ASPEK YURIDIS Tenaga Kerja Produksi

I -70 Tabel 4.24 Jumlah Tenaga Kerja BAGIAN JUMLAH KETERANGAN Manajer 3 orang Staf Operasional 1 orang Staf Marketing 2 orang Staf Produksi Pengawas mesin dan WTU 2 orang Bagian Transportasi 1 orang Tenaga kerja bagian pengemasan 4 orang Tenaga kerja pada material handling 2 orang TENAGA KERJA TAK LANGSUNG TENAGA KERJA LANGSUNG JUMLAH 15 orang Sumber : Hasil perhitungan dan kebijakan perusahaan

4.2.3 ASPEK YURIDIS

Aspek yuridis pendirian usaha ini membahas mengenai perizinan usaha dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Izin usaha yang digunakan berkaitan dengan izin usaha yang telah dimiliki sebelumnya. Perusahaan ini berbentuk PT perseorangan karena modalnya merupakan modal dari perseorangan dan pemenuhan tanggungjawab pinjaman ditanggung oleh satu orang saja. Badan usaha pada bidang sebelumnya adalah Unit Dagang sehingga fleksibel untuk melakukan penambahan produk baru dalam bentuk usaha penambahan nilai barang dari air biasa menjadi air dalam kemasan. Bagi perusahaan, usaha ini merupakan divisi baru sehingga dapat diberikan nama baru namun perizinan dan tanggung jawabnya bergabung dengan izin yang telah ada. Untuk bentuk badan usaha tersebut memiliki perizinan sebagai berikut. Nama Perusahaan : PT. XXXX berinduk pada UD. WIJAYA Pemilik : Tjahja Wijana Alamat : Jl. Veteran no 135 Surakarta NPWP : 7.169.497.0.526 SIUP : 19511.15PKVI2000 Industri AMDK termasuk industri yang tidak tercakup dalam SK Menteri Perindustrian Nomor 148MSK71995 tanggal 11 Juli 1995 tentang Penetapan Jenis dan Komoditi Industri yang Proses Produksinya Tidak Merusak ataupun I -71 Membahayakan Lingkungan serta Tidak Menggunakan Sumber Daya Alam Secara Berlebihan, sehingga pemberian izinnya harus melalui Persetujuan Prinsip terlebih dahulu. Rencana lokasi pabrik AMDK harus berada di lokasi yang peruntukannya sesuai dengan RUTR danatau berada dekat mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. Perizinan khusus berupa Surat Izin Pengambilan Air SIPA dari PDAM dan pemerintah daerah setempat. Izin dapat dikeluarkan maksimal 14 hari setelah persyaratan terpenuhi. Persyaratan tersebut menyertakan surat-surat izin perusahaan yang akan mengelola tersebut. Izin SNI pada perusahaan yang akan didirikan ini berupa SNI wajib karena berkaitan dengan kepentingan kesehatan konsumen pemakai produk.. Pada tahap awal, perusahaan akan menggunakan sertifikat produk MODUL I yaitu pernyataan kemampuan oleh produsen berupa Surat Pernyataan Diri Self Declaration berdasarkan hasil pemeriksaan oleh produsen yang bersangkutan terhadap sarana produksi, proses produksi dan pengendalian mutu produk sesuai dengan pedoman DSN. Modul I ini akan diperkuat dengan hasil uji laboratorium institusi pemerintah yaitu PDAM dan Laboratorium penelitian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Untuk tahap selanjutnya, perusahaan akan melanjutkan untuk mengurus modul II yaitu Modul Jaminan Mutu Produk, yaitu pernyataan kemampuan produsen berupa Sertifikat Sistem Mutu berdasarkan SNI 19-9003, Sistem Mutu Model Jaminan Mutu dalam Inspeksi dan Pengujian Akhir. Untuk memenuhi modul ini maka perusahaan akan melakukan pengujian berkala pada laboratorium institusi pemerintah untuk menjamin kualitas produk.

4.2.4 ASPEK LINGKUNGAN