Rotary Table Stub Arbor

346 2.5.6 Arbor Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk mesin frais horizontal saja. Gambar 118. Arbor

2.6 Penggunaan Kepala Pembagi Dividing Head

Gambar 119. Kepala pembagi Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu: roda gigi cacing dan ulir cacing. Perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacingnya disebut ratio. Ratio dividing head ada dua jenis 1 : 40 dan 1 : 60, tetapi yang paling banyak dipakai 1 : 40. Posisi kedudukan dividing head dapat diputar 90° sehingga dividing head juga dapat berfungsi sebagai rotary table. Dalam pelaksanaannya untuk membuat segi-segi ke-n, jika tidak dapat digunakan pembagian langsung, pembagiannya ini menggunakan bantuan plat pembagi. 347 Contoh: Jika kita akan membentuk suatu benda segi 7 beraturan. Karena angka 7 adalah bilangan prima maka hal ini tidak dapat dibagi langsung, melainkan harus menggunakan bantuan plat pembagi. Yang mana penghitungan putaran engkolnya dapat dihitung dengan rumus: Nc = i z = 40 7 = 5 5 7 = 5 15 21 Keterangan: i = ratio z = jumlah sisi Dengan demikian, untuk membentuk benda tersebut tiap satu permukaan harus diputar 5 putaran tambah 15 lubang pada sektor 21.

2.7 Penggunaan Rotary Table

Rotary table adalah suatu alat yang digunakan untuk membagi jarak suatu bentuk benda dalam satuan derajat sampai ketelitian detik. Contoh: Bila kita membuat suatu sprocket dengan jumlah gigi 27, jarak antara gigi yang satu dengan sebelahnya adalah: Nc = 360 q z = 360 27 q = 13°1958,8” Jadi, jarak antara gigi yang satu dengan yang sebelahnya membentuk sudut 13° 19’ 58,8”. 2.8 Kecepatan Potong Cutting Speed CS Yang dimaksud dengan kecepatan potong CS adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjangwaktu mmenit atau feetmenit. Pada gerak putar seperti mesin frais, kecepatan potong CS adalah keliling kali putaran atau SSSSS . d . n; di mana SSSSS adalah nilai konstansta 22 7 = 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam satuan utaranmenit rpm. Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku Tabel 6, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesinpisau. Dengan demikian, rumus untuk menghitung putaran menjadi: n = Cs . d S . . . rpm