494
b. Klik
kemudian
c. Klik
kemudian
d. Klik
kemudian
klik kemudian
495
e. Klik kemudian
f. Klik
untuk mencari element
2×
g. Klik kemudian
496
h. Klik
kemudian
i. Klik
kemudian
497
Klik kemudian klik
j. Klik
k. Klik
498
l. Klik
499
m. Klik
n. Klik
500
o. Klik
p. Klik
Kemudian
3×
501
q. Klik
r. Klik untuk memilih pahat yang digunakan
3×
s. Klik kemudian
4×
502
t. Klik kemudian
4×
u. Klik kemudian
4×
Klik Untuk melihat simulasi 3D
503
v. Klik
w. Klik
504
x. Klik
y. Klik pada kolom name ketik MENTERI
2×
505
z. Klik kemudian pilih
F1 3D View untuk melihat gambar 3 D F2 Simulate all untuk melihat simulasi keseluruhan
aa. Klik
bb. Klik NC Program kemudian
506
cc. Klik MENTERI. CNC Job Sheet
aa. Klik untuk melihat NC Program tiap Blocknya
507
bb. Hasil konversi pemrograman secara lengkap sebagai berikut.
508
509 2.11 Soal Formatif
2.11.1 Soal-Soal
a. Sebutkan dan Jelaskan pemrograman pada mesin CNC?
b. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan potong
pembubutan? c.
Bagaimana langkah-langkah mengoperasikan mesin CNC EMCO TU 2A?
510 2.11.2 Kunci Jawaban
a. Pemrograman mesin CNC sebagai berikut.
1 Pemrograman Absolut Mutlak Pemrograman absolut adalah pemrograman yang dalam
menentukan titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam benda kerja selalu
berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi benda kerja, letak titik nol sendiri ditentukan
berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuat. Kelebihan dari sistem ini bila terjadi kesalahan
pemrograman hanya berdampak pada titik yang ber- sangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.
2 Pemrograman Relatif inkremental Pemrograman yang pengukuran lintasannya selalu
mengacu pada titik akhir dari suatu pengukuran. Titik akhir suatu lintasan merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan
berikutnya. Sistem pemrograman inkremental dikenal juga dengan sistem pemrograman berantai atau relative coordinat.
Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik pemberhentian terakhir alat
potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem pemrograman ini bila terjadi kesalahan dalam
penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan semakin besar.
3 Pemrograman Polar Pemrograman polar terdiri dari polar absolut yang
mengacu pada panjang lintasan dan besarnya sudut; polar inkremental mengacu pada panjang lintasan dan besarnya
perubahan sudut.
b. Faktor yang mempengaruhi kecepatan potong pembubutan
adalah bahan, jenis alat potong, kecepatan penyayatanasutan, dan kedalaman penyayatan.
c. Langkah-langkah mengoperasikan mesin CNC EMCO TU 2A,
antara lain: 1 Mempersiapkan program
2 Pemasukan program •
Pindahkan pengendali manual ke pelayanan CNC dengan menekan tombol HC.