bekerja sama dengan layanan gawat darurat, instansi berwenang, dan komunitas lokal. Sekaligus mengenali potensi bahaya yang muncul
l. Transfer best practise. Berkontribusi pada pengembangan dan
transfer praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik
m. Memberi sumbangan. Sumbangan untuk usaha bersama,
pengembangan kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan yang akan
meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.
n. Keterbukaan. Menumbuhkembangkan keterbukaan dan dialog
dengan pekerja dan publik, mengantisipasi dan memberi respons terhadap potencial hazard, dan dampak operasi, produk, limbah.
o. Pencapaian dan pelaporan. Mengevaluasi kinerja sosial,
melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria korporat dan peraturan perundang-undangan dan
menyampaikan informasi tersebut pada dewan direksi, pemegang saham, pekerja, dan publik.
2.1.4. Model Pelaksanaan CSR di Indonesia
Model pelaksanan CSR juga bemacam-macam. Setidaknya terdapat empat model pelaksanaan CSR yang umum digunakan di
Indonesia. Keempat model tersebut antara lain: 1. Terlibat langsung. Dalam melaksanakan program CSR, perusahaan
melakukannya sendiri tanpa melalu perantara atau pihak lain. Pada model ini perusahaan memiliki satu bagian tersediri atau bisa juga
digabung dengan bagian yang lain, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sosial perusahaan termasuk CSR.
2. Melalui Yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau groupnya.
Pada model ini biasanya perusahaan sudah menyediakan dana khusus untuk digunakan secara teratur dalam kegiatan yayasan.
Contoh yayasan yang didirikan oleh perusahaan sebagai perantara dalam melakukan CSR antara lain; Danamon peduli, Sampoerna
Foundation, kemudian PT. Astra International yang mendirikan Politeknik Manufaktur Astra dan PT. Unilever Indonesia yang
mendirikan Yayasan Unilever Indonesia. 3. Bermitra dengan pihak lain. Dalam menjalankan CSR perusahaan
menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti lembaga sosial non pemerintah, lembaga pemerintah, media massa dan organisasi
lainnya. Seperti misalnya Bank Rakyat Indonesia yang memiliki program CSR yang terintegrasi dengan strategi perusahaan dan
bekerjasama dengan pemerintah mengeluarkan produk pemberian kredit untuk rakyat atau yang dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat.
4. Mendukung atau bergabung dengan suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung lembaga sosial
yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
2.1.5. Manfaat Corporate Social Responsibility bagi Perusahaan
Menurut Philip Kotler, ada enam hal yang menguntungkan untuk sebuah perusahaan yang menerapkan CSR, yaitu :
1. Increase sales and market share Kesadaran dan perhatian akan lingkungan hidup dan masalah-
masalah sosial telah mengubah pola perilaku pembelian konsumen saat ini. Faktor-faktor non-product seperti kepedulian sosial
perusahaan telah memicu masyarakat pembeli untuk lebih memilih merek yang perusahaannya berkomitmen dalam kegiatan sosial.
2. Strengthened brand positioning Perusahaan ataupun merek yang mengkaitkan kegiatan operasinya
dengan kegiatan sosial atau kegiatan amal dapat membentuk citra tersendiri
bagi merek
tersebut. Konsumen
tidak saja
mempertimbangkan aspek kegunaan praktis produk yang rasional dapat
diperoleh tetapi
lebih dari
itu, konsumen
telah mempertimbangkan aspek emosional dan psikologis dari sebuah
Brand Personality and Image. Selain itu, praktik pemasaran yang mengintegrasikan social content memiliki dampak yang lebih positif
terhadap pemilihan merek dalam proses pembelian konsumen. Yang
dimaksud dengan social content adalah praktik pemasaran yang memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan
kepedulian sosial. 3. Enhanced corporate image
Perusahaan yang mengutamakan etika bisnis yang baik, kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi dan memfokuskan pada
perkembangan masyarakat yang berkelanjutan Sustainability Community Development dalam setiap aktivitas perusahaan
melebihi apa yang diharuskan secara legal dapat menciptakan citra perusahaan yang baik.
4. Increase ability to attract, motivate, and retain employees ConeRoper - melakukan penelitian yang membuktikan bahwa
partisipasi perusahaan dalam kegiatan sosial memberi dampak positif terhadap karyawan, dan juga jajaran eksekutif.
5. Decreased operating cost Beberapa fungsi bisnis
perusahaan telah meraskan adanya pengurangan biaya dan peningkatan pendapatan dengan melakukan
Corporate Social Initiatives. Secara sederhana, pengurangan biaya operasional memungkinkan untuk dilakukan oleh perusahaan apabila
menerapkan 3R, yaitu Reduce waste, Reuse materials, dan Recycle, penghematan air dan listrik.
6. Increased appeal to investors and financial analysts Berbagai bukti telah menyatakan bahwa perusahaan yang
berkomitmen dalam CSR lebih diminati oleh investor. Mereka juga memperoleh kemudahan untuk memperoleh pendanaan dari
lembaga-lembaga keuangan. Serupa dengan yang dinyatakan oleh Kotler, Yusuf Wibisono
2007 mengungkapkan sepuluh manfaat penerapan CSR, yakni: 1.
Mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan. 2.
Layak mendapatkan social license to operate. 3.
Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4.
Melebarkan akses sumber daya.
5. Membentangkan akses menuju market.
6. Mereduksi biaya
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
10. Peluang mendapatkan penghargaan.
2.2. Teori Citra Image