5. Community Volunteering.
Sebuah perusahaan mendukung dan meminta para karyawannya, partner
bisnis, dan
atau anggota
franchise-nya untuk
menyumbangkan waktu, tenaga, dan atau uang mereka untuk mendukung organisasi sosial dan kegiatan sosial. Kegiatan ini dapat
dilakukan oleh perusahaan secara sendiri, atau bekerja sama dengan organisasi non-profit.
6. Socially Responsible Business Practices.
Sebuah perusahaan yang melakukan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial berarti perusahaan tersebut mengadopsi kegiatan
bisnis dan investasi yang mendukung kegiatan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melindungi lingkungan
hidup. Kegiatan ini umumnya dilakukan secara sendiri oleh perusahaan, namun juga dapat dilakukan dengan bekerja sama
dengan organisasi atau pihak lainnya
2.1.2. Konsep Piramida CSR
Gambar 1. Piramida Corporate Social Responsibilty Carroll, 2003 Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol
menjelaskan berbagai tingkatan tanggung jawab perusahaan dalam aktivitasnya. Piramida CSR tersebut antara lain:
1. Tanggung jawab ekonomis: Perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai fondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan
eksistensinya. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai
tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup survive dan berkembang. Ringkasnya, be profitable.
2. Tanggung jawab legal: Hukum adalah aturan mengenai benar dan salah dalam masyarakat. Dalam tujuannya mencari laba, sebuah
perusahaan juga harus bertanggung jawab secara hukum dengan mentaati hukum yang berlaku. Ringkasnya, obey the law.
3. Tanggung jawab etis: perusahaan juga harus bertanggung jawab untuk mempraktekkan hal-hal yang baik dan benar sesuai dengan
nilai-nilai, etika, dan norma-norma kemasyarakatan. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik,
benar, adil dan fair Perusahaan harus menjauhi berbagai tindakan yang merugikan masyarakat. Ringkasnya, be ethical.
4. Tanggung jawab filantropis: Perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Para pemilik dan
pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggungjawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal
dengan istilah non-fiduciary responsibility. Ringkasnya, be a good corporate citizen. Saidi, 2004
2.1.3. Prinsip-prinsip CSR
Prinsip-prinsip CSR marupakan acuan dalam berbagai kegiatan CSR. Prinsip-prinsip CSR yang dikemukanan oleh tokoh penting
perkembangan CSR dan sejumlah Institusi In ternasional berlandaskan pada konsep pembangunan berkelanjutan Sustainability Development
dan tatakelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance. Warhurst dalam Wibisono 2007 mengajukan prinsip-prinsip CSR
sebagai berikut:
a. Prioritas korporat. Mengakui tanggung jawab sosial sebagai
prioritas tertinggi korporat dan penentu utama pembangunan berkelanjutan. Dengan begitu korporat bisa membuat kebijakan,