Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Program JGC

66

4.6. Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Program JGC

Analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja program JGC dilakukan dengan menggunakan metode IPA Importance Performance Analysis. Analisis ini dilakukan terhadap atribut program JGC yang berjumlah sebanyak 23 atribut seperti disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Atribut Program JGC Atribut Atribut Program JGC Kegiatan dalam Program JGC 1 Kegiatan penghijauan kerjabakti lingkungan secara berkala 2 Kompetisi kebersihan dan penghijauan lingkungan 3 Sosialisasi hidup bersih dan sehat serta peduli lingkungan 4 Pembinaan dan sosialisasi kader-kader lingkungan 5 Kegiatan sosialisasi dan manajemen pengelolaan sampah 6 Sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik 7 Program biopori dan komposting serta Pengelolaan Bank Sampah 8 Sosialisasi pelatihan daur ulang sampah anorganik Trashion Metode Sosialisasi dan Pelatihan Program JGC 9 Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program berlangsung mudah dimengerti dan dipahami 10 Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program menarik, komunikatif dan tidak membosankan Materi yang Disampaikan selama Program JGC 11 Materi yang disampaikan mudah dimengerti dan dipahami 12 Materi yang disampaikan mudah diterapkan dalam kehidupan Partisipasi Aktif Para Stakeholderss 13 Peran aktif pemerintah Kota untuk mendukung kesuksesan program 14 Peran aktif LSM ACT Aksi Cepat Tanggap sebagai motivator, memberikan penyuluhan dan sosialisasi materi 15 Peran aktif media sebagai sarana sosialisasi dan transfer informasi 16 Peran aktif Unilever mendukung kesuksesan program FasilitatorKader Lingkungan dalam Program JGC 17 Fasilitator mampu mensosialisasikan program, mengidentifikasi, dan memotivasi kader lingkungan 18 Fasilitator ahli dan profesional dalam menjalankan tugasnya, menyampaikan materi dan pelatihan dengan baik kepada kader lingkungan selama program 19 Kader lingkungan mampu mendidik dan memberi penyuluhan kepada masyarakat, memperbaharui ilmu dan pengetahuan seputar lingkungan dan sampah 20 Kader lingkungan mampu mengajak dan memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif menjalankan program Media informasi dan Anggaran Dana 21 Alat bantu programbrosur,famlet,poster,diktat,dan media informasi membantu dalam transfer informasi dan pengetahuan selama program 22 Jumlah dan distribusi media informasi mencukupi dan merata 23 Anggaran dana pelaksanaan kegiatan 67 Tingkat kepentingan harapan masyarakat terhadap atribut menunjukkan sejauh mana harapan ekspektasi dan kepentingan masyarakat terhadap beragam atribut pada program JGC. Tingkat kinerja atribut menunjukkan sejauh mana atribut pada program JGC mampu memberikan kinerja yang baik untuk mewujudkan harapan masyarakat mengenai kelestarian lingkungan. Hasil perhitungan menggunakan modus terhadap atribut program JGC di kedua wilayah tersaji dalam Tabel 21. Hasil perhitungan menggunakan modus tersebut selanjutnya disajikan dalam bentuk Importance and Performance Analysis Matrix Tabel 21. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Atribut Program JGC berdasarkan Modus Wilayah Pasarminggu Wilayah Mampang Prapatan Atribut Kepentingan Kinerja Atribut Kepentingan Kinerja 1 5 4 1 5 5 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 6 4 4 6 5 5 7 4 4 7 5 4 8 4 4 8 4 5 9 4 4 9 5 4 10 4 4 10 5 5 11 4 4 11 5 5 12 4 4 12 4 4 13 4 5 13 5 5 14 4 5 14 4 4 15 4 5 15 4 4 16 4 5 16 4 4 17 4 4 17 5 5 18 4 4 18 5 5 19 4 4 19 5 5 20 4 4 20 5 5 21 4 4 21 4 4 22 4 4 22 4 5 23 4 4 23 5 5 Modus 4 4 Modus 5 5 Nilai dalam matriks IPA pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan modus. Hal ini dilakukan karena data yang digunakan dalam penelitian merupakan data ordinal. Penggunaan data modus memudahkan untuk melihat kecendrungan jawaban responden mengenai tingkat 68 kepentingan dan kinerja atribut. Grafik IPA hasil perhitungan tingkat kepentingan harapan dan tingkat kinerja atribut program JGC tersebut dapat dilihat pada Gambar 11. Pada matriks IPA dapat dilihat bahwa mayoritas atribut berada pada titik yang berada tepat pada garis horizontal dan vertikal sehingga menyebabkan sulit untuk melihat bagaimana posisi atribut tersebut dalam matriks IPA. Untuk memudahkan melihat letak atribut dalam kuadran IPA, maka digunakan hasil perhitungan berdasarkan rata-rata untuk melihat kecendrungan posisi atribut dalam matrix IPA. Gambar 11. Matriks IPA atribut program JGC dengan menggunakan modus Hasil perhitungan tingkat kepentingan harapan dan tingkat kinerja berdasarkan rata-rata terhadap beragam atribut program JGC di wilayah Pasarminggu disajikan pada Lampiran 5. Pada Lampiran 5, tersaji bahwa skor tingkat kepentingan harapan dan tingkat kinerja atribut program dengan rataan tertinggi adalah kegiatan penghijauan dan kerjabakti lingkungan secara berkala dengan nilai 4,58 dan 4,35. Skor tingkat kepentingan harapan atribut program dengan rataan terendah sebesar 4,00 adalah atribut fasilitator ahli menyampaikan materi dan pelatihan, jumlah distribusi media informasi mencukupi dan merata serta kader lingkungan memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif. Tingkat kinerja atribut program dengan rataan terendah sebesar 3,93 adalah alat bantu program dalam transfer informasi dan pengetahuan dan jumlah distribusi media informasi mencukupi dan merata. 69 Fakta berbeda terjadi di wilayah Mampang Prapatan dan hasil perhitungan tingkat kepentingan harapan dan tingkat kinerja berdasarkan rata-rata terhadap beragam atribut program JGC di wilayah ini tersaji pada Lampiran 6. Pada Lampiran 6, tersaji bahwa skor tingkat kepentingan harapan atribut program dengan rataan tertinggi adalah kegiatan penghijauan dan kerja bakti lingkungan dengan nilai 4,84. Sedangkan skor tingkat kepentingan harapan atribut program dengan rataan terendah 4,18 adalah peran media selama program berlangsung. Skor tingkat kinerja atribut program dengan rataan tertinggi adalah kegiatan penghijauan kerjabakti lingkungan dan sosialisasi hidup bersih dan sehat serta peduli lingkungan dengan nilai 4,67. Alat bantu program dalam transfer informasi dan pengetahuan adalah atribut program dengan skor tingkat kinerja dengan rataan terendah dengan nilai 4,24.

1. Kuadran I Atributes to Improve

Atribut yang berada pada kuadran ini dinilai berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan program JGC. Keberadaan atribut ini dianggap sangat penting oleh masyarakat sedangkan kinerja atribut tersebut masih tergolong rendah dan belum maksimal. Kinerja atribut pada kuadran ini tergolong belum sesuai dengan harapan masyarakat. Oleh karena itu, penanganan perbaikan harus diprioritaskan dan ditingkatkan karena akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas dan keberhasilan pelaksanaan program. Upaya perbaikan kinerja atribut sangat diharuskan. Atribut program JGC di wilayah Pasarminggu yang tergolong dalam kuadran I adalah 1. Kompetisi kebersihan dan penghijauan lingkungan 2 2. Sosialisasi hidup bersih dan sehat serta peduli lingkungan 3 3. Pembinaan dan sosialisasi kader-kader lingkungan 4 4. Kegiatan sosialisasi dan manajemen pengelolaan sampah 5 5. Sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik 6 6. Sosialisasi pelatihan daur ulang sampah anorganik Trashion 8 7. Anggaran dana pelaksanaan kegiatan 23. Atribut 23 tidak hanya dapat dikategorikan ke dalam kuadran I tetapi dapat juga 70 dikategorikan ke dalam kuadran III karena letaknya yang tepat berada pada garis horizontal dan memiliki rataan yang sama dengan rataan tingkat harapan yakni 4,22. Sedangkan atribut program JGC di wilayah Mampang Prapatan yang tergolong dalam kuadran I adalah 1. Program biopori dan komposting serta Pengelolaan Bank Sampah 7 2. Peran aktif pemerintah Kota mendukung kesuksesan program 13 3. Anggaran dana pelaksanaan kegiatan 23 Gambar 12. Hasil IPA Analysis di wilayah Pasarminggu

2. Kuadran II Mantain Performance

Atribut yang berada pada kuadran II merupakan atribut yang harus dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya pada program JGC karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan efektivitas pelaksanaan program. Atribut pada kuadran ini dianggap penting oleh masyarakat dan tingkat kinerja aktual atribut tersebut tergolong telah sesuai dengan tingkat kepentingan dan harapan masyarakat. Atribut pada kuadran ini telah mampu memberikan kinerja yang sangat baik dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program JGC. Atribut program JGC di wilayah Pasarminggu yang tergolong dalam kuadran II adalah 1. Kegiatan penghijauan kerjabakti lingkungan secara berkala 1 2. Program biopori dan komposting serta Pengelolaan Bank Sampah 7 3. Materi yang disampaikan mudah diterapkan dalam kehidupan 12 4. Peran aktif pemerintah Kota mendukung kesuksesan program 13 71 5. Peran aktif LSM ACT Aksi Cepat Tanggap sebagai motivator, memberikan penyuluhan dan sosialisasi materi 14 6. Peran media sebagai sarana sosialisasi dan transfer informasi 15 7. Peran aktif Unilever mendukung kesuksesan program 16. Atribut 16 tidak hanya dapat dikategorikan ke dalam kuadran II tetapi dapat juga dikategorikan ke dalam kuadran IV karena letaknya yang tepat berada pada garis horizontal dan memiliki rataan yang sama dengan rataan tingkat kepentingan harapan atribut yakni 4,22. Sedangkan atribut program JGC di wilayah Mampang Prapatan yang tergolong dalam kuadran II adalah 1. Kegiatan penghijauan kerjabakti lingkungan secara berkala 1 2. Sosialisasi hidup bersih dan sehat serta peduli lingkungan 3 3. Sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik 6 4. Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program berlangsung mudah dimengerti dan dipahami 9 5. Materi yang disampaikan mudah dimengerti dan dipahami 11 6. Fasilitator mampu mensosialisasikan program, mengidentifikasi, dan memotivasi kader lingkungan 17 7. Fasilitator ahli dan profesional dalam menjalankan tugasnya, menyampaikan materi dan pelatihan dengan baik kepada kader lingkungan selama program 18 8. Kader lingkungan mampu mendidik dan memberi penyuluhan kepada masyarakat, memperbaharui ilmu dan pengetahuan seputar lingkungan dan sampah 19 9. Kader lingkungan mampu mengajak dan memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif menjalankan program 20

3. Kuadran III atributes to maintain

Atribut pada kuadran ini tergolong kurang penting bagi masyarakat dan kurang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pelaksanaan program JGC. Kinerja aktual atribut tersebut juga tergolong rendah dan tidak terlalu istimewa. Atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan 72 yang rendah sehingga prioritas dalam memperbaiki kinerja atribut tersebut juga tergolong rendah. Implikasi yang terjadi pada atribut kuadran III adalah walaupun kinerjanya ditingkatkan, tidak akan berpengaruh besar dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan program secara signifikan. Atribut program JGC di wilayah Pasarminggu yang tergolong dalam kuadran III adalah 1. Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program menarik, komunikatif dan tidak membosankan 10 2. Materi yang disampaikan mudah dimengerti dan dipahami 11 3. Fasilitator ahli dan profesional dalam menjalankan tugasnya, menyampaikan materi dan pelatihan dengan baik kepada kader lingkungan selama program 18 4. Kader lingkungan mampu mendidik dan memberi penyuluhan kepada masyarakat, memperbaharui ilmu dan pengetahuan seputar lingkungan dan sampah 19 5. Alat bantu program brosur,famlet,poster,diktat,dan media informasi membantu transfer informasi dan pengetahuan selama program 21 6. Jumlah dan distribusi media informasi mencukupi dan merata 22 Gambar 13. Hasil IPA Analysis di wilayah Mampang Prapatan Sedangkan atribut program JGC di wilayah Mampang Prapatan yang tergolong dalam kuadran III adalah 1. Kompetisi kebersihan dan penghijauan lingkungan 2 2. Kegiatan sosialisasi dan manajemen pengelolaan sampah 5 73 3. Sosialisasi pelatihan daur ulang sampah anorganik Trashion 8 4. Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program menarik, komunikatif dan tidak membosankan 10 5. Materi yang disampaikan mudah diterapkan dalam kehidupan 12 6. Peran aktif LSM ACT Aksi Cepat Tanggap sebagai motivator, memberikan penyuluhan dan sosialisasi materi 14 7. Peran media sebagai sarana sosialisasi dan transfer informasi 15 8. Alat bantu program brosur,famlet,poster,diktat,dan media informasi membantu transfer informasi dan pengetahuan selama program 21 9. Jumlah dan distribusi media informasi mencukupi dan merata 22

4. Kuadran IV main priority

Atribut pada kuadran ini memiliki tingkat kinerja yang sangat baik melebihi rata-rata, tetapi memiliki tingkat kepentingan yang kurang begitu penting dalam program JGC. Jadi, atribut pada kuadran ini harus dipertimbangkan keberadaannya karena terlalu berlebihan. Atribut program JGC di Pasarminggu yang tergolong dalam kuadran IV adalah: 1. Metode sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan selama program berlangsung mudah dimengerti dan dipahami 9 2. Fasilitator mampu mensosialisasikan program, mengidentifikasi, dan memotivasi kader lingkungan 17 3. Kader lingkungan mampu mengajak dan memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif menjalankan program 20 Sedangkan atribut program JGC di wilayah Mampang Prapatan yang tergolong dalam kuadran IV adalah 1. Pembinaan dan sosialisasi kader-kader lingkungan 4 2. Peran aktif Unilever mendukung kesuksesan program 16 Atribut 4 dan 16 tidak hanya dapat dikategorikan ke dalam kuadran III tetapi dapat juga dikategorikan ke dalam kuadran IV karena letaknya yang tepat berada pada garis vertikal dan memiliki rataan yang sama dengan rataan tingkat kinerja atribut yakni 4,44. Hasil perhitungan tingkat kepentingan harapan dan tingkat kinerja berdasarkan rata-rata 74 terhadap beragam atribut program JGC gabungan dua wilayah pasarminggu dan Mampang Prapatan disajikan pada Lampiran 7. Gambar 14. Hasil IPA Analysis di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan Berdasarkan hasil analisis IPA pada Gambar 14, dapat dilihat bahwa di kuadran I wilayah pasarminggu, lebih banyak atribut yang tingkat kinerjanya lebih rendah daripada harapan masyarakat dari pada dengan kinerja atribut di Mampang Prapatan. Selain itu dapat dilihat pula bahwa di wilayah Pasarminggu, lebih sedikit atribut yang berada di kuadran II daripada di wilayah Mampang Prapatan. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja atribut program JGC di wilayah Mampang Prapatan lebih berjalan efektif dan lebih sedikit atribut yang membutuhkan perbaikan kinerja. Program JGC di wilayah Mampng Prapatan lebih berjalan efektif dan sesuai harapan masyarakat daripada di wilayah Pasarminggu. Ini mungkin disebabkan wilayah Mampang Prapatan telah lebih dulu berpartisipasi pada program JGC yakni tahun 2006 ketimbang wilayah Pasarminggu yang baru ikut serta di tahun 2007. Bahkan Mampang Prapatan ditunjuk sebagai pilot project JGC pertama di Jakarta. Sebagai wilayah pilot project Mampang Prapatan pun lebih intensif mendapatkan sosialisasi, pembekalan dan bimbingan penyelenggaraan program JGC. Secara struktur sosial, masyarakat di Mampang Prapatan pun lebih memiliki keterikatan secara sosial karena didominasi oleh penduduk asli Jakarta yang telah lama tinggal di sana dan mendiami wilayah tersebut sehingga untuk program yang memajukan dan melestarikan wilayahnya masyarakat lebih termotivasi untuk mensukseskannya. Berbeda dengan 75 wilayah Pasarminggu yang masyarakatnya mulai didominasi masyarakat pendatang yang mayoritas dari wilayah Jawa walapun penduduk asli Pasarminggu masih bertahan dan tinggal di sana. Kondisi lingkungan di wilayah Mampang Prapatan pun lebih teratur karena berupa komplek tentara Zeni sehingga lebih mudah untuk melakukan penataan lingkungan dan kondisi masyarakatnya pun lebih mudah digerakkan karena sudah terlebih dahulu membentuk komunitas peduli lingkungan dengan struktur kepengurusan dan agenda kerja yang jelas dan terjadwal.

4.7 Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja atribut Program JGC

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan (Orporate Social Responsibility) Dampaknya Terhadap Citra Perusahaan (Corporate Image) Pada PT. Telkom Tbk, Pusat

2 19 165

Evaluasi Program Jakarta Green And Clean Di Cipinang Melayu Sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility/ Csr Pt. Unilever Indonesia Tbk

1 10 205

Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia

0 8 12

SKRIPSI STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Tentang Program Trash And Fashion Dalam CSR PT.

0 2 18

A. Latar Belakang STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Tentang Program Trash And Fashion Dalam CSR PT. Unilever, Tbk).

1 14 40

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Tentang Program Trash And Fashion Dalam CSR PT. Unilever, Tbk).

24 174 33

PENUTUP STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Tentang Program Trash And Fashion Dalam CSR PT. Unilever, Tbk).

0 2 39

Evaluasi Program Jakarta Green And Clean

1 2 107

analisis SWOT PT UNILEVER INDONESIA TBK

0 0 11

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)

0 0 21