62
yang terjadi di wilayah Pasarminggu. Hasil uji korelasi Rank Spearman di wilayah Mampang Prapatan menghasilkan nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,812 p 0,05. Nilai probabilitas ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat pendidikan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Nilai korelasi antara kedua variabel tersebut sebesar 0,036 memperkuat fakta bahwa
terdapat hubungan yang sangat lemah dan positif antara kedua variabel. Tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi sering dan sering
sekali dalam program JGC di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan sama-sama didominasi oleh tingkat pendidikan masyarakat
setara SMA. Tingkat pendidikan setaraf SMA dan SMP memang lebih banyak ditemukan pada masyarakat yang berpartisipasi dalam program
JGC. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi di wilayah ini memang tidak banyak.
5. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dan Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Program JGC
Uji korelasi Rank Spearman terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan tingkat partisipasi masyarakat pada program JGC di
wilayah Pasarminggu menghasilkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,003 p 0,05 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat partisipasi masyarakat pada program JGC.
Uji korelasi Rank Spearman juga menghasilkan nilai korelasi antara kedua variabel tersebut sebesar 0,392 yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang lemah dan positif antara kedua variabel. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat maka
semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat pada program JGC. Fakta berbeda ditemukan pada hasil uji korelasi Rank Spearman
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan tingkat partisipasi masyarakat pada program JGC di wilayah Mampang Prapatan. Di
wilayah Mampang Prapatan, nilai probabilitas signifikansi yang dihasilkan pada uji korelasi Rank Spearman sebesar 0,795 p 0,05
63
yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat partisipasi masyarakat pada program
JGC. Nilai korelasi antara kedua variabel tersebut sebesar -0,040 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif
antara kedua variabel.
Tabel 17. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dan Tingkat Partisipasi Masyarakat
Tingkat Partisipasi
Pasarminggu Total
orang Mampang Prapatan
Total orang
1 Juta orang
1-3 Juta
orang 3-5
Juta orang
5 Juta
orang 1 Juta
orang 1-3
Juta orang
3-5 Juta
orang 5
Juta orang
Jarang sekali
5 6
- -
11 1
3 -
3 7
Jarang 3
9 -
- 12
- 7
- 3
10 Sering
2 15
3 2
22 4
12 3
6 25
Sering Sekali
1 7
- 2
10 1
- -
2 3
Total 11
37 3
4 55
6 22
3 14
45
Anggota masyarakat dengan tingkat partisipasi yang tinggi sering dan sering sekali pada program JGC di kedua wilayah ini didominasi
oleh masyarakat dengan tingkat pendapatan antara 1-3 juta. Hasil ini menunjukkan bahwa partisipasi
program JGC didominasi oleh
masyarakat dengan tingkat pendapatan yang terbatas namun masih sesuai dengan UMK Jakarta.
Tingkat pendapatan masyarakat yang berpartisipasi dalam program JGC di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan yang berkisar
antara 1-3 juta dikarenakan jenis pekerjaan yang mereka geluti. Masyarakat di kedua wilayah tersebut lebih banyak berprofesi sebagai
pedagang pasar, pedagang makanan dan minuman, toko kelontong, dan pekerja pengrajin tempe dengan pendapatan yang tidak terlalu tinggi.
6. Hubungan antara Durasi Konsumsi Produk Unilever dan Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Program JGC
Hasil uji korelasi Rank Spearman terhadap hubungan antara durasi konsumsi produk PT. Unilever Indonesia Tbk. dan tingkat partisipasi
masyarakat pada program JGC di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan mengindikasikan fakta yang sama.
64
Uji korelasi Rank Spearman terhadap hubungan antara durasi konsumsi produk PT. Unilever Indonesia Tbk. dan tingkat partisipasi
masyarakat di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan menghasilkan nilai probabilitas signifikansi masing-masing sebesar
0,146 p 0,05 dan 0,739 p 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi konsumsi produk
PT. Unilever Indonesia Tbk. dan tingkat partisipasi masyarakat pada program JGC di kedua wilayah tersebut.
Uji korelasi Rank Spearman di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan juga menghasilkan nilai korelasi antara variabel
durasi konsumsi produk PT. Unilever Indonesia Tbk dan variabel tingkat partisipasi masyarakat yang tidak jauh berbeda. Nilai korelasi antara
kedua variabel di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan masing- masing sebesar 0,198 dan 0,051 yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang sangat lemah dan positif antara kedua variabel di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan.
Tabel 18. Hubungan antara Frekuensi Konsumsi Produk Unilever Indonesia dan Tingkat Partisipasi Masyarakat
Tingkat Partisipasi
Pasarminggu Total
orang Mampang Prapatan
Total orang
1 Tahun
orang 1-3
Tahun orang
3-5 Tahun
orang 5
Tahun orang
1 Tahun
orang 1-3
Tahun orang
3-5 Tahun
orang 5
Tahun orang
Jarang sekali
- 5
2 4
11 -
- 3
4 7
Jarang -
4 8
12 -
1 2
7 10
Sering 1
4 8
9 22
- 3
7 15
25 Sering
Sekali -
- 3
7 10
- -
- 3
3 Total
1 13
13
28
55 -
4 12
29
45
Masyarakat wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan yang berpartisipasi dalam program JGC telah mengenal dan mengetahui PT.
Unilever Indonesia, Tbk. Sebagian besar anggota masyarakat tersebut juga telah lama mengenal dan menggunakan produk-produk milik
perusahaan. selama lebih dari 5 tahun. Hal ini menandakan partisipasi masyarakat dalam program JGC didominasi oleh masyarakat yang sangat
loyal dan setia terhadap produk PT. Unilever Indonesia, Tbk.
65
Walaupun tingkat partisipasi masyarakat Pasarminggu dan Mampang Prapatan dalam program JGC didominasi oleh konsumen yang
telah menggunakan produk perusahaan sejak lama, namun program ini tidak dikhususkan hanya untuk pengguna produk Unilever yang loyal.
Program JGC murni ditujukan untuk perbaikan kondisi masyarakat dan lingkungan.
Mayoritas partisipan program JGC di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan telah sangat mengenal dan sangat loyal
mengkonsumsi produk-produk unggulan Unilever yang telah lama populer di Indonesia sejak Unilever beroperasi di Indonesia seperti Sabun
dan Shampoo Lifebuoy, serta Pepsodent. Kecap Bango, margarin Blueband, teh Sariwangi, shampoo Sunsilk
dan Clear, Molto, Pembersih Rinso, Superpell dan Sunlight, Buavita, dan penyedap Royco merupakan produk-produk Unilever yang telah dikenal
dan dipakai oleh masyarakat di wilayah Pasarminggu dan Mampang Prapatan. Produk unilever yang dinilai kurang populer, tidak terlalu
dikenal dan jarang dikonsumsi masyarakat Mampang Prapatan dan Pasarminggu adalah Pasta gigi Close Up, Ponds, Dove, Taro, Citra, surf,
Vaseline, Domestos, Axe, Rexona, Lux, Lipton, Gogo, dan Es Krim.
Tabel 19. Hubungan Karakteristik Internal Masyarakat dengan Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Program JGC
Partisipasi Tahap
Pelaksanaan Karakteristik Internal Masyarakat
Jenis Kelamin
Status Warga
Usia Tingkat
Pendidikan Tingkat
Pendapatan Durasi
Konsumsi Produk
Wilayah Pasarminggu
Dominasi Partisipan
Perempuan Warga
Asli 41-50
Tahun SMA
1-3 Juta
Lebih dari 5 Tahun
Asymp. Sig Korelasi
0,339 0,04
0,004 0,383
0,635 0,065
0,003 0,392
0,146 0,198
Keterangan Hubungan
Tidak signifikan
Signifikan Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan Tidak
Signifikan Korelasi
- -
Positif Positif
Positif Positif
Wilayah Mampang Prapatan
Dominasi Partisipan
Perempuan Warga
Asli 31-40
Tahun SMA
1-3 Juta
Lebih dari 5 Tahun
Asymp. Sig Korelasi
0,294 0,643
0,730 0,053
0,812 0,036
0,795 -0,040
0,739 0,051
Keterangan Hubungan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Tidak signifikan Tidak
signifikan Korelasi
- -
Positif Positif
negatif Positif
66
4.6. Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Program JGC