I -51
d. Estimasi Target Market Share Produk Kemasan Gelas
Estimasi target market share produk kemasan gelas ditentukan berdasarkan survei yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan dalam hal
ketersediaan jalur distribusi yang akan menangani pemasaran. Selain itu estimasi ini juga mempertimbangkan kecenderungan pasar yang sangat terbuka terhadap
merk lokal. Asumsi yang ditetapkan untuk target market share produk kemasan gelas pada tahun 2007 adalah 1 dari kebutuhan total produk tersebut.
Target market share = market share x kebutuhan potensial = 18 x 6.769.849 L tahun
= 1.218.573 L tahun Target market share pada tahun 2007 sebesar 1.218.573 Ltahun dalam
kemasan cup 220 ml. Dalam unit produk, target tersebut dihitung dalam satuan berikut.
Target produksi tahun pertama = target produksi dlm litertahun
220 mlcup x 48 cupkarton = 1.218.573 Ltahun
220 mlcup x 48 cupkarton ~ 115.396 kartontahun pada tahun pertama
Target produksi harian = 115.396 kartontahun + persediaan 5
360 hari ~ 321 kartonhari
Market share setiap tahun adalah tetap yaitu sebesar 1. Target produksi ini diperkirakan bertambah pada tahun berikutnya dengan asumsi pertumbuhan
pangsa pasar produk mengikuti kenaikan kebutuhan konsumen setiap tahun. Perhitungan tersebut ditambah dengan persediaan yang ditetapkan perusahaan
dapat ditunjukkan dalam tabel yang lebih lengkap pada lampiran. Berikut ini tabel yang menunjukkan proyeksi target penjualan produk ini.
I -52
Tabel 4.9 Proyeksi Target Penjualan Produk Kemasan Gelas
Target Produksi liter TAHUN
1 Kebutuhan
2 Kebutuhan potensial
dalam liter 3 3x4
2007 33.519.786
6.769.849 1.218.573
2008 33.989.063
6.570.377 1.248.372
2009 34.464.910
6.360.757 1.272.151
2010 34.947.419
6.140.662 1.289.539
Sumber : Hasil perhitungan
e. Jalur Distribusi
Jalur distribusi yang akan digunakan adalah mendekati pasar dengan jalur distribusi yang tidak terpusat. Agar mempermudah aktivitas distribusi dan
meminimalkan biaya, maka kota atau kabupaten yang memiliki potensi padat akan memiliki 1 distributor. Sedangkan kabupaten yang pasar potensinya relatif rendah,
jalur distribusi akan dipenuhi dari distributor terdekat dengan kabupaten tersebut. Kriteria nilai kepadatan ini tidak menunjuk pada angka tertentu. Perusahaan
menentukan kebijakan bahwa jika ada dua daerah berdekatan yang memiliki kepadatan relatif rendah dibandingkan daerah lain, maka kedua daerah itu akan
dilayani oleh satu distributor.
Tabel 4.10 Luas Daerah Sasaran dalam km
2
Kota Kabupaten Luas wilayah km
2
Surakarta 44.03
Sukoharjo 466.66
Karanganyar 772.20
Sragen 946.49
Klaten 655.56
Sumber : BPS, 2005
Tabel 4.11 Kepadatan Penduduk Daerah Sasaran dalam jiwa km
2
Kota Kabupaten Tahun
Surakarta Sukoharjo
Karanganyar Sragen
Klaten
2000 9.464
1.396 816
707 1.200
2001 9.509
1.413 825
673 1.096
2002 9.568
1.431 835
675 1.101
2003 9.604
1.449 844
676 1.106
2004 9.651
1.466 854
679 1.110
2005 9.692
1.470 910
772 1.290
2006 9.733
1.474 912
775 1.322
Sumber : Proyeksi berdasarkan data BPS, 2005
I -53 Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.13, dapat diketahui bahwa kepadatan
penduduk dan prosentase golongan ekonomi menengah ke atas di kota Solo memiliki nilai tertinggi. Selanjutnya, Sukoharjo dan Klaten memiliki nilai yang
hampir berimbang. Karanganyar dan Sragen menempati 2 peringkat terakhir. Dari data di atas, maka distributor yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12 Jumlah Distributor di Daerah Sasaran
KOTAKABUPATEN JUMLAH DISTRIBUTOR
Surakarta 1
Sukoharjo 1
Karanganyar Sragen
1 Klaten
1 Sumber : Kebijakan perusahaan
Pengelolaan jalur distribusi ini dilakukan dengan cara kerjasama dengan pihak distributor mandiri. Jadi, pihak ini merupakan distributor yang mengelola
wilayah distribusi sesuai perjanjian kerjasama yang disepakati sebelumnya dengan produsen. Untuk efisiensi, pengiriman dilakukan berkala dengan jadwal hari
tertentu setiap minggunya untuk setiap distributor. Pengiriman kepada distributor menggunakan alat angkut berupa mobil
box ukuran medium. Motor digunakan untuk mengirimkan produk kepada pelanggan tertentu yang melakukan kontak langsung dengan perusahaan, misalnya
pelanggan dari instansi, perusahaan, dan catering yang jarak pengirimannya dekat dengan perusahaan dan pemesanannya teratur dalam skala yang cukup besar.
f. Strategi Pemasaran