GAMBARAN UMUM UKC CABANG KARAWANG

V. GAMBARAN UMUM UKC CABANG KARAWANG

Berdiri sejak 1946, BNI yang dikenal sebagai Bank Negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah. Bank Negara Indonesia selanjutnya disebut Bank BNI ikut berperan aktif dalam melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan program pemerintah untuk menumbuhkembangkan pengusaha-pengusaha dengan menyediakan fasilitas kredit. Pola penyaluran kredit adalah langsung kepada end user dengan sasaran semua sektor usaha yang meliputi pertanian, perdagangan, industri, perikanan dan jasa-jasa usaha lainnya. UKC cabang Karawang merupakan salah satu unit yang melakukan penyaluran kredit bagi usaha dalam skala kecil dan menengah. Kantor UKC cabang Karawang didirikan pada tahun 2004. Pertama kali didirikan UKC Karawang berada dibawah Sentra Kredit Kecil SKC Purwakarta bersama dengan UKC cabang Subang dan UKC cabang Purwakarta. Pada tahun 2007 UKC Karawang dialihkan dan berada di bawah SKC cabang Bekasi. Berdirinya kantor UKC cabang Karawang ini tidak terlepas dari rencana untuk menjangkau lebih dekat kepada masyarakat di Kabupaten Karawang yang diharapkan menjadi debitur dari Bank BNI. UKC Karawang beralamatkan di Jl. Tuparev nomor 301 Kota Karawang. Letak kantor UKC Karawang sangat strategis, karena letaknya yang berada di pusat kota Karawang, sehingga memudahkan nasabah maupun calon nasabah untuk bertransaksi ataupun melakukan pengajuan kredit. Pemasaran kredit yang dilakukan oleh UKC Karawang tidak terpusat hanya di kabupaten Karawang saja, akan tetapi juga pada daerah sekitarnya hingga ke daerah-daerah yang dianggap sangat berpotensi untuk dapat berkembang. UKC cabang Karawang dipimpin oleh seorang pemimpin UKC yang membawahi RO Relation Officer, pemasaran sales, dan administrasi kredit ADC. Masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Adapun job description masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Pemimpin UKC Pemimpin UKC bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional yang dilakukan dalam unit kerja UKC. Seorang pemimpin UKC mempunyai kewenangan dalam melakukan putusan kredit sebatas kuasa yang dimilikinya. Dalam hal ini pemimpin UKC mempunyai wewenang dalam melakukan putusan kredit hingga Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah, lebih dari nilai tersebut maka putusan harus diproses pada level yang lebih tinggi yakni pemimpin SKC. 2. Relation officer RO Tugas utama seorang relation officer RO selain sebagai pemasar produk adalah melakukan analisis dengan menilai layak atau tidaknya setiap calon debitur yang merupakan hasil dari penyaringan sales. Selanjutnya RO akan merekomendasikannya kepada pimpinan UKC. RO juga terus memantau dan melakukan pembinaan terhadap terhadap nasabahnya agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kreditnya. Masing-masing RO mempunyai target sejumlah dana yang harus tersalurkan dalam setiap tahunnya dengan tetap berpegang pada ketentuan yang berlaku. Selain sebagai analis, RO juga turut serta dalam memasarkan produk kredit yang dimiliki oleh Bank BNI. 3. Sales pemasaran Tugas seorang sales di dalam lingkup kerja UKC adalah sebagai pemasar produk kredit dan filter yang melakukan penyaringan dalam menilai terhadap setiap calon debitur yang layak secara administatif. Hasil penyaringan direkomendasikan kepada RO untuk dianalisis kelayakannya secara finansial. 4. Administrasi ADC Administrasi kredit ADC bertugas untuk mengarsipkan segala bentuk kegiatan yang dilakukan di dalam operasional UKC. ADC bertugas menyediakan surat-surat seperti membuat surat perjanjian kredit, surat penagihan kepada debitur dan lain sebagainya. Gambar 5. Struktur Organisasi UKC Cabang Karawang Terdapat beberapa fasilitas kredit yang ditawarkan oleh BNI melalui UKC cabang Karawang kepada masyarakat, yakni BNI Tunas Usaha BTU dan BNI Wirausaha BWU. BTU merupakan salah satu fasilitas kredit yang bersifat umum, selektif dan berbunga wajar dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia yang ditujukan khusus untuk nasabah dalam skala usaha mikro, kecil dan menengah. BTU merupakan produk yang dibentuk atas dasar keputusan pemerintah untuk meyalurkan Kredit Usaha Rakyat KUR. Maka dari itu adapun tujuan dengan adanya BTU ini adalah untuk membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah yang kesulitan dalam hal pendanaan. Meningkatkan pelayanan pemberian kredit dengan prosedur yang lebih sederhana tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian. Jumlah plafond pinjaman yang dapat diperoleh setiap nasabah adalah 500 juta rupiah dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 14 persen per tahun. Maksimum jangka waktu peminjaman sampai dengan 5 tahun. BNI Wirausaha BWU juga merupakan salah satu fasilitas kredit yang dikeluarkan oleh BNI bagi usaha kecil dengan plafond hingga 1 miliar rupiah. BWU yang diluncurkan sejak tahun 2006 bertujuan untuk meningkatkan portepel kredit usaha kecil dan membantu para pengusaha kecil dan menengah dalam masalah pendanaan. Perbedaan antara BTU dan BWU yakni suku bunga yang berlaku, nilai agunan dan jumlah. Suku bunga yang berlaku untuk BWU adalah 0.93 flat per bulan untuk jangka waktu 3 tahun dan 1,04 flat per bulan untuk jangka waktu 3 sampai dengan 5 tahun. Agunan yang dijaminkan yakni 130 dari nilai kredit yang direalisasikan. Pemimpin UKC Relation officer Sales ADC Adapun sektor-sektor yang dibiayai oleh kredit BTU maupun BWU adalah sebagai berikut : 1. Sektor pertanian : sektor yang termasuk dalam bagian ini adalah seluruh aktivitas pertanian baik usaha kecil dan retail atau pedagang besar yang bergerak dalam bidang pengadaan input pertanian atau menjual produk pertanian, 2. Perindustrian : seluruh usaha skala kecil yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah, 3. Perdagangan : pinjaman digunakan untuk membiayai kegiatan penjualan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pokok, 4. Jasa dan lainnya : usaha yang berhubungan dengan jasa. Disamping produk kredit yang langsung kepada end user, produk kredit lainnya adalah BNI KKLK Kredit Kepada Lembaga Keuangan. KKLK adalah fasilitas kredit yang disalurkan kepada Lembaga Keuangan BPR dan Koperasi untuk diteruspinjamkan kepada end user dengan pola executing. Jangka waktu maksimal pemberian kredit KKLK ini selama 5 tahun. Adapun ketentuan pemberian KKLK adalah sebagai berikut : a. Syarat BPR  BPR calon lembaga penyalur adalah merupakan lembaga keuangan yang telah beroperasi minimal 3 tahun. Memiliki perizinan yang berlaku sesuai dengan bidang usaha. Pengurus dan lembaganya tidak tergolong dalam daftar hitam di Bank Indonesia  Tingkat Kesehatan Bank TKS dari Bank Indonesia dalam 2 tahun terakhir minimal cukup sehat yang ditunjukkan dengan rincian kualitas CAMEL yang sesuai dengan nilai TKS-nya  NPL maksimum 5 persen b. Syarat Koperasi  Koperasi telah beroperasi minimal 3 tahun  Jenis Koperasi yang dapat diberikan KKLK adalah : o Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi yang mempunyai unit simpan pinjam o Koperasi Pegawai Karyawan yang mempunyai usaha simpan pinjam o Syarat Koperasi pegawaiKaryawan adalah mempunyai induk perusahaan swastainstansi pemerintahmultinasional yang telah dikenal dan diyakini baik reputasinya.  Memiliki perizinan yang berlaku sesuai dengan bidang usaha  Pengurus dan Lembaganya tidak tergolong dalam daftar hitam di Bank Indonesia  Telah menjadi nasabah BNI atau bank lain minimal selama 6 bulan  Menyerahkan NPWP atas nama koperasi.

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA BTU PADA UKC CABANG KARAWANG