Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung”.

B. Identifikasi Masalah

Melalui latar belakang di atas peneliti mengidentifikasi masalah- masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas IV MIN Parung sebagai berikut: 1. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari, 2. Pembelajaran matematika membosankan, 3. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru merupakan pendekatan konvensional, 4. Siswa dijadikan sebagai penerima informasi secara pasif, 5. Seluruh aktivitas siswa masih rendah, 6. Siswa kurang memahami konsep matematika, 7. Siswa kurang termotivasi untuk belajar, 8. Siswa ketakutan jika diperintahkan untuk maju ke depan

C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas pembahasan, maka peneliti berusaha memberikan batasan sesuai dengan judul, yaitu sebagai berikut: 1. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching Learning yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang meiliki tujuh prinsip konponen yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran yaitu: Konstruktivisme, Menemukan, Bertanya, Masyarakat Belajar, Pemodelan, Refleksi, dan Penilaian yang Sebenarnya. 2. Aktivitas belajar yang diamati adalah jenis-jenis aktivitas belajar berdasarkan teori Paul D. Dierich. Peneliti membatasi pada empat jenis aktivitas belajar yaitu: a. Visual activities; memperhatikan penjelasan guru atau teman b. Oral activities; menjelaskan, bertanya dan mengajukan pendapat 6 c. Emosional activitiesi; minatantusiasme dan perasaan senang d. Writing activities, menulis

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa? 2. Apakah respon siswa ketika diterapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning? 3. Apakah dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Laerning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauhmana penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV MIN Parung 2. Untuk mengetahui resposn siswa setelah diterapkan pendekatan Contextual Teaching Learning 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan Contextual Teaching Learning

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada para guru, siswa, sekolah dan pembaca untuk: 1. Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, 2. Dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk mempelajari matematika, 7 3. Dapat menjadi alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pengajaran di kelas, 4. Untuk menambah khazanah hasil penelitian tentang upaya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, dan membuka kemungkinan untuk dilakukan penelitian tindakan lebih lanjut tentang permasalahan sejenis, 5. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. 8

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR

DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik 1. Aktivitas Belajar Matematika a. Pengertian Aktivitas Belajar Belajar merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan peradaban manusia. Sebagai makhluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia selalu memikirkan dan berusaha untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah. Sehingga setiap manusia berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan hidup dan mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut, manusia memerlukan perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut dapat diperoleh berdasarkan pemikiran dan pengalaman pribadi atau melalui interaksi sosial dengan orang lain. Proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku pada manusia disebut belajar. Belajar pada hakekatnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar adalah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan baik secara formal, informal, dan non formal yang dapat merubah pengetahuan yang telah diketahui dengan pengetahuan yang akan diperoleh dari hasil belajar yang bersifat dinamis. Banyak ahli pendidikan yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian belajar. Menurut Oemar Hamalik “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami ”. 1 Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Morgan dalam buku Introduction to Psychology, ia 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet.ke-2, h.27. 9 berpendapat “belajar adalah setiap perubahan yang menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman ”. 2 Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan pada individu melalui suatu pengalaman atau kegiatan. Belajar bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan yang ada di luar sana sesuatu yang belum diketahui, tetapi belajar lebih pada bagaimana seseorang memproses dan menginterpretasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Belajar merupakan hasil interaksi seseorang dengan lingkungan sekitar, interaksi tersebut dapat diartikan sebagai aktivitas. Aktivitas artinya “keaktifan, kegiatan, kesibukan, pekerjaan”. Segala kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. 3 Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku dengan suatu kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran akan menimbulkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya Pedagogik 1980 yaitu bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar. 4 Beberapa pandangan mengenai konsep aktivitas belajar antara lain: 1 Siswa adalah suatu organisme yang hidup, didalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang. 2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet. Ke-21, h.84. 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 31. 4 Cabang PGRI Banjarsari, Belajar dan Pembelajaran, online: http:pgribanjarsari.wordpress.com201004, 2010 diakses 21 maret 2014. .

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar

0 15 174

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) YANG BERORIENTASI PADA LIFE SKILL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 18 107

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD N 030429 JAMBU T.A 2015/2016.

0 2 24

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan Memanfaatkan Media Televisi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV S

0 0 15

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA.

0 1 25

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

0 0 11

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Pekanbaru

0 0 12