Prosedur Pemotongan PROSES PRODUKSI DENGAN MESIN

376 Gambar 156. Roda gigi lurus Maka ukuran-ukuran yang lain dapat direncanakan sebagai berikut, termasuk agar supaya sisa gigi sisi kanan dan kiri sama. • Besarnya aksial pitch px = S . m = 3,14.1,5 = 4,17 mm • Kedalaman gigi h = ha + hf = 1.1,5 + 1,2.1,5 = 3,3 mm • Jumlah gigi sepanjang 71 mm adalah: z = . L m S = 71 3,14.1,5 = 15,0743 gigi • Jadi sisa gigi adalah = 0,0743 . S. m = 0,35 mm • Untuk mendapatkan sisa gigi yang sama bila tebal pisaunya adalah 4 mm maka: X = 0,35.4 2 = 0,7 mm • Pisau yang digunakan adalah nomor 8. • Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi lurus. • Pasang blank gigi rack pada ragum yang telah terpasang sebelumnya. • Setting pisau pada sisi benda kerja, selanjutnya geser pisau sebesar X = 0,7 mm. • Atur kedalaman pemakanan sebesar 3,3 mm. • Setelah yakin benar bahwa posisi cutter pada posisi yang benar, lakukan pemotongan gigi pertama. • Berikutnya lakukan pemotongan gigi kedua dengan meng- geser meja sebesar 4,71 mm. • Ukurlah tebal gigi dengan gear tooth vernier bila ternyata ada defth of cut h. • Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan meja secara otomatis. 377

3. Teknik Pengukuran pada Proses Produksi

3.1 Jenis Pengukuran 3.1.1 Pengukuran Presisi Pengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0,02, 0,01 bahkan sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain: a. Jangka sorong ketelitian 0,05 mm b. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm c. Mikrometer ketelitian 0,01 mm d. Mikrometer ketelitian 0,001 mm

3.1.2 Pengukuran Tak Presisi

Pengukuran ini biasanya menggunakan alat ukur tak langsung atau menggunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,5 mm, misalnya roll meter, bar meter mistar baja. Pengukuran dimensi tertentu meng- gunakan alat ukur tak langsung, kemudian untuk mengetahui hasilnya dicocokkan dengan alat ukur langsung.

3.2 Metode Pengukuran

Metode ini untuk mendapatkan benda kerja yang presisi. Kemampuan melakukan pengukuran memegang peranan yang sangat penting. Untuk melihat berbagai ukuran dimensi benda kerja kita dapat menggunakan beberapa jenis alat ukur. Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya, alat ukur dibagi menjadi 2 seperti berikut.

3.2.1 Alat Ukur Langsung

Yang dimaksud dengan alat ukur langsung adalah jenis alat ukur yang datanya dapat langsung dibaca pada alat ukur tersebut digunakan. Contoh: jangka sorong, mikrometer, mistar, busur derajat bevel protector, dan lain-lain. Alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang mudah diukur dan dijangkau oleh alat ukur langsung.

3.2.2 Alat Ukur Tak Langsung

Yang dimaksud dengan alat ukur tak langsung adalah jenis alat ukur yang datanya hanya dapat dibaca dengan bantuan alat ukur langsung. Contoh: telescoping gauge, inside caliper, outside caliper, dan lain-lain. Alat ukur ini dipakai untuk mengukur bagian-bagian yang tidak dapat dijangkau oleh alat ukur langsung. Pada alat ukur langsung memiliki beberapa tingkatan ketelitian. Untuk itu kita harus dapat menentukan alat ukur jenis apa yang harus kita gunakan berdasarkan tingkatan toleransi yang ingin kita capai. Kepresisian alat ukur dan suhu ruang kurang lebih 18°–20° menentukan kebenaran ketetapan dari hasil pengukuran. Faktor lainnya adalah posisi dan sikap sewaktu melakukan pengukuran, antara lain: 378 a. Lakukan pengukuran dalam keadaan mesin berhenti. b. Letakkan sensor ukur tegak lurus terhadap bidang ukur. c. Berilah penerangan yang cukup pada saat melakukan pengukuran. d. Pembacaan skala nonius harus tegak lurus terhadap skala utama. e. Untuk jenis pekerjaan yang dituntut dengan kepresisian tinggi, sebaik- nya perlu dilakukan pengukuran beberapa kali. Hal ini untuk meng- hindari terjadinya kesalahan pengukuran.

3.3 Alat Ukur Mistar Geser Vernier Caliper dan Mikrometer Luar Outside Micrometer

Alat ukur presisi yang sering digunakan di industri dan bengkel-bengkel pemesinan salah satunya adalah mistar geser dan mikrometer dalam skala ukur mm. Untuk menunjang materi-materi sebelumnya di bawah ini akan dibahas alat-alat ukur tersebut. 3.3.1 Mistar GeserVernier Caliper 3.3.1.1 SkalaVenier pada Mistar Geser Skala adalah alat pembanding yang pada umumnya terdapat pada semua jenis alat ukur sehingga memungkinkan mendapat hasil pengukuran yang tepat. Skala pada mistar geser terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Skala utama b. Skala nonius Skala utama terdiri atas skala standar yang pembagiannya sama seperti pada mistar baja. Skala nonius dibuat panjang tertentu sehingga dapat dibagi ke dalam beberapa bagian. Tiap bagiannya menunjukkan panjang yang proporsional terhadap skala pada bagian skala utama.

3.3.1.2 Bagian-Bagian Mistar Geser

Secara umum bagian mistar geser terdiri dari: a. Rahang tetapfixed jaw, yang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti. b. Rahang geraksliding jaw, yang skala noniusnya dapat digerakkan sepanjang bingkai. Bagian yang lainnya untuk jenis mistar geser tertentu, kadang-kadang dilengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepanjang bingkainya dan juga dilengkapi dengan bagian untuk mengukur kedalaman. Bagian-bagian mistar geser sebagaimana Gambar 157 yaitu: • Beam batangrangka • Fixed jaw rahang tetap • Sliding jaw rahang gerak • Main scale skala tetap