36
1.2.2 Guru memberi stimulus pertanyaan yang mengarah pada materi agar siswa terdorong untuk mengemukakan dugaan
sementara berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 1.2.3 Guru memperkenalkan siswa pada strategi pembelajaran
kooperatif tipe Index Card Match melalui penjelasan terhadap prosedur pelaksanaan pembelajaran tersebut.
1.2.4 Guru membagikan kartu indeks berupa kartu soal atau kartu jawaban kepada masing-masing siswa.
1.2.5 Guru berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan permainan kartu.
1.2.6 Siswa yang memegang kartu soal mencari jawaban terhadap kartu dimilikinya dengan cara membacakan pertanyaan
kemudian menantang teman sekelas yang memegang kartu jawaban tersebut untuk membacakan jawabannya.
1.2.7 Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu duduk berkelompok sambil menunggu siswa yang lainnya
mendapatkan kelompoknya. 1.2.8 Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil bermain
kartunya dengan
membacakan kartu
pertanyaan sekaligus jawabannya kepada kelompok lain. Sedangkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
memberikan tanggapannya 1.2.9 Setelah permainan kartu Index Card Match selesai, guru
meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya.
1.3 Kegiatan akhir
1.3.1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengajukan argumen yang dimiliknya.
1.3.2 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami.
1.3.3 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
37
1.3.4 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya yakni
mengidentifikasi penyebab terjadinya permasalahan sosial.
c. Tahap pelaksanaan pertemuan kedua
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Namun,
pelaksanaan ini bersifat fleksibel artinya dapat dikondisikan sesuai kebutuhan pengajaran yang berlangsung. Adapun pihak yang menjadi
pelaksana tindakan dalam kegiatan pembelajaran adalah guru kelas. Sedangkan peneliti berada pada tempat dimana data dapat dilihat dan
dicermati sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi pada waktu penelitian yaitu di dalam kelas, selanjutnya peneliti mengamati keaktifan siswa
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui seberapa besar
strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan keaktifan
siswa yang dimaksud dalam penelitian ini berupa keaktifan berinteraksi dengan guru, keaktifan siswa berinteraksi siswa lain serta keaktifan
terhadap materi pembelajaran. Adapun dalam pelaksanaannya, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir yang masing-masing kegiatan akan diuraikan sebagai berikut:
1.1 Kegiatan awal
1.1.1 Guru mengkondisikan kelas berupa kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran.
1.1.2 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sebelum belajar serta mengisi
daftar hadir siswa. 1.1.3 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang
dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
38
1.2 Kegiatan inti
1.2.1 Guru mengulas sedikit materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya agar siswa siap menerima materi
selanjutnya yang masih berkaitan, kemudian memberikan stimulus pertanyaan yang mengarah pada materi agar siswa
terdorong untuk mengemukakan dugaan sementara berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
1.2.2 Guru menjelaskan secara kontekstual materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai penyebab terjadinya
permasalahan sosial. 1.2.3 Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai prosedur
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match.
1.2.4 Guru membagikan kartu indeks berupa kartu soal atau kartu jawaban kepada masing-masing siswa.
1.2.5 Guru berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan permainan kartu.
1.2.6 Siswa yang memegang kartu soal mencari jawaban terhadap kartu dimilikinya dengan cara membacakan pertanyaan
kemudian menantang teman sekelas yang memegang kartu jawaban tersebut untuk membacakan jawabannya.
1.2.7 Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu duduk berkelompok sambil menunggu siswa yang lainnya
mendapatkan kelompoknya. 1.2.8 Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil bermain
kartunya dengan
membacakan kartu
pertanyaan sekaligus jawabannya kepada kelompok lain. Sedangkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
memberikan tanggapannya 1.2.9 Setelah permainan kartu Index Card Match selesai, guru
meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya.
39
1.3 Kegiatan akhir
1.3.1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengajukan argumen yang dimiliknya.
1.3.2 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami.
1.3.3 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
1.3.4 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya yakni
mengidentifikasi penyebab terjadinya permasalahan sosial.
d. Tahap analisis Pada tahap ini, peneliti dan guru kelas melakukan analisis hasil
pengamatan terhadap seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran berupa: 1.1
Seberapa aktif siswa melakukan proses pembelajaran setelah dilakukan tindakan siklus I
1.2 Seberapa besar penurunan siswa yang tidak aktif pada proses
pembelajaran setelah tindakan siklus I 1.3
Seberapa besar penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu merangsang siswa untuk berperan aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Tahap refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan untuk melihat apa yang sudah dihasilkan atau apa yang
belum dihasilkan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I yang
telah terekam
dalam lembar
observasi kemudian
membandingkannya dengan kegiatan pra siklus. Refleksi tersebut dilakukan sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai tujuan penelitian yaitu meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila hasil analisis siklus I sudah menunjukan
40
indikator keaktifan siswa, maka penelitian dihentikan. Adapun indikator keaktifan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa
keaktifan berinteraksi dengan guru, keaktifan berinteraksi dengan siswa lain serta keaktifan terhadap materi pembelajaran. Tetapi apabila
indikator keaktifan siswa tersebut belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya, peneliti dengan guru kelas
melakukan diskusi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran Index Card Match terhadap keaktifan siswa. Hasil diskusi tersebut digunakan
untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.
4. Kegiatan penelitian siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada siklus II, peneliti dan guru kelas akan berusaha lebih optimal dalam menerapkan prosedur pembelajaran sehingga pada siklus II dapat
menunjukkan indikator keberhasilan penelitian yaitu meningkatnya keaktifan siswa melalui pengggunaan strategi pembelajaran kooperatif
tipe index card match. Kegiatan perencanaan dimulai dengan kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP selama 2 kali
pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Kandungan yang tertuang dalam RPP sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match
dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian
siklus II yaitu pada pertemuan pertama mengenai dampak terjadinya permasalahan sosial dan pertemuan kedua mengenai cara mencegah
terjadinya permasalahan sosial. Materi tersebut sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum KTSP.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan perlengkapan pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan dalam strategi pembelajaran index card match
yang terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban.
41
b. Tahap pelaksanaan pertemuan pertama
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Namun,
pelaksanaan ini bersifat fleksibel artinya dapat dikondisikan sesuai kebutuhan pengajaran yang berlangsung. Adapun pihak yang menjadi
pelaksana tindakan dalam kegiatan pembelajaran adalah guru kelas. Sedangkan peneliti berada pada tempat dimana data dapat dilihat dan
dicermati sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi pada waktu penelitian yaitu di dalam kelas, selanjutnya peneliti mengamati keaktifan siswa
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui seberapa besar
strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang masing-masing kegiatan akan diuraikan sebagai berikut:
1.1 Kegiatan awal
1.1.1 Guru mengkondisikan kelas berupa kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran.
1.1.2 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sebelum belajar serta mengisi
daftar hadir siswa. 1.1.3 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang
dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
1.2 Kegiatan inti
1.2.1 Guru mengulas sedikit materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya agar siswa siap menerima materi
selanjutnya yang masih berkaitan, kemudian memberikan stimulus pertanyaan yang mengarah pada materi agar siswa
terdorong untuk mengemukakan dugaan sementara berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
42
1.2.2 Guru menjelaskan secara kontekstual materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai dampak terjadinya
permasalahan sosial. 1.2.3 Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai prosedur
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match.
1.2.4 Guru membagikan kartu indeks berupa kartu soal atau kartu jawaban kepada masing-masing siswa.
1.2.5 Guru berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan permainan kartu.
1.2.6 Siswa yang memegang kartu soal mencari jawaban terhadap kartu dimilikinya dengan cara membacakan pertanyaan
kemudian menantang teman sekelas yang memegang kartu jawaban tersebut untuk membacakan jawabannya.
1.2.7 Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu duduk berkelompok sambil menunggu siswa yang lainnya
mendapatkan kelompoknya. 1.2.8 Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil bermain
kartunya dengan
membacakan kartu
pertanyaan sekaligus jawabannya kepada kelompok lain. Sedangkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
memberikan tanggapannya 1.2.9 Setelah permainan kartu Index Card Match selesai, guru
meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya.
1.3 Kegiatan akhir
1.3.1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengajukan argumen yang dimiliknya.
1.3.2 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami.
1.3.3 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
43
1.3.4 Guru menjelaskan kepada siswa mengenai rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yakni cara
mencegah terjadinya permasalahan sosial.
c. Tahap pelaksanaan pertemuan kedua
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ádalah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Namun,
pelaksanaan ini bersifat fleksibel artinya dapat dikondisikan sesuai kebutuhan pengajaran yang berlangsung. Adapun pihak yang menjadi
pelaksana tindakan dalam kegiatan pembelajaran adalah guru kelas. Sedangkan peneliti berada pada tempat dimana data dapat dilihat dan
dicermati sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi pada waktu penelitian yaitu di dalam kelas, selanjutnya peneliti mengamati keaktifan siswa
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui seberapa besar
strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang masing-masing kegiatan akan diuraikan sebagai berikut:
1.1 Kegiatan awal
1.1.1 Guru mengkondisikan kelas berupa kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran.
1.1.2 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sebelum belajar serta mengisi
daftar hadir siswa. 1.1.3 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang
dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
1.2 Kegiatan inti
1.2.1 Guru mengulas sedikit materi yang disampaikan pada petemuan sebelumnya agar siswa siap menerima materi
44
selanjutnya yang masih berkaitan, kemudian memberikan stimulus pertanyaan yang mengarah pada materi agar siswa
terdorong untuk mengemukakan dugaan sementara berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
1.2.2 Guru menjelaskan secara kontekstual materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai cara mencegah
terjadinya permasalahan sosial. 1.2.3 Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai prosedur
dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match.
1.2.4 Guru membagikan kartu indeks berupa kartu soal atau kartu jawaban kepada masing-masing siswa.
1.2.5 Guru berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan permainan kartu.
1.2.6 Siswa yang memegang kartu soal mencari jawaban terhadap kartu dimilikinya dengan cara membacakan pertanyaan
kemudian menantang teman sekelas yang memegang kartu jawaban tersebut untuk membacakan jawabannya.
1.2.7 Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu duduk berkelompok sambil menunggu siswa yang lainnya
mendapatkan kelompoknya. 1.2.8 Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil bermain
kartunya dengan
membacakan kartu
pertanyaan sekaligus jawabannya kepada kelompok lain. Sedangkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
memberikan tanggapannya 1.2.9 Setelah permainan kartu Index Card Match selesai, guru
meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya.
1.3 Kegiatan akhir
1.3.1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengajukan argumen yang dimiliknya.
45
1.3.2 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami.
1.3.3 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
d. Tahap analisis Pada tahap ini, peneliti dan guru kelas melakukan analisis hasil
pengamatan terhadap seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran berupa: 1.4
Seberapa aktif siswa melakukan proses pembelajaran setelah dilakukan tindakan siklus II.
1.5 Seberapa besar penurunan siswa yang tidak aktif pada proses
pembelajaran setelah tindakan siklus II. 1.6
Seberapa besar penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu merangsang siswa untuk berperan aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Tahap refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan untuk melihat apa yang sudah dihasilkan atau apa
yang belum dihasilkan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II yang telah terekam dalam lembar observasi kemudian
membandingkannya dengan kegiatan pra siklus dan dengan kegiatan siklus I. Refleksi tersebut dilakukan sebagai pengamatan akan
keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila
hasil analisis siklus II sudah menunjukan indikator keaktifan siswa, maka penelitian dihentikan. Adapun indikator keaktifan siswa yang
dimaksudkan dalam penelitian ini berupa keaktifan berinteraksi dengan guru, keaktifan berinteraksi dengan siswa lain serta keaktifan terhadap
materi pembelajaran. Tetapi apabila indikator keaktifan siswa tersebut
belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
46
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas PTK berupa penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI fathurrachman pada pelajaran IPS. Peningkatan keaktifan tersebut ditunjukan dengan adanya kenaikan taraf
keaktifan siswa pada setiap siklusnya. Keaktifan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa keaktifan siswa berinteraksi dengan guru, keaktifan
siswa berinteraksi siswa lain serta keaktifan terhadap materi pembelajaran.
G. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam melakukan penerapan strategi
pembelajaran kooperatif tipe index card match. Muhammad Idrus mengatakan bahwa
“data kualitatif merujuk pada data kualitas objek penelitian, yaitu ukuran data berupa nonangka tetapi berupa satuan kualitas misalnya istimewa, baik,
buruk, tinggi, rendah, sedang, atau juga serangkaian informasi verbal dan nonverbal yang disampaikan informan kepada peneliti untuk menjelaskan
perilaku ataupun peristiwa yang sedang menjadi fokus penelitian”.
6
Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa dan guru kelas IV MI
Fathurrachman, semester II tahun pelajaran 20132014.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal teknik pengumpulan data, Sugiyono menjelaskan bahwa “teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari peneitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memen
uhi standar data yang ditetapkan”.
7
Untuk itu, teknik pengumpulan data yang gunakan dalam penelitian ini adalah teknik non tes berupa observasi,
karena kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan bagian
6
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta:2009, h. 84
47
yang tidak terpisahkan dari tindakan di setiap siklusnya. Observasi dilakukan untuk mengamati kinerja guru serta mengamati keaktifan siswa melalui
penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match dalam kegiatan pembelajaran. Dengan observasi, peneliti dapat secara langsung
melihat objek yang diteliti tanpa melalui perantara yang mungkin bisa melebihkan atau mengurangi data sebenarnya.
Menurut Wina Sanjaya, “observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan
mencatatnya dengan alat observasi tetang hal-hal yang akan diamati atau diteliti
”.
8
Sedangkan Muhammad Idrus mengemukakan bahwa, “observasi merupakan aktifitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”.
9
Selanjutnya, Sugiono menegaskan bahwa “observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan
kuesioner selalui berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-
objek alam yang lain”.
10
I. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena yang akan diteliti sehingga dalam penelitian harus ada alat ukur yang baik. Alat
ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kinerja guru dan
lembar observasi keaktifan siswa dalam pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh
peneliti sebagai pengamat pembelajaran. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Berikut ini merupakan
kisi-kisi instrumen penggumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung:Alfabeta, 2010, Cet. 11, h. 224
8
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, h.86
9
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta:2009, h. 101
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung:Alfabeta, 2010, Cet. 11, h. 145
48
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
No. Aspek
Jumlah butir
1. Keaktifan siswa berinteraksi dengan guru
6 2.
Keaktifan siswa berinteraksi dengan siswa lain 7
3. Keaktifan siswa terhadap materi pelajaran
2
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No. Aspek
Jumlah butir
1. Kinerja guru pada kegiatan pembuka
7 2.
Kinerja guru pada kegiatan inti 10
3. Kinerja guru pada kegiatan penutup
4
J. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam pengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS.
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dengan demikian,
penelitian ini mengacu pada indikator ketercapaian proses pembelajaran terhadap penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match
dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa keaktifan siswa
berinteraksi dengan guru, keaktifan siswa berinteraksi siswa lain serta keaktifan terhadap materi pembelajaran. Strategi pembelajaran kooperatif tipe
index card match dapat dinyatakan efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa apabila porsentase keaktifan siswa dalam pembelajaran seb
esar ≥80.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis data merupakan proses menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan. Dalam hal ini, Nasution dalam Sugiono
49
menjelaskan bahwa “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian”.
11
Selanjutnya dalam membahas analisis data dalam penelitian kuantitatif, Miles and Huberman dalam Sugiono mengemukakan bahwa,
“aktifitas dalam analisis data kuantitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification
.”
12
Selanjutnya, Miles dan Huberman dalam Muhammad Idrus menambahkan bahwa,
“ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam
bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis”.
13
11
Sugiono, Metode Penelitianp Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 11, h. 245
12
Ibid., h.59
13
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta:2009, h. 148