7 Baker and
Wurgler 2002
Market Timing and
Capital Structure
Variabel Independen:
Market Value Variabel
Dependen: Capital Structure
Nilai pasar merupakan aspek penting dalam
keputusan pendanaan. Perusahaan dengan
leverage rendah cenderung
meningkatkan pendanaan ketika nilai
pasar tinggi. Fluktuasi dalam penilaian pasar
memiliki dampak besar pada struktur
permodalan setidaknya satu dekade
8 Gunawan
2011 Pengaruh
Profitabilitas dan
Perputaran Aktiva
Terhadap Struktur
Modal Variabel
Independen: Profitabilitas
diproksikan dengan Net Profit Margin
dan Perputaran Aktiva di wakili
oleh Total Asset Turn Over
Variabel Dependen:
Struktur Modal Debt to Equity
Ratio 1. Hasil pengujian
secara parsial membuktikan bahwa
variabel net profit margin, dan total
assets turn over berpengaruh
terhadap
debt to equity ratio.
2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
net profit margin dan total assets turn
over secara simultan juga berpengaruh
terhadap
debt to equity ratio
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2010:89, “kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan”. Kerangka konseptual berperan untuk mengidentifikasi jaringan
hubungan antar variabel yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
1
H
2
Variabel Independen X Variabel Dependen Y
Variabel Pemoderasi Z Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.
2.4.1. Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar secara simultan dan
parsial terhadap Harga Saham
Hubungan variabel independen terhadap dependen dapat dijelaskan sebagai berikut:
Profitabilitas
Nilai Pasar Net Profit Margin
X
1
Price Earning Ratio X
2
Price to Book Value X
3
Struktur Modal Debt to Equity Ratio
Z Harga Saham
Y
Universitas Sumatera Utara
a. Hubungan Profitabilitas terhadap Harga Saham Kemampuan perusahaan menciptakan keuntungan adalah hal yang
diperhatikan para investor sebelum menanamkan modal di suatu perusahaan. Untuk mencerminkan profitabilitas, digunakan rasio Net Profit
Margin. 1 Net Profit Margin NPM terhadap Harga Saham
Net Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Semakin besar NPM
menunjukkan kinerja perusahaan yang produktif untuk memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu serta kemampuan perusahaan
yang baik dalam menekan biaya-biaya operasionalnya. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut sehingga permintaan saham perusahaan akan meningkat yang otomatis diikuti dengan naiknya harga saham tersebut. Penelitian Dewi
2014 menyatakan bahwa net profit margin berpengaruh terhadap harga saham.
b. Hubungan Nilai Pasar terhadap Harga Saham Nilai pasar dapat memberikan indikasi bagi investor tentang bagaimana
kinerja perusahan dimasa lalu dan bagaimana prospek perusahaan dimasa depan. Rasio yang sering dipakai investor dalam penilaian pasar adalah
Price Earning Ratio dan Price to Book Value.
Universitas Sumatera Utara
1 Price Earning Ratio PER terhadap Harga Saham Price Earning Ratio merupakan indikator yang menunjukkan berapa
kali besarnya penilaian publikinvestor terhadap potesi keuntungan yang akan di dapat perusahaan per saham yang tercermin dalam harga pasar.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya
pada periode tertentu. Semakin kecil PER suatu saham maka akan semakin baik. Tingkat pengembalian investasi di saham tersebut akan semakin cepat
karena EPS yang dihasilkan semakin besar. Hasil penelitian Pranggana dan Winarno 2012 dan Willianove 2013 menunjukkan bahwa variabel price
earning ratio berpengaruh terhadap harga saham 2 Price to Book Value terhadap Harga Saham
Dengan rasio Price to Book Value PBV, investor dapat mengetahui langsung seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. PBV digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya.
Semakin tinggi rasio PBV suatu saham, berarti semakin tinggi apresiasi pasar terhadap prospek perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Chandra 2013 yang menunjukkan bahwa variabel price to book value berpengaruh terhadap harga saham.
Harga saham mencerminkan nilai sebuah perusahaan dan merupakan salah satu indikator keberhasilan manajemen perusahaan. Pergerakan harga
saham itu sendiri ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran
Universitas Sumatera Utara
saham di pasar modal. Sedangkan permintaan akan suatu saham disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Profitabilitas dan nilai
pasar yang telah dijelaskan memiliki pengaruh terhadap keputusan investor untuk berinvestasi dalam saham tertentu yang menciptakan permintaan dan
penawaran saham tersebut di pasar modal dan pada akhirnya mempengaruhi pergerakan harga saham. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka
minat investor untuk berinvestasi pada saham tersebut juga akan semakin tinggi.
Dari uraian tersebut maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah
H
1
: Profitabilitas diproksikan dengan Net Profit Margin dan nilai
pasar diproksikan dengan Price Earning Ratio dan Price to Book
Value berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan
property, real estate dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.4.2. Pengaruh struktur modal sebagai variabel pemoderasi dalam
memoderasi hubungan antara profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham
Keputusan pendanaan tercermin dari struktur modal perusahaan, yaitu perbandingan antara proporsi hutang dan modal saham yang
digunakan. Penentuan struktur modal merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber dana sehingga
dapat digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan lebih mengutamakan pendanaan internal berupa laba ditahan, apabila dibutuhkan
pendanaan eksternal maka perusahaan akan menerbitkan hutang terlebih dahulu dibandingkan penerbitan saham baru.
Apabila manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan ingin agar harga saham meningkat, perusahaan ingin
mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Manajer dapat menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih dapat dipercaya, karena
perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Dasar
pertimbangannya adalah penggunaaan hutang dalam struktur modal dapat mengendalikan penggunaan arus kas bebas secara berlebihan agar
manajemen tidak terlibat dalam proyek investasi yang tidak menguntungkan perusahaan Jensen,1986. Penambahan hutang dapat mengurangi arus kas
bebas karena meningkatnya beban keuangan dan angsuran hutang sehingga manajer hanya akan menerbitkan hutang baru yang lebih banyak apabila
mereka yakin perusahaan kelak dapat memenuhi kewajibannya. Investor diharapkan akan menangkap sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek
yang baik. Keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan di masa mendatang tentu akan berdampak terhadap efektifitas dan efisiensi
pengelolaan aset perusahaan untuk kegiatan operasional, sehingga profitabilitas perusahaan ke depannya akan semakin meningkat. Penggunaan
hutang akan menghadirkan pengawasan tambahan dari pihak pemberi
Universitas Sumatera Utara
hutang agar manajemen bekerja untuk kepentingan perusahaan. Kondisi ini akan direspon secara positif oleh pemegang saham yang tercermin dalam
peningkatan harga saham perusahaan. Garcia-Marco Ocana, 1999 dalam Bukit, 2012.
Teori Modigliani dan Miller menyebutkan bahwa dimana apabila semua asumsi terpenuhi maka perusahaan akan semakin baik jika
menggunakan hutang yang lebih besar karena akan menyebabkan pengurangan pajak yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di pasar
modal. Jika nilai pasar meningkat maka harga saham di pasar modal juga akan meningkat. Penggunaan hutang akan mengurangi nilai pajak dan akan
menghasilkan laba yang lebih besar. Jika laba meningkat, maka akan berdampak pada meningkatnya harga saham. Hasil penelitian Pranggana
dan Winarno 2012 serta Dewi 2014 menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dari uraian tersebut maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah
H
2
: Struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio sebagai
variabel pemoderasi mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas diproksikan dengan
Net Profit Margin dan nilai pasar diproksikan dengan
Price Earning Ratio dan Price to Book Value terhadap harga saham pada perusahaan property, real
estate dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain asosiatif kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini mencoba menjelaskan fenomena yang ada dan
menganalisis informasi yang didapatkan untuk melihat pengaruh variabel yang satu dengan variabel yang lain Jogiyanto, 2004:12.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs www.idx.co.id
.
Waktu
penelitian
dimulai dari September 2014 hingga Maret 2015.
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional menjelaskan karakteristik objek ke dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi sehingga konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan ke dalam penelitian.
3.3.1. Variabel Dependen Y
Menurut Sugiyono 2010:4, variabel dependen merupakan “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independen.”
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham.
Universitas Sumatera Utara
Harga saham dalam penelitian ini menggunakan harga saham pada saat penutupan setiap tahun dari periode 2011-2013.
3.3.2. Variabel Independen X
Menurut Sugiyono 2010:4, variabel independen merupakan “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen.” Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit
Margin X
1
dan nilai pasar yang diproksikan dengan Price Earning Ratio X
2
, dan Price to Book Value X
3
. 1. Net Profit Margin X
1
Net profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Rumus untuk menghitung NPM adalah sebagai berikut:
NPM =
Net Income Sales
x 100 2. Price Earning Ratio X
2
Price earning ratio merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham suatu perusahaan. PER
dapat mengukur tingkat pengembalian investasi dari saham dan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut: PER =
Market Price per Share Earning Per Share
Universitas Sumatera Utara
3. Price to Book Value X
3
Price to book value memberikan informasi terkait tingkat risiko investasi dan seberapa besar investor menghargai saham dibandingkan
nilai bukunya. Rumus untuk menghitung PBV adalah sebagai berikut: PBV =
Market Price per Share Book Value per Share
3.3.3. Variabel Moderasi Z
Menurut Sugiyono 2010:4, variabel moderasi merupakan “variabel yang mempengaruhi memperkuat dan memperlemah hubungan antara
variabel independen dengan dependen.” Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio.
Nilai debt to equity ratio menunjukkan komposisi atau struktur modal dari
total hutang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Rumus untuk menghitung DER adalah sebagai berikut:
DER = Total Debt
Total Equity x100
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Variabel
Pengukuran Skala
Dependen Harga
Saham Y
Harga yang dibentuk dari interaksi antara penjual
dan pembeli saham ketika mereka mengadakan
transaksi di bursa. Harga pasar pada saat penutupan
per tahun. Rasio
Universitas Sumatera Utara
Independen Net Profit
Margin X
1
Rasio yang mengukur besarnya laba bersih yang
diperoleh dari sejumlah penjualan tertentu.
NPM = Net Income
Sales x100
Rasio
Independen Price
Earning Ratio
X
2
Rasio yang mengukur tingkat pengembalian
investasi dari saham dan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba.
PER = Market Price per Share
Earning Per Share Rasio
Independen Price to
Book Value X
3
Rasio yang memberikan informasi terkait tingkat
risiko investasi dan seberapa besar investor
menghargai saham dibandingkan nilai
bukunya.
PBV = Market Price per Share
Book Value per Share Rasio
Pemoderasi Debt to
Equity Ratio
Z Rasio yang menunjukkan
struktur modal dari total pinjaman terhadap total
modal dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya.
DER = Total Debt
Total Equity x100
Rasio
Sumber: Diolah Peneliti 2014
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:61. Populasi dalam penelitian ini meliputi perusahaan property, real estate dan
building construction yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013.
Universitas Sumatera Utara
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian Sugiyono, 2010:68.
Berikut kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan sampel: 1. Perusahaan property, real estate dan building construction yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013 dan tidak di-delisting selama periode penelitian.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang lengkap dan telah diaudit selama periode penelitian 2011-2013.
3. Perusahaan yang menghasilkan laba bersih selama periode penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 56 perusahaan dengan periode
penelitian selama tiga tahun 2011-2013. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, diperoleh sampel sejumlah 37 perusahaan dan observasi penelitian
menjadi 111 unit analisis 37x3.
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian
No Kode Efek
Nama Emiten
1 APLN
Agung Podomoro Land Tbk 2
ASRI Alam Sutera Realty Tbk
3 BAPA
Bekasi Asri Pemula Tbk 4
BCIP Bumi Citra Permai Tbk
5 BKSL
Sentul City Tbk 6
BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
7 COWL
Cowell Development Tbk 8
CTRA Ciputra Development Tbk
9 CTRP
Ciputra Property Tbk
Universitas Sumatera Utara
10 CTRS
Ciputra Surya Tbk 11
DART Duta Anggada Realty Tbk
12 DILD
Intiland Development Tbk 13
DUTI Duta Pertiwi Tbk
14 EMDE
Megapolitan Developments Tbk 15
GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk
16 GPRA
Perdana Gapuraprima Tbk 17
GWSA Greenwood Sejahtera Tbk
18 JRPT
Jaya Real Property Tbk 19
KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
20 KPIG
MNC Land Tbk. 21
LAMI Lamicitra Nusantara Tbk
22 LPCK
Lippo Cikarang Tbk 23
LPKR Lippo Karawaci Tbk
24 MDLN
Modernland Realty Ltd Tbk 25
MKPI Metropolitan Kentjana Tbk
26 MTLA
Metropolitan Land Tbk 27
PWON Pakuwon Jati Tbk.
28 RDTX
Roda Vivatex Tbk 29
SCBD Danayasa Arthatama Tbk.
30 SMDM
Suryamas Dutamakmur Tbk 31
SMRA Summarecon Agung Tbk
32 ADHI
Adhi Karya Persero Tbk. 33
DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
34 PTPP
PP Persero Tbk. 35
SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.
36 TOTL
Total Bangun Persada Tbk. 37
WIKA Wijaya Karya Persero Tbk.
Sumber: Diolah Peneliti 2014
3.5. Jenis dan Sumber Data