347 Contoh:
Jika kita akan membentuk suatu benda segi 7 beraturan. Karena angka 7 adalah bilangan prima maka hal ini tidak dapat dibagi langsung, melainkan
harus menggunakan bantuan plat pembagi. Yang mana penghitungan putaran engkolnya dapat dihitung dengan rumus:
Nc =
i z
=
40 7
= 5
5 7
= 5
15 21
Keterangan: i = ratio
z = jumlah sisi
Dengan demikian, untuk membentuk benda tersebut tiap satu permukaan harus diputar 5 putaran tambah 15 lubang pada sektor 21.
2.7 Penggunaan Rotary Table
Rotary table adalah suatu alat yang digunakan untuk membagi jarak suatu bentuk benda dalam satuan derajat sampai ketelitian detik.
Contoh:
Bila kita membuat suatu sprocket dengan jumlah gigi 27, jarak antara gigi yang satu dengan sebelahnya adalah:
Nc =
360 q
z
=
360 27
q
= 13°1958,8” Jadi, jarak antara gigi yang satu dengan yang sebelahnya membentuk sudut
13° 19’ 58,8”. 2.8 Kecepatan Potong Cutting Speed CS
Yang dimaksud dengan kecepatan potong CS adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan
panjangwaktu mmenit atau feetmenit.
Pada gerak putar seperti mesin frais, kecepatan potong CS adalah keliling kali putaran atau
SSSSS . d . n; di mana SSSSS adalah nilai konstansta
22 7
= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan milimeter dan n adalah
kecepatan putaran pisau dalam satuan utaranmenit rpm. Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan
secara baku Tabel 6, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesinpisau. Dengan demikian, rumus untuk
menghitung putaran menjadi:
n =
Cs . d
S
. . . rpm
348
Karena satuan Cs dalam metermenit sedangkan satuan diameter pisau benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi:
n =
1.000 Cs . d
S
rpm
Contoh:
Akan mengefrais dengan pisau HHS berdiameter 30 mm dengan kecepatan potong Cs 25 mmenit, maka besarnya putaran mesin n diperoleh:
n =
1.000 . 25 3,14 . 30
= 265,392 rpm Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain
dapat dihitung dengan rumus di atas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan Tabel 6 dan 7 yang hasil pembacaannya mendekati
dengan angka hasil perhitungan.
Tabel 6. Kecepatan potong untuk beberapa jenis bahan
Baja perkakas Baja karbon rendah
Baja karbon menengah Besi cor kelabu
Kuningan Alumunium
75–100 70–90
60–85 40–45
85–110 70–110
25–45 25–40
20–40 25–30
45–70 30–45
185–230 170–215
140–185 110–140
185–215 140–215
110–140 90–120
75–110 60–75
120–150 60–90
Bahan Cutter HSS
Cutter Karbida Halus
Kasar Halus
Kasar