terhadap realisasi kredit.
c. Sektor usaha diduga berpengaruh terhadap realisasi kredit, karena setiap usaha memiliki risiko yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi
kemampuan usaha dalam menghasilkan keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membayar angsuran pinjaman. Usaha di sektor agribisnis
diduga memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan usaha non agribisnis, sehingga diduga debitur yang memiliki usaha non agribisnis
memiliki peluang lebih besar untuk direalisasikan kreditnya. Variabel sektor usaha merupakan salah satu faktor yang diteliti Lubis 2009 dan
faktor tersebut berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap realisasi kredit.
d. Variabel current ratio CR di dalam penelitian ini diduga berpengaruh positif terhadap realisasi kredit BTU. CR merupakan rasio antara harta
lancar dibanding dengan hutang lancar. Nilai CR yang telah ditetapkan oleh BNI sebagai syarat pengajuan kredit BTU adalah 1,0. Jika calon
nasabah tidak dapat memenuhi syarat tersebut, maka proses realisasi kredit tidak dapat dilanjutkan.
3. Karakteristik kredit meliputi variabel agunan, jangka waktu peminjaman. a. Agunan merupakan jaminan yang disertakan pengusaha dalam melakukan
pinjaman kredit. Nilai agunan berpengaruh positif terhadap realisasi kredit, karena semakin besar nilai agunan yang disertakan, maka semakin besar
pula tingkat kepercayaan bank untuk dapat merealisasikan kredit yang diajukan. Semakin besar nilai agunan maka rasa memiliki debitur terhadap
agunan tersebut juga semakin besar. Agunan dapat berpindah status kepemilikan kepada pihak bank jika dalam pengembalian kredit tidak
lancar.
b. Jangka waktu peminjaman yaitu periode kredit atau jangka waktu pengembalian kredit. Jangka waktu peminjaman diduga berpengaruh
positif terhadap realisasi kredit karena semakin panjang jangka waktu yang kredit maka besarnya bunga akan diterima oleh bank akan lebih tinggi.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional
Realisasi Kredit BTU Pengajuan Kredit
Karakteristik individu: Usia nasabah
Tingkat pendidikan Jumlah tanggungan
rumah tangga Pengalaman Kredit
Karakteristik usaha : Lama usaha
Pendapatan usaha dalam satu bulan
Sektor usaha Current ratio CR
Variabel-variabel yang mempengaruhi realisasi kredit BTU
Metode Regresi Linear Berganda Faktor-faktor yang mempengaruhi
realisasi kredit BTU di BNI Cabang Karawang
Model pencairan kredit
Rekomendasi Karakteristik Kredit
Agunan Jangka waktu
peminjaman Kredit BNI Tunas Usaha
UKC Cabang Karawang