DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembelajaran kooperatif vs pembelajaran konvensional 10
Tabel 2.2 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif 15
Tabel 2.3 Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS kelas IV 25
Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi siswa 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar obsrvasi guru 48
Tabel 4.1 Keaktifan siswa pra siklus 63
Tabel 4.2 Keaktifan siswa siklus I 64
Tabel 4.3 Keaktifan siswa siklus II 66
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran pra siklus 67 Diagram 4.2 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I
68 Diagram 4.3 Persentase perbandingan keaktifan siswa pada kegiatan
69 pembelajaran pra siklus dengan siklus I
Diagram 4.4 Persentase keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II 70 Diagram 4.5 Persentase perbandingan keaktifan siswa pada kegiatan
71 pembelajaran siklus I dengan siklus II
Diagram 4.6 Persentase perbandingan keaktifan siswa pada kegiatan 72
pembelajaran pra siklus, siklus I dengan siklus II
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam meraih masa depan yang gemilang. Berbicara tentang proses pendidikan, sudah tentu tak terpisahkan
dengan upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang
memiliki kemampuan melaksanakan perannya di masa yang akan datang. Untuk menjadi manusia yang berkualitas harus melalui proses pendidikan
yang berkualitas pula, karena kualitas pendidikan yang dimiliki seseorang akan menentukan kualitas hidupnya di masa yang akan datang. Dengan
demikian, untuk memiliki kemampuan melaksanakan peran di masa yang akan datang harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan
dengan proses pembelajaran. Namun, kegiatan pembelajaran tidak akan terjadi apabila hanya ada pendidik dan pendidikan juga tidak akan terjadi
apabila hanya ada peserta didik. Pendidik dan peserta didik merupakan satu kesatuan yang menjadi faktor utama terjadinya proses pembelajaran, karena
pada hakekatnya kegiatan pembelajaran merupakan proses timbal balik antara pendidik dan peserta didik dalam satuan pembelajaran. Sedangkan menurut
Oemar Hamalik, unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah peserta didik, suatu tujuan dan prosedur untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam hal ini, pendidik tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat dialihkan kepada media sebagai pengganti.
1
Dengan demikian, berhasil tidaknya tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa, dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran peran guru sangatlah menentukan dalam dunia pendidikan. Untuk menjadi seorang guru
yang profesional bukanlah hal yang mudah dan tidak pula diperoleh dari proses yang singkat. Untuk itu, kegiatan pembelajaran akan berjalan baik
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta:Bumi Aksara, 1999 Cet. 2 h. 66