Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

40 waktu yang sama peneliti menyampaikan jadwal dimulainya penelitian tindakan kelas. Pada hari Selasa, 2 April 2013 peneliti kembali datang ke sekolah untuk mewawancarai kegiatan belajar mengajar matematika di kelas yang beliau pegang, dan memberikan angket sebelum peneliti sebar setelah melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II, ketika memberikan angket terdapat beberapa kesulitan memahami kata-kata dalam angket yang peneliti gunakan, peneliti membimbing siswa untuk menjawab angket secara jujur dan sesuai dengan pengalamannya, di hari yang sama peneliti mensosialisasikan penelitian tindakan kelas yang ingin peneliti lakukanpada materi bangun ruang sederhana.

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pemebalajaran setiap siklus, peneliti juga membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu angket dalam bentuk skala likert, lembar observasi aktivitas belajar siswa, soal-soal untuk latihan, dan Lembar Kerja Siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat dan didiskusikan bersama guru kolaborator agar rencana pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di MIN Parung terlampir. Angket dibuat untuk mengetahui respon aktivitas belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk memonitor aktivitas belajar siswa. Lembar latihan soal dibuat untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Lembar Kerja Siswa dibuat sendiri oleh peneliti sebagai alat bantu proses pembelajaran yang di dalamnya mencakup beberapa komponen CTL.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam empat kali pertemuandengan alokasi waktu 2x35 menit pada setiap pertemuan.Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya terlampir. 41 1 PertemuanPertama, Kamis 4 April 2013 Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit atau dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.10 WIB, pada pokok bahasan bangun ruang sederhana yaitu kubus dan balok. Kegiatan ini diawali dengan membaca basmalah dan apersepsi terlebih dahulu. Guru mata pelajaran hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatatat pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah utama yang dilakukan guru adalah mengenalkan istilah sisi, rusuk dan sudut kepada siswa dengan menggunakan media kardus, pada langkah ini masih ada siswa yang terlihat kebingungan dengan istilah-istilah yang dijelaskan, secara berulang guru mengenalkannya, setelah siswa cukup memahami istilah tersebut guru memberikan LKS yang dikerjakan secara berkelompok antara teman sebangku, dengan perintah mencari lima benda yang berbentuk kubus dan balok, lalu mengamati dan menentukan sifat-sifatnya. Dalam prosesnya banyak siswa yang bertanya mengenai perintah yang tertera dalam LKS, ada juga siswa yang masih butuh bimbingan untuk menyelesaikannya, dan ada beberapa siswa yang sudah mengerti dengan perintah yang tertera dalam LKS tersebut. 42 Gambar 4.1 Siswa sedang mengamati kardus yang berbentuk kubus dan balok Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS, guru memerintahkan satu kelompok untuk maju ke depan dan membahas hasil kelompoknya, saat itu guru memerintahkannya dengan cara bernyanyi bersama sambil mengoper bola kertas, ketika guru berhenti bernyanyi dan berhenti pula mengoper bolanya, kemudian siswa yang mendapatkan operan bola kertas tersebut ia berhak maju bersama kelompoknya untuk menjelaskan hasil kelompok. Langkah selanjutnya yaitu guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya namun tidak ada satupun yang bertanya, kemudian guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuat pertanyaan tertulis lalu diungkapkan, hal inipun sama tidak ada yang mau membuat pertanyaan, karna waktu belajar telah habis latihan soal pertama dijadikan PR, dan siswa diberikan perintah untuk membuat catatan refleksi yang mengacu pada pertanyaan berikut: a Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? b Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? c Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut? Kemudian siswa diperintahkan untuk membawa benda-benda yang berbentuk kerucut, tabung dan bola pada pertemuan esok, dan 43 berakhirlah pelajaran pada pertemuan pertama dengan membaca surah al- „ashr. Pada pertemuan pertama ini, siswa masih pasif mungkin karna belum biasa diajar dengan guru lain kecuali dengan guru matematikanya sendiri, kedua siswa tergesa-gesa dalam mengikuti proses pembelajaran dan ingin segera pulang karena memang cuaca pada hari pertama mendung. 2 Pertemuan Kedua, Jum’at 5 April 2013 Pertemuan kedua berlangsung 2x35 menit atau 2 jam pelajaran yang dimulai pukul 13.30 sampai 14.40. Pada pertemuan ini siswa sudah membawa benda-benda yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar, lalu memulai pembelajaran dengan membaca basmalah, peneliti awali dengan menanyakan kabar siswa dengan antusias siswa menjawabnya, kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran kemarin. Secara bersama guru dan siswa memeriksa latihan soal yang dikerjakan di rumah dengan cara ditukar bersama teman sebangku, untuk menjawab soal guru menggunakan kertas yang dibentuk menjadi bola kecil lalu dilempar dan siswa yang mendapatkan lemparan bola kertas tersebut maka ia maju ke depan dan menjawab soal PR, pada saat ini sebagian siswa ada yang senang, ada juga yang terlihat tegang, dan siswa yang mendapatkan lemparan bola kertas tersebut maju ke depan untuk menjawab soal yang ditentukan. Gambar 4.2 Siswa sedang menjawab PR

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Anwar

0 15 174

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) YANG BERORIENTASI PADA LIFE SKILL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 18 107

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD N 030429 JAMBU T.A 2015/2016.

0 2 24

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan Memanfaatkan Media Televisi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV S

0 0 15

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA.

0 1 25

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

0 0 11

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Pekanbaru

0 0 12