359 2.11.3 Pemotongan Bidang Miring Menggunakan Cutter Sudut
Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. Gambar 134 menunjukkan hasil pengefraisan
menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya dapat dilihat pada Gambar 133.
Gambar 134. Blok-V Gambar 135. Pengefraisan blok-V
2.11.4 Pemotongan Alur Segiempat dan Shoulder Benda
Banyak bagian mesin yang mempunyai bentukbidang siku satu buah, dua, atau bahkan hampir semua bidangnya seperti ditunjukkan
pada Gambar 136.
Gambar 136. Model alur dan shoulder
Gambar 137 menunjukkan pemotongan shoulder dengan pisau side and face cutter. Gambar 38 menunjukkan pemotongan alur dengan
end mill.
Gambar 137. Pemotongan shoulder Gambar 138. Pembuatan alu
r
360 2.11.5 Pengefraisan Alur Pasak
Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak tersebut pembuatannya dapat dilakukan dengan
mesin frais. Gambar 139 menunjukkan pemotongan alur pasak pada mesin frais horizontal. Gambar 140 menunjukkan pemotongan alur
pasak yang stub arbornya dipasang langsung pada lubang sepindel mendatar. Gambar 141 menunjukkan pemotongan alur pasak pada
mesin frais vertikal.
Gambar 139. Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal
Gambar 140. Pembuatan alur pasak dengan pisau
terpasang pada spindel mendatar
361
Gambar 141. Pengefraisan alur pasak pada mesin frais tegak
2.11.6 Pemotongan Bentuk Persegi
Bentuk-bentuk persegi misalnya membuat segienam, segiempat, dan sebagainya dapat dilakukan dengan mesin frais dengan alat bantu
kepala pembagi. Untuk membuat bentuk segi beraturan ini dapat dilakukan pada posisi mendatar dengan menggunakan pisau end mill
Gambar 142. Atau dilakukan pada posisi tegak dengan menggunakan pisau shell end mill Gambar 143.
Gambar 142. Pengefraisan segiempat dengan end mill cutter
362
Gambar 143. Pengefraisan persegi empat dengan shell end mill cutter
2.11.7 Pemotongan Roda Gigi
Pada hakikatnya profil-profil gigi dapat dibentuk dengan macam- macam cara sebagai berikut.
a. Dipotong
Pembuatan roda gigi dengan cara ini dapat dilakukan dengan proses permesinan:
• Milling pengefraisan
• Shaping penyekrapan
• Planing penyerutan
• Hobbing pergeseran
b. Dicetak
Roda gigi dibuat dengan cara dituang, kemudian disempurna- kan dengan pemotongan.
c. Diroll
Pembuatan roda cara semacam proses kartel knoerling. Sebagai pengerjaan akhir finishing dapat dilakukan dengan
digerinda, laping jika dikehendaki. Cara-cara tersebut di atas digunakan atau dipilih sesuai
dengan faktor-faktor yang ada. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.
• Tipe mesin yang ada pada operator.
• Kemampuan skill yang ada pada operator.
• Ketelitian yang dikehendaki.
• Kekuatan roda gigi yang dikehendaki.
• Jumlah roda gigi yang dikehendaki.
• Kecepatan produksi yang dikehendaki.
• Biayaharga.
• Dalam materi ini hanya akan dibahas pengefraisan roda gigi
lurus milling of spur gear.