3. Growth Stock Well Known. Hal ini terjadi bila emiten merupakan pemimpin di dalam industrinya. Dalam beberapa tahun, perusahaan
mampu mendapatkan hasil di atas rata-rata. 4. Growth Stock Lesser Known. Emiten saham ini umumnya bukan
merupakan pemimpin dalam industrinya, namun demikian saham ini tetap mempunyai ciri-ciri seperti growth stock well known, yaitu
mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata- rata tahun terakhir.
5. Speculative Stock. Merupakan saham yang emitennya tidak dapat menghasilkan dividenpenghasilannya konsisten dari tahun ke
tahun. Tetapi emiten ini mempunyai potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa-masa mendatang.
6. Cyclical Stocks. Perkembangan saham jenis ini sesuai dengan perkembangan dan pergerakan kondisi ekonomi makro dan kondisi
bisnis secara umum. Penerbit saham jenis ini biasanya bergerak dalam bidang ekonomi dasar, perumahan, otomotif, baja dan
industri.
7. Defensive Stocks atau Counter Cyclical Stocks. Harga saham ini tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi ekonomi makro dan
kondisi bisnis pada umumnya. Emiten ini bergerak dalam penjualanmemproduksi produk yang benar-benar dibutuhkan oleh
konsumen, misalnya rokok, sabun, dan sebagainya.
2.1.2.1. Harga Saham
Harga saham menurut Jogiyanto 2006:8 adalah “harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal”.
Harga saham menurut Widoatmojo 2005:91 dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
a. Harga Nominal Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam
sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting karena dividen yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai
nominal.
Universitas Sumatera Utara
b. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut
dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan Initial Public
Offering IPO. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan
demikian, akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat.
c. Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi
melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan merupakan harga
yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali
kemungkinan terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di
surat kabar atau media lain adalah harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan aktivitas di Bursa Efek Indonesia.
2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal Faktor internal dapat berupa berbagai pengumuman yang
dikeluarkan perusahaan
seperti pengumuman laporan keuangan yang berisi laba akhir tahun, laba per saham,
dividen per saham dan sebagainya. Selain itu, pengumuman mengenai rencana investasi ataupun rencana lain yang dapat
berdampak pada pendapatan perusahaan di masa depan juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor eksternal Faktor eksternal dapat berupa keadaan politik suatu negara,
kebijakan pemerintahan yang baru, fluktuasi nilai tukar mata uang, berbagai isu baik yang berasal dari luar maupun dalam
negeri serta perubahan tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga perbankan naik, maka investor akan terdorong
untuk menjual sahamnya sehingga berdampak pada menurunnya harga saham dan begitu pula sebaliknya.
2.1.3. Penilaian dan Analisis Harga Saham