Untuk mengetahui proses pembelajaran memiliki kadar keaktifan yang tinggi, sedang atau lemah dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam
pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajatan maupun dalam mengevaluasi pembelajaran. Semakin siswa terlibat dalam
ketiga aspek tersebut, maka kadar keaktifan siswa semakin tinggi.
. a. Kadar keaktifan siswa dilihat dari proses perencanaan
1.1 Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan motivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kegiatan pembelajaran.
1.2 Adanya keterlibatan siswa dalam meyusun rancangan pembelajaran.
1.3 Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber
belajar yang diperlukan. 1.4
Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.
b. Kadar keaktifan siswa dilihat dari proses pembelajaran
1.1 Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun
intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian serta motivasi siswa untuk menyelesaikan setiap
tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
1.2 Siswa belajar secara langsung experiental learning. Dalam proses
pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan,
melakukan sendiri dan lain sebagainya. Demikian juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok.
1.3 Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif. 1.4
Keterlibatan siswa dalam memanfaatkan setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.
1.5 Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab
dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung.
1.6 Terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa
atau antara guru dan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya, pembelajaran atau
proses tanya jawab tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu.
c. Kadar keaktifan siswa dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajaran
1.1 Adanya keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil
pembelajaran yang telah dilakukannya. 1.2
Keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas yang harus dikerjakannya.
1.3 Kemauan siswa untuk menyusun laporan baik tertulis maupun secara
lisan berkenaan hasil belajar yang diperolehnya.
22
Selanjutnya, Yuhdi Munadi 2011 mengemukakan ciri-ciri pokok pembelajaran aktif, antara lain adalah:
a. Interaktif yang ditandai dengan adanya dialog antara siswa dengan siswa
dan dialog antara siswa dengan guru dan bisanya memanfaatkan sumber- sumber belajar yang bervariasi media pembelajaran.
b. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dengan sikap berikut:
1.1 Mendorong setiap siswa untuk ikut aktif memberi pendapat
1.2 Mendorong setiap siswa untuk ikut berbuat
1.3 Mendorong setiap siswa utuk ikut aktif mencari sumber
c. Menantang, yakni ditandai dengan sikap sebagai berikut:
1.1 Mendorong kompetensi antar siswa
1.2 Mengundang siswa untuk terlibat penuh
1.3 Membangkitkan gairah belajar siswa.
23
Selanjutnya, secara khusus Wina Sanjaya mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bertujuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna, artinya siswa
tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
b. Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, artinya melalui
keaktifan siswa diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
24
4. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Mengutip pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang dikemukakan oleh Ali Imran Udin dalam Abu Ahmadi menyatakan bahwa
“Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar dan menengah ”.
25
Sedangkan, Abu Ahmadi sendiri menyatakan bahwa
“Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang studi yang
22
Ibid.
23
Yudhi Munadi, Pembelajarn Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, Cet.2, h.33
24
Op.cit., h.138