seringkali tidak tepat karena informasi, pengetahuan, dan
pemahaman yang salah atau tidak memadai yang dimiliki oleh pihak dalam organisasi mengenai pandangan pihak luar. Citra ini
cenderung positif, karena adanya anggapan bahwa pihak luar juga berpandangan sama dengan pihak
dalam, yaitu pandangan
organisasinya adalah yang paling hebat.
2. Citra yang berlaku Current Image
Merupakan kebalikan dari citra bayangan, yaitu citra yang melekat pada organisasi yang dilihat oleh pihak luar organisasi. Citra yang
berlaku adalah citra yang dianut oleh pihak luar terhadap suatu organisasi. Citra yang berlaku ini belum tentu sesuai dengan
kenyataan yang terjadi karena biasanya sangat dipengaruhi oleh pengalaman ataupun pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
selama ini. Citra ini cenderung negatif, karena sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang dimiliki oleh
pihak luar organisasi.
3. Citra yang diharapkan Wish Image
Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan oleh pihak manajemen untuk dianut oleh pihak luar. Karena merupakan
harapan, maka seringkali citra yang diharapkan ini bersifat lebih positif daripada citra yang sudah terbentuk.
4. Citra majemuk Multiple Image
Citra majemuk muncul dari tingkah laku individu yang ada di dalam sebuah perusahaan, Citra ini tidak sesuai dengan citra perusahaan
yang telah dibentuk sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk menekan variasi citra majemuk yang beredar agar citra
perusahaan secara keseluruhan dapat ditegakkan.
2.2.2. Citra Perusahaan Corporate Image
Citra perusahaan menunjukkan kesan obyek terhadap perusahaan yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai
sumber informasi terpercaya. Citra perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan orang-orang di dalamnya terus
mengembangkan kreativitas bahkan memberikan manfaat yang lebih berarti bagi orang lain.
Citra perusahaan corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan dilihat oleh masyarakat atau publik,
dalam hal ini konsumen, pesaing, suplier, pemerintah dan masyarakat umum. Citra perusahaan merupakan citra dari sebuah organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan citra mengenai produk atau pelayanannya saja. Citra ini terbentuk dari banyak hal positif, seperti sejarah
perusahaan, keberhasilan perusahaan, dan kegiatan sosial perusahaan. Citra perusahaan terbentuk dari hasil kontak dengan perusahaan dan
menginterpretasikan informasi
mengenai perusahaan
tersebut. Informasi-informasi tersebut didapatkan dari produk, iklan dari
perusahaan bahkan melalui program CSR yang dilakukan perusahaan. Citra dapat terus berubah secara konsisten.
Perasaan puas atau tidaknya konsumen terjadi setelah mempunyai pengalaman dengan produk maupun perusahaan yang diawali adanya
keputusan pembelian. Sehingga dapat disimpulkan keberadaan citra perusahaan yang baik penting sebagai sumber daya internal obyek
dalam menentukan hubungannya dengan perusahaan. Pentingnya citra perusahaan menurut
1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi
dan mencapai tujuan secara efektif Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Citra positif
menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil perusahaan. 2. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas
pelayanan perusahaan, 3. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak
internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata
mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan. Proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung dalam beberapa
tahapan. Pertama, obyek mengetahui melihat atau mendengar upaya
yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Yang kedua adalah attention, yaitu memperhatikan upaya perusahaan
tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian obyek mencoba memahami semua upaya perusahaan.
Keempat adalah terbentuknya citra perusahaan. Tahap kelima adalah citra perusahaan yang terbentuk akan
menentukan perilaku obyek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan. Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak
lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna. Menurut Shirley Harrison-informasi yang lengkap mengenai citra
perusahaan meliputi empat elemen yakni 1. Personality : Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami
publik sasaran seperti perusahaan dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial.
2. Reputation : Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain
seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank. 3. Value : Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain
budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan. Karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan
maupun keluhan pelanggan 4.
Corporate Identity :
Komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.
2.2.3. Manfaat Citra Perusahaan yang Positif