0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup
0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah
Riduwan, 2004: 110
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS 16, tingkat reliabel masing- masing variabel setelah diuji coba adalah sebagai berikut.
a. Minat Belajar Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS, diperoleh hasil r hitung r
tabel yaitu 0,849 0,349. Hal ini berarti, alat instrument yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat dari indeks korelasinya r = 0,849, maka memiliki
tingkat reliabilitas tinggi c. Hasil belajar
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS, diperoleh hasil r hitung r tabel yaitu 0,755 0,349. Hal ini berarti, alat instrument yang digunakan
adalah reliabel. Jika dilihat dari indeks korelasinya r = 0,755, maka memiliki tingkat reliabilitas tinggi
3. Taraf kesukaran
Untuk menguji taraf kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus.
P =
B JS
Keterangan:
P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 210 klasifikasi kesukaran: - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal yang sukar
- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal yang sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal yang mudah
Tabel 14. Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal
No Item B
JS P
Ket 1
28 32
0,875 Mudah
2 15
32 0,469
Sedang 3
16 32
0,500 Sedang
4 16
32 0,500
Sedang 5
17 32
0,531 Sedang
6 22
32 0,688
Sedang 7
18 32
0,563 Sedang
8 10
32 0,313
Sedang 9
5 32
0,156 Sukar
10 12
32 0,375
Sedang 11
8 32
0,250 Sukar
12 8
32 0,250
Sukar 13
21 32
0,656 Sedang
14 15
32 0,469
Sedang 15
19 32
0,594 Sedang
16 9
32 0,281
Sukar 17
16 32
0,500 Sedang
18 17
32 0,531
Sedang 19
21 32
0,656 Sedang
20 21
32 0,656
Sedang 21
20 32
0,625 Sedang
22 13
32 0,406
Sedang 23
18 32
0,563 Sedang
24 8
32 0,250
Sukar 25
13 32
0,406 Sedang
26 20
32 0,625
Sedang 27
15 32
0,469 Sedang
28 8
32 0,250
Sukar 29
18 32
0,563 Sedang
30 11
32 0,344
Sedang 31
20 32
0,625 Sedang
32 12
32 0,375
Sedang
33 12
32 0,375
Sedang 34
13 32
0,406 Sedang
35 15
32 0,469
Sedang 36
9 32
0,281 Sukar
37 17
32 0,531
Sedang 38
18 32
0,563 Sedang
39 15
32 0,469
Sedang 40
21 32
0,656 Sedang
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil soal hasil belajar ekonomi dari 40 soal terdapat 1 soal tergolong mudah nomor 1, 32 soal
tergolong sedang nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 34, 35, 37, 38, 39 dan 40, dan 7 soal
tergolong sukar nomor 9, 11, 12, 16, 24, 28, dan 36.
4. Daya beda Untuk mencari daya beda soal yang digunakan rumus
D =
B
A
J
A
-
B
B
J
B
= P
A
− P
B
Keterangan: D
= daya beda soal J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya beda:
D = 0,00-0,20 = jelek poor
D = 0,20-0,40 = cukup satisfactory
D = 0,40-0,70 = baik good
D = 0,70-1,00 = baik sekali excellent
D = negatif
= semuanya tidak baik, baik semua butir soal yang mempunyai nilainya negatif sebaiknya dibuang saja
Suharsimi Arikunto, 2006: 218
Tabel 15. Hasil Perhitungan Daya Beda
No Item BA
JA BB
JB D
Ket 1
11 11
7 11
0,364 Cukup
2 9
11 2
11 0,636
Baik 3
8 11
5 11
0,273 Cukup
4 10
11 3
11 0,636
Baik 5
10 11
3 11
0,636 Baik
6 8
11 7
11 0,091
Jelek 7
8 11
5 11
0,273 Cukup
8 6
11 2
11 0,364
Cukup 9
1 11
1 11
0,000 Jelek
10 3
11 3
11 0,000
Jelek 11
5 11
1 11
0,364 Cukup
12 6
11 2
11 0,364
Cukup 13
10 11
6 11
0,364 Cukup
14 7
11 2
11 0,455
Baik 15
10 11
3 11
0,636 Baik
16 3
11 5
11 -0,182
Jelek 17
8 11
3 11
0,455 Baik
18 7
11 4
11 0,273
Cukup 19
10 11
5 11
0,455 Baik
20 10
11 3
11 0,636
Baik 21
9 11
3 11
0,545 Baik
22 5
11 4
11 0,091
Jelek 23
7 11
4 11
0,273 Cukup
24 5
11 2
11 0,273
Cukup 25
6 11
5 11
0,091 Jelek
26 9
11 4
11 0,455
Baik 27
7 11
3 11
0,364 Cukup
28 2
11 3
11 -0,091
Jelek 29
8 11
3 11
0,455 Baik
30 5
11 3
11 0,182
Jelek 31
10 11
5 11
0,455 Baik
32 7
11 2
11 0,455
Baik 33
5 11
4 11
0,091 Jelek
34 3
11 3
11 0,000
Jelek 35
9 11
3 11
0,545 Baik
36 5
11 1
11 0,364
Cukup 37
8 11
4 11
0,364 Cukup
38 3
11 9
11 -0,545
Jelek 39
10 11
4 11
0,545 Baik
40 11
11 2
11 0,818
baik sekali
Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil perhitungan daya beda soal hasil belajar ekonomi dari 40 item soal terdapat 1 soal tergolong
baik sekali nomor 40, 15 soal tergolong baik 2, 4, 5, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 26, 29, 31, 32, 35 dan 39, 13 soal tergolong cukup nomor 1, 3, 7, 8, 11, 12, 13, 18,
23, 24, 27, 36 dan 37, dan 11 soal tergolong jelek nomor 6, 9, 10, 16, 22, 25, 28, 30, 33, 34 dan 38 .
I. Uji persyaratan analisis data
1. Uji normalitas
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah ada data yang diperoleh berdistribusi normal atau sebaliknya adalah dengan menggunakan
uji Liliefors. Lo = F Zi – S Zi
Sudjana, 1996: 466
Keterangan: Lo
= harga mutlak terbesar F Zi
= peluang angka baku S Zi
= proporsi angka baku Kriteria pengujiannya adalah jika L hitung L tabel dengan taraf signifikasi
0,005 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan untuk mengetahui apakah ada data yang diperoleh berdistribusi sama atau sebaliknya adalah dengan menggunakan uji
F.