Frekuensi Pemakanan i Panjang Benda KerjaJarak Tempuh Alat Potong L

351 L = A + 2x + R atau L = A + 2x + d Gambar 120. Jarak tempuh pada pengefraisan vertikal

d. Perhitungan Waktu Pengerjaan T

Waktu pengerjaan = jarak tempuh meja x frekuensi pemakanan dibagi kecepatan gerakan meja mesin. T = L . i f di mana f = f. z. n Di mana: T = waktu pengerjaan i = frekuensi pemakanan z = jumlah mata potong Contoh: Hitunglah waktu pengefraisan bila diketahui jumlah mata potong pisau z 4 buah, panjang benda kerja 250 mm, jarak tempuh total L 285 mm, kecepatan pemakanan f 0,2 mm, dan putaran mesinnya n 400 rpm. Bila frekwensi pemakanannya i satu kali, maka waktu pemesinannya adalah: T = L . i f . z . n = 285 . 1 0,2 . 4 . 400 = 0,89 menit

2.10 Langkah-Langkah Pengoperasian Mesin Frais

Pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama dengan mengoperasian mesin perkakas lainnya yaitu harus berpedoman pada petunjuk peng- operasian atau biasa disebut SOP Standart Operation Sheet. Dari berbagai mesin perkakas yang ada mesin frais termasuk salah satu mesin yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk komponen sebagaimana sudah diuraikan di atas. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah yang cermat dan teliti dalam mengoperasikannya. Langkah-langkah sebagai acuan dalam mengoperasikan mesin frais sebagai berikut. 352 a. Pelajari dan ikuti petunjuk SOP sebelum mengoperasikan mesin frais. b. Pelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efisien. c. Tentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan. d. Tentukan jenis cutteralat potong dan median pendingin yang akan digunakan. e. Tapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan. f. Tentukan geometri alat potong yang digunakan dengan tepat. g. Menentukan alat bantu yang dibutuhkan di dalam proses. h. Tentukan roda-roda gigi pengganti apabila dikehendaki adanya pengerjaan-pengerjaan khusus. i. Tentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses pengerjaan kecepatan potong, putaran mesin, kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan, waktu pemotongan, dan lain-lain. Untuk melaksanakan langkah-langkah di atas, kita terlebih dahulu harus dapat menghidupkan mesin. Setiap mesin mempunyai bagian sendiri-sendiri yang digunakan untuk menghidupkan mesin, sebagai contoh pada mesin frais HMT listrik. Untuk menghidupkan kita harus mengaktifkan saklar aliran listrik, kemudian kita menekan swit ”on” untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan untuk mematikan kita cukup menekan swit ”off” maka putaran mesin akan berhenti. Pada mesin Bridge Port peletakan handle-handle untuk menghidupkan mesin tidak sama dengan mesin HMT. Akan tetapi, pada prinsipnya cara menghidupkan sama dengan mesin HMT termasuk jenis mesin frais lainnya.

2.11 Jenis-Jenis PemotonganPemakanan pada Mesin Frais

Pemotonganpemakanan pada mesin frais ada berbagai jenis, di antaranya dapat dilakukan dengan posisi mendatar horizontal, tegak vertikal, miringmenyudut, dan lain-lain. Pengikatan benda kerjanya dapat dilakukan dengan ragum, rotary table, kepala pembagi, diklemdiikat langsung pada meja, dan lain-lain.

2.11.1 Pemotongan Mendatar Horizontal

Dalam melakukan pemotongan mendatar, jenis mesin yang digunakan yaitu mesin frais horizontal. Pisau yang digunakan yaitu jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-langkah pengefraisan rata dengan posisi mendatar: a. Siapkan perlengkapan mesin yang diperlukan meliputi ragum mesin, arbor, dan satu set kollar ring arbor dengan diameter lubang sama dengan diameter lubang alat potong yang akan digunakan berikut kelengkapan lainnya.